• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 169 ) Jul 4, 2024

BRIN Lepas Mahasiswa Magang


Pontianak - Humas BRIN. Membuka kesempatan magang bagi mahasiswa merupakan salah satu upaya BRIN membentuk generasi periset muda. Seperti yang dilakukan sejumlah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura (UNTAN) di BRIN Kawasan Kerja Bersama (KKB) Rubini, Pontianak.


Dalam acara penarikan mahasiswa magang yang digelar di KKB Rubini, Pontianak, dosen FKIP UNTAN, Stepanus Sahala Sitompul, secara simbolis menarik kembali mahasiswa untuk melanjutkan perkuliahan mereka di FKIP UNTAN. "Secara resmi kami menerima kembali mahasiswa dari BRIN untuk kembali berkuliah di FKIP UNTAN," ujarnya pada Selasa (02/07).


Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura (UNTAN) resmi menyelesaikan program magang mereka yang berlangsung sejak 8 Maret hingga 1 Juli 2024. Magang ini diikuti oleh sembilan mahasiswa dari dua program studi, yaitu Pendidikan Fisika 8 orang dan Pendidikan Bahasa Indonesia 1 orang.


Sub Koordinator Layanan Umum BRIN Pontianak, Helmi Surya Putra, berharap magang ini bisa bermanfaat bagi para peserta. "Alhamdulillah, kegiatan magang ini dapat berjalan lancar dan harapannya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman mahasiswa sekalian," ungkapnya.


Helmi juga menambahkan bahwa BRIN selalu terbuka untuk menerima mahasiswa magang. Ia juga turut menjelaskan mengenai program lain yang bisa diikuti mahasiswa seperti BARISTA (Bantuan Riset bagi Talenta Riset dan Inovasi).


"Program BARISTA ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang dalam tahap akhir studi mereka dan memerlukan dukungan finansial serta fasilitas riset. Kami berharap mahasiswa FKIP UNTAN dapat memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan penelitian mereka," tutur Helmi.


Acara penarikan ini mencakup presentasi produk akhir dari masing-masing perwakilan program studi yang magang di BRIN. Dari program Studi Pendidikan Fisika, Kanif Mohammad Kafi memaparkan hasil proyek mereka berupa media pembelajaran tata surya berbasis Python. Proyek ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan visual bagi siswa. Media ini menunjukkan edaran planet di tata surya, dan tiap planet yang diklik akan memunculkan informasi mengenai satelit yang ada di planet tersebut dan edarannya dalam waktu relatif. Dalam presentasinya, Kanif menekankan pentingnya penggunaan media visual dalam pembelajaran konsep-konsep abstrak seperti tata surya, yang dapat meningkatkan pemahaman siswa. Media pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi alat bantu yang efektif bagi guru dalam mengajar astronomi di kelas.


Sementara itu, dari program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Kristian Jonathan, memaparkan penelitian forensik akustik mengenai debat presiden Indonesia 2023 dengan judul "An Issue of Anger Prosody," yang membahas beragam emosi yang terdapat pada kandidat presiden Indonesia 2024-2029. Dalam presentasinya, Jonathan menguraikan bagaimana prosodi kemarahan, baik dalam bentuk emosi panas maupun emosi dingin, terlihat dari pola intonasi dan dinamika suara kandidat terkait. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang komunikasi politik dan cara emosi disampaikan melalui bahasa, serta dampaknya terhadap audiens. (msr)