• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 258 ) Oct 30, 2023

BRIN-LDE Academy 2023 Perdalam Warisan Sejarah Budaya dan Integrasi Teknologi


Tangerang Selatan - Humas BRIN. BRIN-LDE Academy 2023 yang merupakan kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan LDE Academy (Leiden University, Delft University of Technology, dan Erasmus University Netherlands), menggelar serangkaian kegiatan yang merangkum warisan sejarah dan teknologi mutakhir. Peserta diajak karyawisata ke beberapa lokasi sekitar area Tangerang Selatan, seperti Benteng Heritage Museum, Kantor Walikota Tangerang Selatan, Premiere Bintaro Hospital, serta Situ Gintung Dam, pada Selasa (24/10).


Dalam kunjungan tersebut, Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (ORIPSH) BRIN, Ahmad Najib Burhani, menyampaikan pentingnya menggali pengetahuan dari warisan sejarah ini. “Tempat-tempat bersejarah yang kami kunjungi akan menjadi bahan diskusi untuk hari ketiga hingga keempat, dan mungkin akan menjadi dasar proposal kami ke depannya,” ujarnya.


“Kami mengunjungi benteng, rumah kurung, dan kelenteng, untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah lokal dan apa yang sudah dilakukan pemerintah. Kemudian melaksanakan studi bersama tentang hubungan antara warisan sejarah dan teknologi, terutama kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), serta mengulas relevansi kajian teknologi dalam konteks heritage dan warisan poskolonial,” jelas Najib.


Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyatakan antusiasmenya. Beliau berharap terjadi agar kerja sama intensif di bidang ilmiah dan penelitian, yang juga melibatkan universitas lokal di Tangerang Selatan.


“Saya merasa bangga dengan dedikasi mereka terhadap sejarah, kepedulian mereka terhadap benda-benda bersejarah, dan komitmen mereka dalam penelitian, hal ini memberikan inspirasi di tengah pertumbuhan pesat kota,” ungkapnya.


“Betapa pentingnya penelitian terhadap sejarah dan budaya, serta berharap kerja sama ini akan menjadi contoh yang menginspirasi di tengah pertumbuhan pesat kota,” imbuh Benyamin.


Salah seorang peserta kegiatan, Harmilyanti, dari ISI (Institut Seni Indonesia) Surakarta, berbagi pengalaman berharga dari karyawisata, khususnya ke Benteng Heritage Museum di Pasar Lama Tangerang. Menurutnya, kunjungan ini memberikan wawasan tentang bagaimana komunitas dan individu dapat berkontribusi dalam menjaga dan memelihara warisan budaya.


Dia menyoroti keberagaman cerita di tiga obyek heritage arsitektur, Roemah Boeroeng yang memperkenalkan modiste kebaya encim, Klenteng Boen Tek Bio yang mengungkap cerita masyarakat Tionghoa di Tangerang, dan Museum Warisan Budaya Peranakan Tionghoa Tangerang yang memaparkan sejarah kecap manis dan kecap asin di Tangerang.


“BRIN-LDE Academy 2023 terus memberikan wawasan mendalam tentang warisan sejarah dan teknologi terkini, menekankan pentingnya integrasi dua bidang ini dalam memahami masa lalu dan merencanakan masa depan. Acara ini merupakan langkah konkret dalam mendukung kolaborasi ilmiah antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat lokal,” ulasnya.


Marrik Bellen, Direktur KITLV Jakarta dan Kepala Perwakilan Leiden University di Indonesia, berbagi pemikiran tentang pentingnya melestarikan warisan budaya lokal yang merupakan identitas dari perkotaan itu sendiri.


Bellen pun menyoroti bagaimana teknologi, termasuk AI, diterapkan dalam rumah sakit untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. “Meskipun ada ketakutan terhadap penggunaan AI, ada manfaatnya dalam mempercepat dan mempermudah layanan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan teknologi,” yakinnya.


Ia berharap agar dalam kegiatan BRIN-LDE Academy yang berlangsung antara 23-27 Oktober 2023, para peserta memiliki kesempatan untuk merumuskan proposal penelitian mereka yang terkait dengan urbanisasi. “Dengan demikian, hasil penelitian ini memiliki potensi untuk diterbitkan secara lebih luas dan mendapatkan dukungan dana untuk riset lanjutan,” pesannya. (hrd, mfn/ ed: adl)