• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 61 ) Oct 18, 2024

BRIN dan STTT Bandung Jajaki Kerjasama Bangun Mesin Plasma Ramah Lingkungan


Subang - Humas BRIN. Dalam rangka penjajakan kerja sama, Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG)-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung pada Kamis (17/10).


Achmat Sarifudin selaku Kepala PRTTG-BRIN menyebut PRTTG memiliki peran dalam pengembangan teknologi peralatan pangan yang mendukung pertanian dan pangan, sementara terkait di bidang riset teknologi tekstil yang basisnya adalah bahan organik berada dan dapat dilakukan kolaborasi di Pusat Riset Agroindustri (PRA)-BRIN, pungkas Achmat.


Achmat katakan, secara historis progres TTG yang dilakukan di PRTTG pada tahun 2021-2022 yaitu dimana  PRTTG membuat TTG sesuai kebutuhan pengguna/user misal; teknologi lingkungan, teknologi pangan, dan teknologi energi. Karenanya, periset harus membuat peralatan yang dibutuhkan dan membentuk kelompok-kelompok  riset yang pada waktu itu ada 5 kelompok riset terkait; peralatan mesin prapanen dan pascapanen, pengemasan penyimpanan, pascapanen termal, pasca panen non termal, dan mesin dinamis.


Sementara itu Mohamad Widodo selaku salah satu dosen STTT Bandung menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari riset yang sedang dikerjakan di STTT Bandung dengan pembiayaan program SPIRIT dari Kementerian Perindustrian dengan judul “Rancang Bangun Mesin Plasma Lucutan Berpenghalang Dielektrik (Dielectric Barrier Discharge) Bertekanan Atmosfir untuk Proses Penyempurnaan Tekstil Fungsional Ramah Lingkungan Tanpa Air”.


Penjajagan Kerja Sama diharapkan dapat untuk mendesains dan mendrafting dalam pembuatan peralatan TTG untuk diterapkan pada tekstil dengan menggunakan teknologi plasma, pungkas Widodo.


“Kunjungan ini juga untuk mendiskusikan pembuatan rangka alat/mesin plasma untuk proses penyempurnaan/modifikasi kain tekstil dan menjajaki kemungkinan kerjasama penelitian bersama terkait proses plasma maupun proses tekstil lainnya,” jelas Widodo.


Pengembangan alat yang diharapkan adalah plasma generator berbasis Dielectric Barrier Discharge yang bermanfaat untuk proses penyempurnaan/modifikasi kain tekstil, karenanya dari hasil pertemuan ini ada tindaklanjut untuk finalisasi desain rangka alat plasma dan pembuatan alat sesuai desain, tambah Widodo. (sp.ecp.da/da)