BRIN Kenalkan Laboratorium Genomik Ke IPB-SNU Center for Agriculture and Bioscience (ICAB-KOICA)
Cibinong - Humas
BRIN. Sebagai rangkaian
acara pelaksanaan Workshop Indonesia-Korea Modern Laboratory &
Instrumentation Network in the Fields of Green Bio yang diselenggarakan oleh
IPB-SNU Center for Agriculture and Bioscience (ICAB-KOICA), tanggal 24-26 Juli
2024, BRIN menerima kunjungan peserta workshop untuk melihat fasilitas
Laboratorium Genomik BRIN di KST Soekarno, Cibinong pada Jum’at (26/7).
Peserta
terdiri dari Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia (IPB, Universitas Gadjah Mada,
Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas, Universitas
Syiah Kuala, Institut Teknologi Sumatera, Universitas Teuku Umar), industri,
beberapa start up dari IPB dan perguruan tinggi dari Korea (Seoul National
University, Chungnam National University) serta perusahaan-perusahaan dari
Korea (BMS, JEIO Tech, Young In Ace, Bioneer, Asta, Coxem, Park System).
Workshop
ini diadakan sebagai bagian dari proyek yang berjudul "Peningkatan
Kapasitas untuk Pusat Pertanian dan Biosains IPB University di Indonesia,"
yang didukung oleh program KOICA dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
R&D dan R&BD serta kinerja penelitian dengan memperbaharui Laboratorium
Penelitian Lanjutan dan juga menyediakan program pelatihan bagi profesor dan
peneliti di Indonesia.
Prof.
Ho Sang Kang, Project Manager mengatakan, ”Kami mengadakan kerjasama dengan IPB
untuk agriculture dan bio sciences, dan perguruan tinggi di
Indonesia sedang mengembangkan fasilitas laboratorium sehingga dengan adanya
kunjungan ke fasilitas BRIN ini bisa mempelajari tentang alat-alat yang ada di
laboratorium Genomik dan bagaimana mnegoperasikannya.”
“Selain
peralatan, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan sumber daya
manusianya, maka kami akan merencanakan untuk membuat program training untuk
mengoperasikan peralatan dengan berkolaborasi dengan BRIN, peralatan di
laboratorium Genomik sangat mengesankan dan kami sangat menantikan kerjasama
dengan BRIN,” imbuhnya.
Peserta
melihat fasilitas yang ada di laboratorium Genomik diantaranya laboratorium
preparasi, laboratorium CryoEM, laboratorium Molecular dan sequencing, laboratorium
kultur sel, Culture (mamalian and plant), laboratorium karakterisasi dan
beberapa laboratorium lainnya.
Tae
Sub Park dari GSIAT, Seoul National University berharap dari kunjungan ini dapat
berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mengeksplorasi cara-cara yang lebih
baik dalam pertukaran informasi dan ide mengenai fasilitas laboratorium di
bidang pertanian, keamanan pangan, biosains, dan bahkan untuk pengembangan
kerjasama antara akademi dan industri.
“Jadi,
saya yakin bahwa semua peserta akan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat dan
menemukan mitra kerja sama melalui pertukaran aktif dan erat dalam sains dan
teknologi,” katanya.
Menurut
Silva Abraham, Koordinator di Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas
Riset, dan Kawasan Sains dan Teknologi BRIN, BRIN menerapkan open platform
untuk semua fasilitas sehingga bisa dimanfaatkan oleh sebanyak-banyaknya
periset dari dalam maupun luar negeri.
“Dengan
adanya kegiatan ini maka BRIN dapat mengenalkan fasilitasnya sehingga dapat
membuka peluang kolaborasi riset dan kerjasama lainnya termasuk program
capacity building,” ungkap Silva.
Sedangkan
Rizky Auliarisya dari ICAB-KOICA mengatakan, kunjungan ke laboratorium genomik
BRIN bisa menjadi benchmark bagi IPB untuk membuat laboratorium baru di IPB,
sehingga riset di Indonesia bisa lebih maju kedepannya. (aa/ed.sl)