BRIN Paparkan Riset Teknologi Tepat Guna kepada Telkom University
Subang - Humas BRIN. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dapat dicapai melalui kerja sama antara lembaga pendidikan, dunia industri, masyarakat, serta pemerintah. Kerja sama merupakan salah satu tuntutan pada perguruan tinggi dalam penyusunan kurikulum pendidikan, hal ini agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan kemajuan teknologi saat ini. Oleh karenanya dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk membantu menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas, relevan, dan inklusif.
Moeso Andrianto hadir mewakili Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan bahwa program/kegiatan di PRTTG fokus pada penelitian dan pengembangan alat dan mesin pertanian dan pangan, dimana hasil risetnya diharapkan memberikan manfaat besar bagi pengguna/user, sambut Moeso pada penerimaan kunjungan tim/jajaran Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Telkom University, Subang, Rabu (15/5).
Selanjutnya Moeso menyampaikan materi tentang profil BRIN, dan materi tentang program-program/kegiatan PRTTG tahun 2024 khususnya terkait program riset pra-panen dan panen, riset pengemasan, penyimpanan dan distribusi komoditas pertanian, riset pasca panen thermal, riset pasca panen non-thermal, riset pasca panen mesin dinamis, dan riset pemanfaatan Iptek TTG.
“Program-program kegiatan ini merupakan gambaran yang dapat disampaikan untuk pengembangan kerjasama kedepan. PRTTG - BRIN siap bekerjasama dengan pihak Telkom University,” tutur Moeso.
Terkait dengan proses kerja sama Rutriana Meilisa selaku Sub Koordinator Kerjasama BRIN menyampaikan, bahwa BRIN sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk pusat riset kerja sama yang diperkenankan adalah kerja sama riset sesuai dengan tugas dan fungsi dari pusat riset terkait.
“Bidang riset yang berbeda antara BRIN dan Telkom University justru dapat menjadi peluang berkolaborasi. BRIN sangat mendukung rencana kolaborasi riset ini akan berujung pada penciptaan kekayaan intelektual baru, dan peluang komersialisasi yang lebih besar melalui kolaborasi," imbuh Rutriana.
Arie Sudaryanto, periset PRTTG - BRIN pada kesempatan yang sama menyampaikan dan menjelaskan bagaimana proses riset yang digelutinya pada proses biokonversi sampah organik, beternak maggot, dan mesin pengolahan sampah. Setelah paparan, Arie mengajak peserta untuk lanjut meninjau fasilitas manufaktur alat mesin TTG, laboratorium proses pangan dan sentra budidaya maggot di Dinas Lingkungan Hidup Subang sebagai mitra riset tim pengembangan mesin pengolahan sampah. Hal tersebut ia jelaskan agar pihak Telkom University memiliki gambaran dikemudian tentang riset bidang apa yang akan dikerja samakan dengan pihak BRIN.
Kepala Bagian Pengabdian Masyarakat Telkom University Muhammad Almaududi Pulungan menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan yang hangat dan rasa senang dapat berkunjung ke PRTTG-BRIN. Tujuan dari kunjungan ini adalah dalam rangka penjajakan untuk melakukan kerja sama riset TTG pada bidang-bidang terkait antara Telkom University dengan PRTTG-BRIN.
“Universitas Telkom berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya dalam mendorong peningkatan kualitas hasil riset, implementasi riset dalam bentuk pengabdian masyarakat yang akan bermuara pada peningkatan pengajaran. Dalam rangka akselerasi peningkatan kualitas tridharma, terutama dalam bidang riset dan penerapan hasil riset, kolaborasi merupakan suatu keharusan,” jelas Almaududi.
“BRIN sebagai pusat riset nasional merupakan mitra yang sangat diperlukan untuk hal ini. Terutama riset dan penerapan terkait dengan TTG merupakan salah satu topik yang terus kami dorong di Universitas Telkom. Kolaborasi dan kerjasama dengan PRTTG-BRIN kami yakin akan sangat mendukung untuk menjadi akselerator peningkatan kualitas riset dan penerapannya,” pungkasnya. (sp.da/da, ed. set)