• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 397 ) Mar 2, 2024

BRIN Gelar Sharing Knowledge Perhitungan LCA untuk Meningkatkan Kapasitas Peneliti


Tangerang Selatan - Humas BRIN. Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBPDH) BRIN mengadakan kegiatan sharing knowledge tentang pengenalan konsep dan praktis perhitungan LCA (Life Cycle Assessment) untuk para civitas BRIN, khususnya para peneliti di bidang sustainability, pada Kamis (29/02). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas civitas BRIN sebagai periset yang nantinya dapat diterapkan untuk masyarakat Indonesia.


Kepala Pusat Riset SPBPDH, Nugroho Adi Sasongko, Ph.D., IPU, mengharapkan seluruh civitas periset di lingkungan PR SPBPDH dapat hadir dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini. "Kegiatan ini akan membantu refreshment tentang knowledge sustainability dan perhitungan LCA karena diisi oleh para praktisi dan expert di bidangnya. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan mohon disimak dengan baik," ujar Nugroho dalam sambutannya.


Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidang LCA, di antaranya Dr. Irhan Febrijanto, M.Eng., Ir. Rohmadi Ridlo, M.Eng., Dr. Ir. Edi I. Wiloso, M.A.Sc., Dr. Yoyon Wahyono, M.Ling., Dr. Arif Dwi Santoso, M.Eng., Hermawan Febriansyah S.T. M.T., Ratna Etie Puspipta Dewi, M.Sc., dan Arief A.R. Setiawan, M.Eng., Ph.D.


Beberapa topik utama yang dibahas termasuk ISO 14064-1, yang disampaikan oleh Dr. Irhan Febrijanto, M.Eng., yang membentuk dasar untuk menghitung jejak karbon perusahaan. Diskusi juga membahas jejak karbon dan regulasi, dengan Ir. Rohmadi Ridlo, M.Eng., menyoroti strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di industri, seperti menghitung, melaporkan, dan memverifikasi emisi, mengoptimalkan rute transportasi, dan mengadopsi kendaraan ramah lingkungan.


Acara ini menekankan promosi riset dan pengembangan teknologi bersih, dengan menggabungkan digital, IoT, dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan manajemen sumber daya. Industri didorong untuk mematuhi sertifikasi lingkungan yang ketat, melibatkan karyawan dalam upaya pengurangan emisi, dan memberikan pelatihan tentang praktik ramah lingkungan.


Sementara itu, Edi I. Wiloso menjelaskan cara menghitung dampak emisi gas rumah kaca dalam produk, dengan menekankan pentingnya pemikiran siklus hidup. Dr. Yoyon Wahyono, M.Ling., menjelaskan bahwa Penilaian Daur Hidup (LCA) adalah teknik yang berkembang dengan pengumpulan data, memungkinkan analisis yang komprehensif terhadap dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi sepanjang siklus hidup produk.


Hari pertama ditutup dengan studi kasus LCA yang disajikan oleh Dr. Arif Dwi Santoso, M.Eng., sedangkan pada hari kedua menampilkan diskusi tentang Data Energi Inventaris, perhitungan LCA menggunakan SIMAPRO, dan studi kasus praktis tentang kemasan mie instan.

Para peserta sangat antusias dengan materi yang diberikan oleh narasumber. Mereka berharap kegiatan ini dapat diadakan kembali dengan tema yang lebih mendalam lagi untuk meningkatkan pengetahuan baik periset, mahasiswa, maupun peserta MBKM, Research Assistant, dan Postdoctoral yang mengikuti kegiatan ini.


Kegiatan sharing knowledge ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kapasitas para peneliti BRIN dalam menerapkan LCA untuk penelitian mereka. Hal ini akan membantu Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. (rdt/edt.aj,sj)