• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 882 ) Jun 7, 2022

BRIN Gelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Dengan Metode Penyemaian Dari Darat/Ground Base Generator (GBG) Untuk Penambahan Tinggi Muka Air di DAS Brantas Tahun 2022


Jakarta - Humas BRIN, Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca dengan metode Ground Base Generator merupakan lanjutan dari kerjasama yang dibangun antara PT Pembangkitan Jawa Bali (PT. PJB) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang bertujuan untuk meningkatkan curah hujan sehingga mampu menambah inflow waduk di DAS Brantas. Operasi ini juga menjadi pilot project baik untuk PT PJB maupun untuk BRIN. 


Teknologi Ground Based Generator (GBG) adalah salah satu teknik penghantaran partikel bahan semai ke dalam awan melalui pembangkit yang ditempatkan di permukaan (ground). Teknologi ini diterapkan dengan memanfaatkan potensi bentuk topografi, dan angin lembah yaitu angin lokal yang berhembus ke atas pegunungan selama siang hari. Dengan kemampuan angkatan angin yang bertiup ke arah puncak pegunungan tersebut dimanfaatkan untuk membawa partikel-partikel CCN ke dalam awan.


Penerapan Teknologi GBG dapat mengurangi ketergantungan pada pesawat terbang sehingga biaya operasi modifikasi cuaca menjadi jauh lebih murah, karena komponen biaya TMC metoda dinamis (65 % s.d 70 %) terserap untuk pesawat terbang, yang nilainya cukup tinggi. Selain keunggulan teknologi GBG dapat menekan biaya operasional, teknologi GBG ditujukan untuk penyemaian awan Cumulus yang pertumbuhannya secara Orografik di sekitar puncak gunung yang bila dilakukan dengan pesawat terbang sangat berbahaya, karena alasan keselamatan penerbangan. 


Pelaksananaan Operasi TMC GBG di wilayah Das Brantas secara resmi dimulai pada Senin, 7 Mei 2022 yang ditandai dengan serimonial pembukaan di Kantor PT PJB UP Brantas yang juga diikuti oleh berbagai stakeholder secara daring. Operasi TMC GBG Das Brantas akan dipimpin oleh Purwadi dari Laboratorium TMC BRIN yang ditugaskan menjadi Koordinator Lapangan. “Operasi TMC GBG rencananya akan berlangsung selama 10 hari kegiatan untuk selanjutnya dilakukan evaluasi. Tower-tower GBG sudah kami siapkan untuk memulai pelaksanaan TMC, diantaranya Tower GBG Sumbersuko,


Tower GBG  Bambang, Tower GBG Benjor, Tower GBG Bonwarih dan Tower GBG Panderman. Masing-masing tower akan dipantau oleh seorang tim teknis dan ditargetkan melakukan penyalaan flare 10 batang/hari dengan berdasarkan hasil analisis cuaca,” ujar Purwadi.

Sementara itu Koordinator Pengelolaan Laboratorium TMC, Budi Harsoyo pada sambutannya menegaskan bahwa, “Operasi TMC GBG di DAS Brantas ini menjadi pilot project, baik bagi BRIN maupun PJB, karena baru pertamakalinya diterapkan.


Meskipun implementasi di DAS Brantas ini mengadopsi implementasi serupa di PT Vale Sorowako yg telah berjalan sebelumnya, tetapi situasi dan kondisi lapangannya jauh berbeda. Di vale, lokasi menara GBG seluruhnya berada di area konsesi PT Vale, sementara di DAS Brantas tersebar di area permukiman dan perkebunan milik warga. Sehingga dalam operasionalnya, memberikan tantangan tersendiri,” jelas Budi Harsoyo.

Mochamad Fauzi Iskandar, General Manager Up Brantas menjelaskan bahwa “Operasi TMC GBG di DAS Brantas merupakan joint collaboration antar PT PJB, PT Jasa Tirta 1 dan BRIN. Operasi TMC GBG ini diharapkan tidak hanya dilakukan di UP Brantas saja tetapi dapat dilaksanakan di seluruh UP PJB yang ada di Indonesia,” jelas Fauzi. 


Sementara itu, Khansiah Widianita dari PT Jasa Tirta 1, “berharap  TMC GBG yang merupakan hasil kerjasama PT PJB, PT JT1 dan BRIN berjalan dengan lancar.” tambah Khamsiah. Ocharialdy, General Manager Up Cirata menambahkan “PT PJB UP Cirata juga akan menjalin kerjasama TMC GBG dengan BRIN dalam waktu dekat untuk penambahan inflow tinggi muka air di Waduk Cirata,” tambah Ocha. 


Sebagai penutup, Direktur Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Salim Mustofa, menyampaikan “Ke depan, secara bertahap operasional TMC GBG ini diharapkan bisa dioperasikan secara mandiri oleh mitra pengguna jasa TMC. Fungsi BRIN nantinya hanya akan memberikan pendampingan dalam memberikan saran mengenai pemilihan waktu pelaksanaan, tetapi untuk operasional pelaksanaannya bisa dilakukan sendiri oleh mitra.


Oleh karena itu, dalam kegiatan operasional kali ini diharapkan sudah mulai ada proses transfer knowledge dari BRIN kepada PJB. Pelaksanaan operasi TMC GBG di DAS Brantas ini selanjutnya juga akan diimplementasikan di DAS Citarum, yg saat ini masih dlm tahap pembangunan menara berdasarkan rekomendasi yg telah disampaikan oleh BRIN dari hasil survey,” pungkas Salim. (RPM, IBN, BDH/edt.cj)