BRIN Lanjutkan Kolaborasi Riset Performance Based Navigation (PBN) dengan ENRI Jepang
Bandung – Humas BRIN.
Saat ini di Indonesia satelit navigasi menggunakan transmisi radio. Sesuai dengan perkembangan, navigasi penerbangan
saat ini sudah beralih menuju Performance Based Navigation (PBN) karena lebih fleksibel dan biaya yang
dikeluarkan relatif lebih rendah. PBN merupakan teknologi navigasi pesawat
dengan menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS) sebagai
komponen utamanya.
Di
dalam proses transmisi, sinyal mengalami gangguan yang akan menyebabkan timbulnya kesalahan pada penentuan posisi. Sumber gangguan utamanya adalah
ionosfer. Indonesia terletak di wilayah dengan
aktivitas ionosfer yang tinggi. Pengaruh ionosfer terhadap kinerja GNSS dapat
direduksi dengan menggunakan Ground-Based Augmentation System (GBAS).
Mengenai
hal tersebut, peneliti Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN, Slamet Supriadi
telah melakukan penelitian dengan berkolaborasi bersama peneliti dari
Electronic Navigation Research Institute (ENRI). Penelitian yang dilakukan
diantaranya mengenai Ionospheric delay gradient model for GBAS in the
Asia-Pacific Region; Simulation study of mitigation of plasma bubble effects on
GBAS using a VHF radar; serta Construction of Nominal Ionospheric
Gradient Using Satellite Pair Method Based on GNSS CORS Observation in
Indonesia.
ENRI
adalah satu-satunya lembaga di Jepang yang berspesialisasi dalam sistem lalu
lintas udara (terdiri dari Manajemen Lalu Lintas Udara (ATM) dan Komunikasi, Navigation
and Surveillance (CNS) systems) dan saat ini sedang melakukan
penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi lalu
lintas udara dan pelestarian lingkungan.
“Teknologi
GPS/GNSS dapat dimanfaatkan untuk kepentingan transportasi, Mass market
applications, penanggulangan dan mitigasi bencana, serta dapat dimanfaatkan
dalam pertanian, kehutanan dan perikanan,” jelas Slamet dalam pertemuan antara
Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN dengan
Electronic Navigation Research Institute (ENRI) pada Senin (20/2) lalu di KST
Samaun Samadikun Bandung.
BRIN
dan ENRI bersepakat untuk meneruskan kembali kerjasama yang telah terjalin dan
mengembangkannya dengan skema baru yang ada di BRIN. Susumu Saito, peneliti
dari ENRI menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengharapkan kolaborasi dengan
BRIN dapat terus berlanjut dan menghasilkan kerjasama riset lainnya.
Rencana
kolaborasi riset yang akan dilakukan bersama antara BRIN dan ENRI diantaranya
adalah penelitian dan pengembangan mengenai Improvement
of Operational Safety and Reliability; Effective
Utilization of Airspace; dan Airspace
Operational Efficiency. (NU/ edt akb)