• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 192 ) May 24, 2024

BRIN dan Universitas Kasetsart Thailand Gelar Workshop Teknologi Kendaraan Ramah Lingkungan


Tangerang Selatan - Humas BRIN. Pusat Riset Teknologi Transportasi (PRTT) dari Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan Workshop Teknologi Kendaraan Ramah Lingkungan selama dua hari, 20-21 Mei 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh para periset dari Universitas Kasetsart Thailand dan juga periset BRIN dari berbagai Pusat Riset.


Workshop ini bertujuan untuk membahas berbagai teknologi terkini terkait kendaraan ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik, infrastruktur pengisian daya, dan sistem transportasi cerdas. Para periset dari kedua negara berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dalam mengembangkan teknologi-teknologi tersebut, serta mendiskusikan tantangan dan peluang yang ada dalam penerapannya di Indonesia dan Thailand.


Dalam sambutannya, Kepala Pusat Riset Teknologi Transportasi BRIN, Aam Muharam, menegaskan pentingnya pengembangan teknologi kendaraan ramah lingkungan untuk mengatasi pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca. Ia berharap workshop ini dapat menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi antar periset dan mendorong pengembangan teknologi yang tepat guna dan berkelanjutan.


Sementara itu, Ass. Prof. Dr. Sakda Thongchai dari Universitas Kasetsart Thailand memaparkan tentang kebijakan Thailand dalam mendorong pengembangan industri kendaraan listrik. Thailand saat ini sedang gencar membangun infrastruktur pengisian daya dan mempromosikan penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca.


Pada sesi presentasi, Eka Rakhman Priadana, dari Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi BRIN, memaparkan tentang pengembangan Smart PV – Grid Fast Charging Station, sebuah teknologi pengisian daya kendaraan listrik yang cerdas dan ramah lingkungan. Teknologi ini memungkinkan pengisian daya yang lebih cepat dan efisien, serta meminimalisir dampak terhadap jaringan listrik.


Alexander Christanto , dari Pusat Riset Teknologi Transportasi BRIN, menjelaskan tentang pentingnya komponen elektronik untuk melindungi baterai kendaraan listrik dari kerusakan. Komponen ini dapat membantu memperpanjang usia baterai dan meningkatkan keamanan pengguna.


Masih pada kesempatan yang sama, Dwi Mandaris, dari Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar BRIN, memaparkan tentang pengujian kompatibilitas elektromagnetik (EMC) untuk kendaraan listrik. EMC penting untuk memastikan bahwa kendaraan listrik tidak mengganggu peralatan elektronik lainnya di sekitarnya.


Taufik Ibnu Salim, dari Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN memperkenalkan kendaraan listrik otonom MEVi. Kendaraan ini dikembangkan untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia dalam membangun ibu kota baru yang cerdas dan ramah lingkungan.


Workshop ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan strategi yang konkrit untuk pengembangan teknologi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia dan Thailand. Kolaborasi antar periset dari kedua negara sangat penting untuk mempercepat transisi menuju masa depan transportasi yang lebih berkelanjutan. (rdt/edt.aj,sj)