BRIN – ITS Jajaki Kerja Sama Jawab Tantangan Pengembangan Teknologi Komunikasi
Bandung – Humas BRIN. Pengembangan teknologi hingga saat ini merupakan tantangan saat ini dengan berbagai bidang dan peruntukannnya. Badan Riset dan Inovasi Nasional melalui pusat risetnya senantiasa menjawab ini dengan kegiatan penelitian yang dilakukan bersama mitranya baik dari institusi maupun dari swasta. Joint research merupakan salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan untuk dapat melakukan penelitian dan pengembangan bersama dengan stakeholder.
Agus Subekti, Ketua Kelompok Riset Komunikasi dan Pengolahan Sinyal menyampaikan bahwa terbuka dengan rencana kerja sama dengan berbagai stakeholder dalam kegiatan diskusi dan penjajakan kerja sama Divisi Inkubator Inovasi Teknologi Departemen Teknik Instrumentasi Fakultas Vokasi ITS ke Pusat Riset Telekomunikasi Badan Riset dan Inovasi nasional, Rabu (16/11). “Kegiatan riset yang saat ini sedang dikerjakan oleh tim diantaranya sensor untuk biomedik dan lingkungan, lidar dan sistem komunikasi auotonous veniche, radar, dan internet of things,” tuturnya.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan lalu dan kemungkinan yang dapat dikerjasama ke depannya. “Kami masih belajar dan kami telah memiliki bayangan mengenai apa yang akan dikerjasamakan. Kami berharap, bukan hanya membuat produk saja namun juga dapat dipasangkan dan memiliki nilai guna, serta bukan hanya produk jadi namun ada personal yang dapat membuatnya,” jelas Dwi Oktavianto Wahyu Nugroho, Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember dalam sambutannya.
Komunikasi terdahulu telah dibahas berbagai rencana yang akan dikerjasamakan selain PKL dan magang, diantaranya mengenai riset pemantauan gunung api. “Kami terbuka untuk membahas berbagai kemungkinan kerjasama ke depannya dengan Pusat Riset Telekomunikasi BRIN,” tegas Agus.
Dwi menyampaikan bahwa di Indonesia kita punya gunung berapi dan menjadi konsen dengan membuat produk yang bisa digunakan oleh beberapa daerah. Beberapa yang dapat menjadi masukkan, yaitu: seismik, dasar curah hujan, kamera, sensor panas (suhu), sehingga sistem warming dapat disampaikan kepada warga sekitar. Selain itu juga terkait dengan air bersih saat bencana. “Kami harapkan dapat menjadi rekan atau patner dalam melakukan kegiatan bersama dalam menjawab hal tersebut,” ungkapnya.
“Hari ini kami harap dapat membuat roadmap bersama dan perjanjian kerjasama dapat segera ditindak lanjut,” tutur Dwi. Menjawab hal tersebut Agus menyampaikan bahwa pada prinsipnya tidak menutup kemungkinan untuk dapat mensegerakan hal tersebut. “Pada kegiatan PKS ini biasanya aka nada personal in chargenya, sehingga kontak terkait dapat banyak melakukan koordinasi. Silakan untuk dapat mulai diinisiasi,” jelasnya.
Berbagai peluang kerja sama dapat dilakukan antara PR
Telekomunikasi BRIN dengan Divisi Inkubator Inovasi Teknologi Departemen Teknik
Instrumentasi Fakultas Vokasi. Hal ini karena pada dasarnya terbuka sesuai
kompetensi dan minat masing-masing. “Saat tadi dari ITS ingin menindaklanjuti
kerjsama di sistem pemantauan gunung api dan juga biomedik,” pungkas Agus. (kg)