BRIN Dukung Pembangunan Ekonomi Ramah Lingkungan
Tangerang Selatan - Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (Pusat Riset SPBPDH) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Sustainable Finance dan Tata Niaga Perdagangan Karbon” pada Senin, 23 September 2024. Acara hybrid ini bertujuan mempertemukan pemangku kepentingan untuk memperkuat diskusi mengenai implementasi keuangan berkelanjutan dan mekanisme perdagangan karbon di Indonesia.
Kepala Pusat Riset SPBPDH, Nugroho Adi Sasongko, dalam sambutannya menyatakan, “Mudah-mudahan FGD ini berjalan lancar dan memberikan manfaat terutama bagi kami yang ada di BRIN. Kami perlu mendapatkan nutrisi segar update pengetahuan terkini dari para ahli yang berkenan kami undang di sini.”
FGD ini menghadirkan dua narasumber kompeten, yaitu Filda Citra Yusgiantoro, Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), yang membahas Sustainable Finance. Filda menjelaskan bahwa keuangan berkelanjutan adalah kunci untuk mendorong investasi sesuai dengan tujuan berkelanjutan secara global. “Strategi untuk memperkuat keuangan berkelanjutan di Indonesia berasal dari dua sumber pendanaan: APBN dan Non-APBN & Campuran,” ujarnya.
Sumber pendanaan dari APBN mencakup climate budget tagging, green bond dan sukuk, serta penyertaan modal negara untuk special mission vehicle. Sementara itu, sumber dari Non-APBN meliputi SDG Indonesia One dan Just Energy Transition Partnership Indonesia (JETP).
Narasumber kedua, Jaya Wahono dari Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), membahas tata niaga perdagangan karbon. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya karbon Indonesia dan menjelaskan bahwa mekanisme perdagangan karbon dapat mengubah emisi karbon menjadi aset yang dapat diperdagangkan. “Perdagangan karbon memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan,” tambah Jaya.
Sesi diskusi, yang dipandu oleh Prof. Irhan Febijanto, Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset SPBPDH, berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif dari sekitar 50 peserta secara luring dan 100 peserta daring. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan mendalami isu-isu di sektor keuangan dan perdagangan karbon.
Melalui FGD ini, BRIN berkomitmen untuk memperkuat sinergi antar lembaga dan sektor dalam menerapkan strategi keuangan berkelanjutan dan tata niaga perdagangan karbon di Indonesia. BRIN akan terus berperan aktif dalam pengembangan riset dan inovasi yang mendukung kebijakan dan implementasi keberlanjutan di berbagai sektor. (ar/edt.aj,sj)