BRIN dan ORARI Lokal Jakarta Selatan Gelar Latihan Komunikasi Satelit LAPAN-A2
Bogor - Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasio Nasional (BRIN) bersama Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Lokal Jakarta Selatan menggelar latihan Komunikasi Satelit LAPAN-A2 atau satelit IO-86 di Kawasan Sains Ibnoe Soebroto, Rancabungur, Bogor, Minggu (18/8). Sekretaris ORARI Lokal Jakarta Selatan, Vikki Ardianto mengatakan, latihan Komunikasi Satelit LAPAN-A2 dilakukan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan republik Indonesia ke-79 serta aplikasi kerjasama pemanfaatan hasil riset antara Pusat Riset Teknologi Satelit dengan ORARI.
"Hari ini kami mendapat slot khusus buat teman-teman ORARI Lokal Jakarta Selatan untuk ber-QSO atau ngobrol di udara melalui satelit. Kita menggunakan antena sederhana terbuat dari material meteran, kemudian dilengkapi dengan dua radio genggam dan aplikasi untuk memantau lintasan satelit. Dengan alat ini kita bisa berkomunikasi dengan teman-teman di seluruh dunia yang dilintasi satelit LAPAN-A2," ujarnya.
Ketua Bidang Organisasi ORARI Lokal Jakarta Selatan dan Sekretaris AMSAT-ID, Aditya Sanjaya mengatakan Satelit LAPAN-A2 atau satelit IO-86 telah berkontribusi dalam pemantauan wilayah Indonesia. Satelit ini membantu proses komunikasi darurat untuk daerah bencana. Melalui teknologi voice repeater, satelit LAPAN-A2 dapat digunakan para amatir radio dalam mengirimkan pesan suara. Sementara melalui teknologi Automatic Packet Reporting System, operator satelit dapat mengirimkan pesan singkat dalam bentuk teks seperti SMS kepada para amatir radio. Hingga saat ini satelit LAPAN-A2 dimanfaat para pegiat radio amatir untuk melakukan latihan komunikasi kebencanaan.
"Setiap sebulan sekali kita melakukan kegiatan yang namanya VR Emcomm Exercise atau latihan komunikasi darurat. Teman-teman ORARI yang tersebar dari Sabang sampai Merauke bisa saling bertukar informasi, biasanya kalau latihan kita laporan tentang keadaan cuaca. Komunikasi darurat ini sudah terbukti bermanfaat, seperti saat gempa di Palu komunikasi terestial semua terputus dan satu-satunya komunikasi yang bisa dilakukan lewat satelit. Selain suara, teman-teman juga bisa melaporkan kejadian bencana dengan mengirimkan foto melalui satelit," terangnya.
Aditya pun berharap BRIN melalui Pusat Riset Teknologi Satelit bisa mengembangkan satelit penerus dari LAPAN-A2. Mengingat satelit LAPAN-A2 usianya sudah mau memasuki 9 tahun dan hanya ada satu. "Tentu kami siap bekerja sama kembali jika BRIN akan mengembangkan satelit untuk komunikasi kebencanaan," tambahnya.
Satelit LAPAN-A2 merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN melalui Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa. Satelit ini diluncurkan pada 28 September 2015 dan dioperasikan melalui Mission Control Center Stasiun Bumi Rancabungur Bogor. Satelit LAPAN-A2 membawa teknologi Voice Repeater (VR) dan Automatic Packet Reporting System (APRS). Kedua muatan ini dimanfaatkan oleh para amatir radio dalam proses komunikasi darurat di daerah bencana ketika komunikasi terestrial terputus.
Anggota ORARI Lokal Jakarta Selatan Mahesa Rani mengungkapkan, keunggulan Satelit LAPAN-A2 adalah dapat diakses menggunakan Radio Genggam atau Handheld Transceiver (HT) kecil standar dan antena sederhana. Hal ini memudahkan amatir radio saat berkomunikasi pada situasi darurat. Antena pengarah dapat dibuat sendiri menggunakan meteran atau pita ukur serta kawat.
Ia pun berharap semakin banyak masyarakat yang tertarik dengan kegiatan amatir radio dan komunikasi satelit. Terlebih jangkauan komunikasi satelit ini bisa mencapai lebih dari 4.500 km. "Kita bisa berkomunikasi dengan amatir radio lain di seluruh Indonesia bahkan dengan negara-negara tetangga," pungkasnya.
BRIN menyambut baik kunjungan ORARI Lokal Jakarta Selatan dalam kegiatan latihan Komunikasi Satelit LAPAN-A2 di Kawasan Sains Ibnoe Soebroto. Koordinator Humas Kawasan Rumpin, Tri Widodo mengatakan kegiatan yang berlangsung sangat positif dan berharap bisa dilakukan oleh ORARI Lokal lainnya di Indonesia. Terlebih BRIN dan ORARI turut berjasa dalam membantu komunikasi darurat saat tanggap bencana.
"Kegiatan positif seperti ini tentu diharapkan bisa diikuti oleh ORARI Lokal lainnya di Indonesia karena latihan komunikasi seperti ini sangat berguna bagi kebencanaan," tuturnya. (dv)