BRIN Gelar Operasi TMC Untuk Dukungan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Natuna
Jakarta Humas BRIN, Dalam rangka penanganan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau yang terjadi pada tanggal 6 Maret 2023 dan mengakibatkan terjadinya puluhan korban meninggal dunia dan hilang, serta sekitar 1.216 jiwa mengungsi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diminta oleh Badan Nasional Penanggulagan Bencana (BNPB) melalui Surat Kepala BNPB Nomor B-175/BNPB/KA-BNPB/PD.01.04/03/2023 tanggal 8 Maret 2023 untuk melaksanakan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Wilayah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menyampaikan bahwa upaya TMC ini juga ditujukan dalam rangka misi kemanusiaan tanggap darurat bencana sehingga harus dilakukan secara profesional dan terukur.
“Dalam beberapa hari terakhir, di sekitar Selat Karimata sebelah barat Kalimantan terjadi sirkulasi siklonik. Hal inilah yang perlu diantisipasi, jika terdapat potensi awan yang bergerak menuju wilayah target harus segera dijatuhkan sebelum sampai di Pulau Serasan” terang Guswanto.
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Wilayah Natuna diterapkan mengingat masih terdapat potensi cuaca ekstrim yang dapat menganggu jalannya proses pencarian dan evakuasi korban serta antisipasi terjadinya bencana susulan di lokasi sekitarnya.
Sementara itu, Jon Arifian Perekayasa BRIN yang tergabung dalam Tim Pelaksana TMC di Posko Lanud Raden Sadjad Natuna mengatakan bahwa strategi penyemaian awan yang diterapkan untuk mengurangi potensi curah hujan di suatu wilayah adalah melalui metode jumping process mechanism. Metode ini dilakukan dengan intervensi proses alami pertumbuhan awan di daerah upwind target. Metode ini juga ditujukan untuk mempercepat proses hujan pada awan-awan Cumulus di daerah upwind yang terpantau bergerak masuk wilayah target, ungkapnya pada keterangan tertulis , Sabtu (11/03)
Sebelum tumbuh dan berkembang lebih besar menuju daerah target kumpulan sel awan tersebut diprematurkan menjadi hujan di luar wilayah target. “Pada operasi TMC untuk pengurangan curah hujan di Pulau Serasan periode ini, penyemaian awan akan difokuskan di wilayah utara hingga timur laut wilayah tersebut mengingat profil angin dalam beberapa hari terakhir dominan berasal dari utara hingga timur laut. Tim Posko TMC yang didukung personil BMKG dan PLLU Lanud Raden Sadjad, akan terus mengupdate informasi cuaca daerah target guna mendapatkan informasi detil ancaman pertumbuhan awan”, jelas Jon.
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Pangkalan Udara (Lanud) TNI Raden Sadjad Natuna, Kolonel Jajang Setiawan menyampaikan bahwa kegiatan TMC ini diharapkan dapat berlangsung lancar sehingga berkontribusi terhadap pengurangan intensitas curah hujan yang dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi di Kabupaten Kepulauan Natuna. Dukungan operasi di Lanud Raden Sadjad akan lebih dioptimalkan guna mendukung peningkatan aktivitas terkait bencana di Pulau Serasan termasuk dalam rangka mendukung operasi TMC, kegiatan survei dan transportasi bantuan dalam upaya tanggap darurat bencana. “Dengan adanya bantuan operasi TMC dari Pemerintah Pusat, kami berharap proses evakuasi dan upaya-upaya tanggap darurat bencana yang dilakukan dapat berjalan lancar” ujar Jajang.
Sebagai informasi, Pelaksanaan operasi TMC di wilayah Kabupaten Natuna yang terlaksana atas kerjasama BNPB, BRIN, BMKG dan TNI-AU ini akan dikendalikan dari Pos komando (Posko) operasi TMC di Pangkalan Udara Raden Sadjad Natuna dan direncanakan akan berlangsung selama periode tanggal 11 s/d 14 Maret 2023, atau menyesuaikan perkembangan proses evakuasi dan juga kondisi cuaca di lapangan. Kegiatan TMC ini didukung oleh 1 unit pesawat Casa 212-200 milik Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh Malang dan dibantu oleh forecaster dari BMKG untuk memberikan prediksi, analisis serta data dan informasi cuaca terkini dalam menentukan strategi penyemaian awan setiap harinya. (IBN/edt.SJ).