BRIN dan Kominfo Targetkan Efisiensi Penggunaan Spektrum Frekuensi Satelit NGSO di Indonesia
Bogor - Humas BRIN. Guna meningkatkan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi radio di Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan koordinasi penyediaan layanan sistem satelit Non-Geostationary Orbit (NGSO). Kegiatan tersebut dilakukan oleh Pusat Riset Teknologi Satelit bersama Direktorat Penataan Sumber Daya-SDPPI, Kementrian Komunikasi dan Informatika di Kawasan Sains Teknologi Ibnoe Soebroto, Rancabungur, Bogor, Jumat (26/1).
Pertemuan ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan mengenai regulasi sistem satelit NGSO serta fasilitas stasiun bumi satelit NGSO yang dioperasikan oleh BRIN.
Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit, Wahyudi Hasbi mengatakan bahwa koordinasi ini dapat membuka peluang lebih luas untuk penelitian dan pemanfaatan spektrum frekuensi radio dalam pengembangan teknologi satelit di Indonesia. Kerjasama ini juga menandai langkah maju upaya nasional untuk meningkatkan kemampuan teknologi penginderaan dan komunikasi melalui satelit.
"Penyelenggaraan sharing session dan kunjungan ke stasiun bumi ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dan BRIN dalam mendukung inovasi dan riset teknologi satelit yang merupakan bagian penting dari pembangunan infrastruktur digital nasional," ujarnya.
Menurut Wahyudi, koordinasi tersebut merupakan langkah strategis untuk memastikan Indonesia berada di garis depan dalam pemanfaatan dan pengelolaan spektrum frekuensi radio untuk layanan satelit, khususnya sistem satelit NGSO.
"Pengelolaan yang efisien memastikan bahwa layanan satelit dapat beroperasi tanpa interferensi, sehingga manfaat yang dirasakan bisa maksimal seperti di sektor telekomunikasi, penyiaran, maupun observasi bumi," tambahnya.
Wahyudi menjelaskan, pemanfaatan dan pengelolaan spektrum frekuensi radio untuk layanan satelit NGSO melibatkan berbagai aspek teknis dan regulasi. Pertama, alokasi spektrum oleh badan internasional seperti ITU (International Telecommunication Union) yang mengalokasikan band frekuensi tertentu untuk layanan satelit. Ini penting untuk mencegah interferensi antar layanan dan memastikan penggunaan yang efisien.
Aspek lainnya yaitu lisensi. Operator satelit harus mendapat lisensi dari otoritas nasional untuk menggunakan spektrum tertentu. Selanjutnya koordinasi frekuensi dengan negara lain untuk menghindari gangguan. Selain spektrum, manajemen orbit juga penting untuk mencegah tabrakan antar satelit dan memaksimalkan penggunaan ruang.
Penggunaan teknologi seperti FDM (Frequency Division Multiplexing) dan TDM (Time Division Multiplexing) juga membantu dalam pengelolaan dan optimasi penggunaan spektrum. Aspek lainnya yang juga penting yaitu Monitoring, Pengembangan Teknologi Baru, Kebijakan dan Regulasi serts Kerjasama.
"Koordinasi selanjutnya kita akan melakukan Hands On Workshop terkait Satelit NGSO & Regulasinya," pungkas Wahyudi. (dv)