• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 377 ) Nov 13, 2023

BRIN Komitmen Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan Melalui Riset dan Inovasi


Jakarta - Humas BRIN. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menyampaikan komitmen BRIN untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan melalui riset dan inovasi. Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan pada apel pagi yang sekaligus memperingati Hari Pahlawan tahun 2023 pada Senin (13/11).


Handoko mengatakan bahwa perjuangan di era modern ini memiliki substansi dan semangat yang sama dengan para pahlawan yang telah berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada saat itu. Terlebih di era globalisasi saat ini Indonesia menjadi salah satu negara besar baik populasi yang besar PDB yang cukup besar sehingga masuk ke dalam G20 tetapi kita masih harus berjuang di dalam negeri untuk memerangi kemiskinan dan juga kebodohan di antara saudara-saudara kita Indonesia.


Dirinya juga mengungkapkan bahwa kondisi tersebut menjadi sangat relevan bagi para periset, para akademisi, juga para pendidik yang ada di negara ini khususnya BRIN untuk meningkatkan kemampuan dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan yang tentunya melalui proses dan aktivitas berbasis riset.


“Mengembangkan berbagai kreativitas untuk menghasilkan berbagai dan bermacam infensi dan juga inovasi yan sebagian diantaranya memiliki dampak untuk menciptakan nilai tambah ekonomi itu nomor satu dan yang kedua yang sudah pasti memberikan dampak untuk meningkatkan keunggulan SDM kita dan keunggulan SDM inilah yang nanti akan berujung pada upaya kita memerangi kebodohan sedangkan inovasi-inovasi basis infensi yang kuat dari aktivitas riset yang kuat dengan nilai tambah yang tinggi yang menjadi basis dari pertumbuhan ekonomi untuk memerangi kemiskinan,” tambah Handoko.


Handoko mengungkapkan bahwa meskipun BRIN baru berdiri 2 tahun ini tetapi telah banyak upaya dan perubahan yang dilakukan sebagai bentuk aksi nyata menciptakan nyata menciptakan fundamental riset dan inovasi yang jauh lebih kuat bagi bangsa dan negara ini dimasa mendatang dan jangka Panjang.


“Salah satu yang sedang dan banyak kita lakukan saat ini adalah penguatan program-program khususnya program jangkar karena riset itu harus ada program jangkarnya tidak bisa riset itu semuanya melakukan sesuai maunya sendiri,” ujar Handoko.


Handoko mengatakan bahwa program jangkar ini akan menumbuhkan dan mengembangkan program sekaligus aktivitas riset yang kecil, di sisi lain juga akan menjadi platform untuk meningkatkan SDM periset secara nasional.


“Di dalam program jangkar itu akan kita masukkan doctor degre dan postdoct kita masukkan di setting Profesor jadi itu akan kita pakai untuk mengerek percepatan peningkatan kapasitas dan kompetensi periset tidak hanya di BRIN tapi juga secara nasional untuk menciptakan calon-calon generasi muda di masa depan di bidang yang terkait,” ujar Handoko.


Sebelum mengakhiri sambutannya Handoko mengucapkan selamat hari pahlawan yang ke-78. Dikatakannya bahwa semangat pahlawan bangsa itu bisa dilanjutkan dengan munculnya para pahlawan iptek yang baru saja mendapatkan penghargaan Habibie Prize.


“Akan semakin banyak pahlawan iptek yang bermunculan dalam upaya kita untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan di negara ini,” tutup Handoko. (nnp/sj)