• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 878 ) Feb 22, 2023

BRIN Perkenalkan Reaktor Riset TRIGA pada Mahasiswa UNDIP


Bandung-Humas BRIN. Reaktor TRIGA merupakan fasilitas riset penghasil bahan Radioisotop. Bahan tersebut dapat digunakan untuk pengembangan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh manusia di banyak bidang seperti pertanian, kesehatan dan industri. Keberadaan Reaktor Riset TRIGA ini, menjadi ketertarikan tersendiri bagi rombongan mahasiswa Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Senin (20/2) di Kawasan Nuklir, Bandung.


Pranata Tenaga Nuklir, Ari Widowati hadir sebagai narasumber dengan menyampaikan materi berjudul “Infrastruktur Penelitian Teknologi Nuklir di Indonesia”. Ia memberi penjelasan tentang pengertian radiasi alam yang sering terjadi di sekitar yaitu radisi kosmik, radiasi terestrial dan radiasi interna.


Dalam sambutannya ketua rombongan kuliah kerja lapangan Tech. Khoiri Rozi menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini untuk lebih mengetahui dan membuka wawasan mahasiswanya. “Terkait ilmu yang sedang dipelajari di kampus dengan kegiatan riset yang ada di KNB BRIN,” tuturnya. Ia berharap kunjungan kuliah kerja lapangan ke BRIN ini bisa mengaitkan ilmu-ilmu yang ada di dunia kampus yang hanyas ebatas teks/ teori dengan dengan kondisi nyata yang ada di lapangan seperti di BRIN.


Ari Widowati dalam kunjungan ini juga menjelaskan mengenai pembangunan Reaktor TRIGA, di mana pembangunan reaktor ini diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat pada tanggal 11 Maret 1960, peletakan batu pertama pembangunan Reakor TRIGA Mark II dilakukan pada tanggal 09 April 1961. “Tanggal 20 Februari 1965, merupakan  peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung (PRAB) dengan Reaktor TRIGA Mark II yang beroperasi pada daya 250kW, sejak saat itu Indonesia telah memasuki era nuklir dan menjadi pelopor pertama penguasaan teknologi nuklir,” ungkapnya.


Sejarah mencatat, bahwa untuk memenuhi kebutuhan radioisotop yang semakin meningkat, maka Reaktor TRIGA Mark II perlu ditingkatkan daya dari 250 kW menjadi 1000kW (1MW), hingga akhirnya pada 4 Desember 1971, Reaktor TRIGA Mark II dengan daya 1000kW (1MW) diresmikan oleh Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. “Setelah daya reaktor ditingkatkan menjadi 1000kW (1MW), daya reaktor TRIGA Mark II kembali dinaikan menjadi 2000 kW (2 MW) dan diresmikan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarno Putri sekaligus mengubah nama Reaktor TRIGA Mark II menjadi Reaktor TRIGA 2000 Bandung,” jelasnya.


Total sebanyak 60 orang peserta yang terdiri dari para mahasiswa semester 7 dan dosen melakukan kunjungan. Pada rangkaian akhir kegiatan kunjungan, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan diskusi kepada narasumber. Selajutnya peserta dibagi ke dalam 4 kelompok yang masing-masing berisi 15 orang untuk melakukan kunjungan langsung ke fasilitas reaktor (ER, ed AS,KG).