BRIN Kawasan Pontianak melakukan Pengamatan Gerhana matahari Hibrida
Pontianak
- Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN) Kawasan Pontianak melakukan kegiatan pengamatan fenomena gerhana
matahari hibrida yaitu gerhana matahari yang dalam jalurnya mengalami dua fase
sekaligus yaitu fase gerhana cincin dan gerhana total. Kamis, 20/04.
Untuk
melakukan pengamatan ini Tim peneliti menggunakan teleskop Teleskop Sky Rover,
Mounting Ioptron Cube Pro. Di Pontianak sendiri gerhana mulai terjadi pada
pukul 09. 49 WIB namun dikarenakan cuaca mendung sehingga baru dapat terlihat
pada pukul 10.03 WIB dan puncaknya pada pukul 11.03 WIB.
Hadir
dalam pengamatan gerhana sejumlah mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) para jurnalis serta wartawan dan masyarakat yang ikut menyaksikan
gerhana tersebut.
Menurut
perekayasa ahli pertama BRIN Kawasan Pontianak Angga Yolanda Putra, mengatakan
gerhana matahari hibrida adalah fenomena yang langka karena terjadi dua jenis
gerhana yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total di waktu yang
sama.
Hal
ini dapat terjadi dikarenakan perbedaan jarak antara lengkungan bumi dengan
bulan sebagai objek yang menghalangi sinar matahari. Namun meskipun terjadi dua
macam gerhana, satu tempat hanya dapat menikmati salah satu jenis gerhana saja.
di wilayah yang sama dari pementauan ini akan digunakan untuk penelitian, Ungkap
Angga.
Untuk
di Pontianak selain melakukan pengamatan gerhana matahari sebagian, tim pontianak
juga melakukan penelitian ionosfer menggunakan peralatan CADI dan Septentrio
serta penelitian aktivitas geomagnet menggunakan peralatan geomagnet. Data dari
peralatan pengamatan ini, akan dilihat dampak gerhana matahari sebagian
terhadap kondisi ionosfer dan aktivitas geomagnet yang berhubungan langsung
dengan dampak komunikasi radio maupun satelit, pungkasnya.
Sementara hadir dalam pengamatan fenomena gerhana matahari Dea Carolin yang sedang melakukan kegiatan MBKM ia sangat terkesan bisa melihat langsung kegiatan ini di BRIN Kawasan Pontianak dan menambah wawasan serta pengalaman baru banyak wartawan dan masyarakat yang datang ke lokasi pengamatan untuk melihat fenomena gerhana matahari meski diawal pengamatan cuaca sedikit mendung namun tidak lama cuaca kembali cerah. (msr)