BRIN Kenalkan Riset Iklim dan Atmosfer pada Mahasiswa
Bandung, Humas BRIN. Sebanyak 30 (tiga puluh) orang mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pranata Indonesia Bekasi berkunjung ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kawasan Kerja Bersama (KKB) Tamansari pada Rabu (13/09). Kegiatan kunjungan ini dalam rangka kegiatan Kuliah Pengenalan Lapangan yang memiliki bobot 2 SKS sehingga mahasiswa wajib membuat laporan.
Haries Satyawardhana, Periset Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) BRIN memberikan materi terkait Pengenalan Atmosfer dan Observasinya. “Bumi memiliki empat manfaat, yaitu sebagai sumber pengetahuan, sebagai objek penelitian, sebagai sumber kehidupan, dan tempat dimana manusia hidup tinggal,” jelas Haries.
Urutan lapisan amosfer bumi terdiri dari lima bagian yaitu lapisan troposfer (merupakan lapisan pertama dari atmosfer dan juga lapisan terbawah), lapisan stratosfer (berada di ketinggian 50 km, terletak diatas lapisan troposfer), lapisan Mesosfer (terletak di atas lapisan stratosfer dan berada di ketinggian 80 km), lapisan thermosfer (ketinggian lapisan thermosfer mencapai 80 km dari permukaan bumi dengan temperature mencapai 1.700 derajat celcius), dan lapisan eksosfer (terletak di atas lapisan thermosfer).
“Atmosfer mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan di permukaan bumi yaitu sebagai penyangga suhu di permukaan bumi, sebagai penyaring (filter) terhadap radiasi sinar matahari, sebagai sumber gas-gas penting bagi sumber kehidupan, dan pengatur kelestarian proses cuaca dan iklim di bumi,” ujar Haries.
“Perbedaan pemanasan bumi menyebabkan adanya distribusi suhu yang tidak merata sehingga terjadi perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan ini menyebabkan gerakan atmosfer dan angin.” Ungkapnya.
Hampir 2/3 dari awan dan hujan di dunia dihasilkan di daerah tropis, terutama di tiga tempat yaitu Afrika, Indonesia, dan Amerika Serikat. Indonesia terdiri dari banyak lautan, maka dari itu disebut benua maritim dimana daerah yang terdapat paling banyak pertumbuhan awannya. Fenomena cuaca dapat mencakup skala waku dan ruang yang berbeda.
Cuaca adalah keadaan dimana udara di atmosfer pada waktu dan tempat tertentu sifatnya tidak menentu atau berubah-ubah. Penilaian pada kategori cuaca umumnya dinyatakan dengan memperhatikan kondisi hujan, suhu udara, jumlah tutupan awan, penguapan, kelembapan, dan kecepatan angin di suatu tempat dari hari ke hari.
“Iklim adalah susunan atau keadaan umum kondisi cuaca dari hari ke hari. Artinya, iklim merupakan kelanjutan dari hasil pencatatan unsur cuaca dari hari ke hari dalam waktu yang lama. Sehingga, iklim merupakan rata-rata dari unsur cuaca secara umum pada suatu wilayah di permukaan bumi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, pranata komputer pusat data dan informasi (Pusdatin) BRIN, Agung, menjelaskan terkait pengelolaan IT BRIN yang dilakukan oleh Pusdatin. “Pusat Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemanfaatan, evaluasi, dan pelaporan di bidang data dan informasi. Ada lima fungsi dari pusdatin yaitu penyiapan penyusunan kebijakan, penyiapan pelaksanaan kebijakan, pengelolaan, pengembangan dan pemanfataan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala melalui sekretaris utama,” ujarnya.
Fungsi Infrastruktur TI bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh infrastruktur TI di tingkat pusat sampai dengan Kawasan. Sedangkan untuk layanan end user menjadi tanggung jawab IT Kawasan.
Pusdatin menyediakan fasilitas Single Point of Contact yang bertujuan untuk mempermudah pelaporan permasalahan ataupun permintaan layanan yang sesuai dengan tugas dan fungsi pusdatin. Sebelumnya, Agung berkata bahwa aduan yang masuk ke Pusdatin cenderung tidak terpusat, sehingga identifikasi permasalahan memerlukan waktu yang cukup Panjang. Dengan adanya SPoC ini dapat mempermudah proses layanan, sehingga koordinasi menjadi lebih efektif dan proses identifikasi menjadi lebih cepat.
Implementasi Pusdatin single point of contact adalah pegawai cukup menghubungi satu nomor WhatsApp saja yang sudah mencakup seluruh permasalahan dan permintaan layanan yang terjadi. Hal ini membuat koordinasi antar tim sesama PUSDATIN pun menjadi lebih efektif.
“Point dari berita itu adalah menjadikan satu pintu untuk semua masalah, jadi single point oaf contact kami menggunakan whatsApp bot,” jelas Agung.
Agung juga membahas terkait “SOP layanan BRINITA,
level satu adalah level paling atas (informasi dan solusi ke user) jika solusi
dan solusi masih belum bisa nanti akan di bantu ke level 2 support (penghubung)
support (penghubung level satu ke level tiga) level tiga adalah level yang
langsung berhubungan dengan user,” lanjutnya. (Sc, kpv/edt.
akb)