BRIN Jalin Kerjasama Riset Bahan Bakar Ramah Lingkungan dari Shorgum
Jakarta - Humas BRIN. Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) BRIN menjalin kerjasama dengan PT. Summit Niaga (Sumitomo Group), PT. Santi Group dan Binex Inc. untuk meneliti dan mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan menggunakan biomassa non pangan, khususnya shorgum, pada kamis (25/4).
Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi ekosistem riset dalam bidang energi, dengan fokus pada penyiapan bahan baku shorgum sebagai sumber energi terbarukan.
Penelitian ini akan mencakup studi kelayakan shorgum, metodologi pengolahan, efisiensi ekonomi, perbandingan dengan bioenergi lain, pengamatan dampak penurunan emisi, dan desain pembangkit baru yang sesuai dengan biomassa shorgum.
Shorgum dipilih karena memiliki potensi tinggi sebagai bahan baku bioenergi, dengan tinggi mencapai 5 meter dan menghasilkan biomassa lebih banyak dibandingkan shorgum biasa.
Kerjasama ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.
"Kita tidak mungkin bekerja sendirian untuk mencapai target tersebut," ujar Hens Saputra, Kepala Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur BRIN. "Kita membutuhkan mitra yang memiliki komitmen untuk mendukung pelaksanaan riset sampai terwujudnya inovasi."
PT. Summit Niaga, anak perusahaan Sumitomo Corporation Group, menyambut baik kerjasama ini dan berkomitmen untuk mendukung program dekarbonisasi Indonesia, khususnya di bidang ketenagalistrikan.
"Kami berharap dapat memperdalam hubungan baik antara pemerintah dengan mitra," ujar Hiroshi Horii, Direktur PT. Summit Niaga.
Binex Inc., perusahaan muda di bidang industri hijau, juga turut berpartisipasi dalam kerjasama ini.
"Binex membudidayakan shorgum untuk penyerapan karbon dioksida dan produksi bioetanol," kata Hiromichi Aoki, CEO Binex Inc. "Kami berharap dapat memberikan kontribusi kepada Indonesia dan mencapai tujuan bersama untuk masa depan yang lebih baik."
PT. Santi Energi Hijau, bagian dari SANTI Group, juga menyambut baik kerjasama ini.
"Shorgum bisa ditanam di Indonesia dan sudah ada sekitar 400 hektar di daerah Sumbawa," kata Yusuf Reza Shahab, Direktur PT. SANTI Group. "Selain untuk bahan baku biomassa, shorgum juga dapat menjadi solusi pangan di Indonesia."
Haznan Abimanyu, Kepala OREM BRIN, menyatakan bahwa kerjasama ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengembangkan sumber energi terbarukan.
"Shorgum juga merupakan salah satu sumber makanan, dan butiran shorgum dapat menghasilkan bahan tunggal seperti gula," kata Haznan. "Hal ini menjadikan shorgum sebagai bahan baku yang sangat potensial dan bisa dikatakan sebagai bioenergi."
BRIN berharap kerjasama ini dapat membuka topik kerjasama lain di masa depan, termasuk pengembangan teknologi permesinan atau manufaktur untuk mendukung pemanfaatan biomassa di Indonesia.
"Setelah penandatanganan MoU ini, diharapkan dapat dilaksanakan kegiatan bersama-sama baik dalam fokus riset dan inovasi nya maupun peningkatan kompetensi SDM," kata Haznan.
Penelitian dan pengembangan bahan bakar ramah lingkungan dari shorgum ini diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target Net Zero Emission dan transisi menuju energi terbarukan yang berkelanjutan. (rdt/edt.aj,sj)