• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 213 ) Jul 26, 2024

BRIN Kenalkan Laboratorium Genomik Ke IPB-SNU Center for Agriculture and Bioscience (ICAB-KOICA)


Cibinong - Humas BRIN. Sebagai rangkaian acara pelaksanaan Workshop Indonesia-Korea Modern Laboratory & Instrumentation Network in the Fields of Green Bio yang diselenggarakan oleh IPB-SNU Center for Agriculture and Bioscience (ICAB-KOICA), tanggal 24-26 Juli 2024, BRIN menerima kunjungan peserta workshop untuk melihat fasilitas Laboratorium Genomik BRIN di KST Soekarno, Cibinong pada Jum’at (26/7).


Peserta terdiri dari Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia (IPB, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas, Universitas Syiah Kuala, Institut Teknologi Sumatera, Universitas Teuku Umar), industri, beberapa start up dari IPB dan perguruan tinggi dari Korea (Seoul National University, Chungnam National University) serta perusahaan-perusahaan dari Korea (BMS, JEIO Tech, Young In Ace, Bioneer, Asta, Coxem, Park System).


Workshop ini diadakan sebagai bagian dari proyek yang berjudul "Peningkatan Kapasitas untuk Pusat Pertanian dan Biosains IPB University di Indonesia," yang didukung oleh program KOICA dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas R&D dan R&BD serta kinerja penelitian dengan memperbaharui Laboratorium Penelitian Lanjutan dan juga menyediakan program pelatihan bagi profesor dan peneliti di Indonesia.


Prof. Ho Sang Kang, Project Manager mengatakan, ”Kami mengadakan kerjasama dengan IPB untuk agriculture dan bio sciences, dan perguruan tinggi di Indonesia sedang mengembangkan fasilitas laboratorium sehingga dengan adanya kunjungan ke fasilitas BRIN ini bisa mempelajari tentang alat-alat yang ada di laboratorium Genomik dan bagaimana mnegoperasikannya.”


“Selain peralatan, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan sumber daya manusianya, maka kami akan merencanakan untuk membuat program training untuk mengoperasikan peralatan dengan berkolaborasi dengan BRIN, peralatan di laboratorium Genomik sangat mengesankan dan kami sangat menantikan kerjasama dengan BRIN,” imbuhnya.


Peserta melihat fasilitas yang ada di laboratorium Genomik diantaranya laboratorium preparasi, laboratorium CryoEM, laboratorium Molecular dan sequencing, laboratorium kultur sel, Culture (mamalian and plant), laboratorium karakterisasi dan beberapa laboratorium lainnya.


Tae Sub Park dari GSIAT, Seoul National University berharap dari kunjungan ini dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mengeksplorasi cara-cara yang lebih baik dalam pertukaran informasi dan ide mengenai fasilitas laboratorium di bidang pertanian, keamanan pangan, biosains, dan bahkan untuk pengembangan kerjasama antara akademi dan industri.


“Jadi, saya yakin bahwa semua peserta akan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat dan menemukan mitra kerja sama melalui pertukaran aktif dan erat dalam sains dan teknologi,” katanya.


Menurut Silva Abraham, Koordinator di Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset, dan Kawasan Sains dan Teknologi BRIN, BRIN menerapkan open platform untuk semua fasilitas sehingga bisa dimanfaatkan oleh sebanyak-banyaknya periset dari dalam maupun luar negeri.


“Dengan adanya kegiatan ini maka BRIN dapat mengenalkan fasilitasnya sehingga dapat membuka peluang kolaborasi riset dan kerjasama lainnya termasuk program capacity building,” ungkap Silva.


Sedangkan Rizky Auliarisya dari ICAB-KOICA mengatakan, kunjungan ke laboratorium genomik BRIN bisa menjadi benchmark bagi IPB untuk membuat laboratorium baru di IPB, sehingga riset di Indonesia bisa lebih maju kedepannya. (aa/ed.sl)