• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 692 ) Mar 15, 2024

BRIN Hadir dalam Diskusi IPRO tentang Tanggung Jawab Produsen terhadap Daur Ulang Kemasan


Jakarta Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PRSPBPDH) menghadiri diskusi dalam kegiatan Member Gathering IPRO (Indonesia Packaging Recovery Organization) pada tanggal 7 Maret 2024 di Hotel Ambhara, Jakarta.

Diskusi tersebut membahas konsep Extended Producer Responsibility (EPR) atau tanggung jawab produsen yang diperluas dalam ekosistem Ekonomi Sirkuler. Hadir dalam diskusi ini perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, PT. Sistemik, KeMenkoMarves, Kementerian PUPR, BRIN (PRSPBPDH), IPRO, Ikatan Pemuluing Indonesia (IPI), dan beberapa anggota IPRO seperti Danone, Unilever, Tetra Pack, Retailer (Superindo), Indonesian Packaging Federation (IPF), dan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI).

Beberapa hal yang didiskusikan antara lain kelembagaan,tata kelola, teknologi, pembiayaan, pengumpulan, keberlanjutan, kolaborasi,harga produk hasil daur ulang, kemandirian, dan lain-lain.

Usai acara, Kelompok Riset Keberlanjutan pada IndustriBerbasis Polimer (Sustainability on Polimer Related industry - SPRI) akan menindaklanjuti kerjasama dengan IPRO untuk modeling peningkatan tingkat pengumpulan sampah plastik low value. BRIN melalui PRSPBPDH akan melakukan kajian keberlanjutan.

"Saat ini berbagai program EPR sudah banyak diinisiasi oleh produsen maupun asosiasi dengan berbagai skema. PRSPBPDH BRIN dapat berperan dalam melakukan kajian keberlanjutan terhadap skema yang telah dilakukan dan merekomendasikan optimasi yang bisa dilakukan dalam setiap skema. Untuk itu dibutuhkan sinergi dengan para stakeholder agar dapat diperoleh data inventory yang mendukung akurasi perhitungan keberlanjutan," terang Erny Soekotjo, Perekayasa Madya dari PRSPBPDH. (PR SPBPDH/edt.aj,sj)