• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 161 ) May 24, 2024

BRIN Dorong Pengembangan Kendaraan Ramah Lingkungan dengan Biofuel dan Biolubricant


Tangerang Selatan - Humas BRIN. Pusat Riset Teknologi Transportasi (PRTT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan workshop selama dua hari (20-21 Mei 2024) dengan tema "Pengembangan Kendaraan Ramah Lingkungan". Workshop ini bertujuan untuk mendorong pengembangan dan pemanfaatan biofuel dan biolubricant sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan untuk kendaraan transportasi.

Pada hari pertama workshop, fokus pembahasan adalah pada teknologi kendaraan listrik. Assoc. Prof. Dr. Manida Tongroon dari Kasetsart University Thailand berbagi pengalamannya tentang riset teknologi kendaraan ramah lingkungan dengan menggunakan biofuel.

Manida memaparkan hasil penelitiannya tentang rasio pencampuran bahan bakar diesel yang sesuai dengan etanol, termasuk efeknya terhadap konsumsi bahan bakar, emisi gas buang, dan performa mesin.

Pada hari kedua workshop, fokus beralih pada pengembangan biofuel dan biolubricant Rizqon Fajar dari PRTT BRIN memaparkan hasil penelitiannya tentang pengembangan biolubricant berbahan dasar sawit untuk mesin diesel. Rizqon menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan biofuel dan biolubricant karena kekayaan alamnya, terutama perkebunan sawit.

Penelitian Rizqon dan timnya telah berhasil mengembangkan model berbasis AI/ML untuk stok dasar biolubricant, yang diintegrasikan ke dalam aplikasi BiMoIP. Aplikasi ini dapat memprediksi sifat-sifat utama biolubricant dan memilih struktur turunan sawit yang optimal.

Manfaat Biofuel dan Biolubricant

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Ratu Ulfiati dari PRTT BRIN menambahkan bahwa biofuel dan biolubricant memiliki banyak manfaat, antara lain: Mengurangi emisi gas buang, Lebih ramah lingkungan, Menghemat biaya pemeliharaan mesin, dan Meningkatkan performa mesin

Namun, biofuel dan biolubricant juga memiliki beberapa kekurangan, seperti harganya yang masih mahal dan ketersediaannya yang terbatas.

Workshop ini menunjukkan bahwa biofuel dan biolubricant memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif bahan bakar ramah lingkungan untuk kendaraan transportasi. Pemerintah dan industri perlu bekerja sama untuk mendorong pengembangan dan pemanfaatan biofuel dan biolubricant agar dapat tercipta kendaraan transportasi yang lebih ramah lingkungan.(rdt/edt.aj,sj)