• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 186 ) Mar 14, 2024

BRIN bersama Kemenag Provinsi Lakukan Pengamatan Penentuan Awal Bulan Ramadhan 1445 H/2024 M


Pontianak - Humas BRIN. Untuk mendukung penetapan awal bulan Ramadhan 1445 H/2024 M, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kawasan Pontianak bersama Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat melakukan pengamatan hilal pada Minggu (10/03).


“Pengamatan kali ini di Pantai Indah Kakap Kabupaten Kubu Raya di ketinggian 12 meter diatas permukaan laut," ungkap Hadi Rasidi Perekaya Ahli Muda BRIN.


Penentuan awal bulan Ramadhan merupakan proses penting bagi umat Islam dalam menentukan awal puasa Ramadhan. Pada tahun ini, BRIN dan Kemenag Provinsi bekerja sama untuk mengamati hilal, atau bulan sabit, yang menandai awal bulan Ramadhan, lanjut Hadi.


Meskipun perhitungan menggunakan metode Imkanur Rukyat menunjukkan bahwa 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada tanggal 12 Maret 2024, Tim Periset BRIN Hadi Rasidi dan tim Falakiyah Kementerian Agama Provinsi Kalbar menganggap penting untuk melakukan pengamatan langsung melalui Rukyat.


"Kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan Kementerian Agama Provinsi dalam menentukan awal bulan Ramadhan tahun ini. Kegiatan ini menunjukkan komitmen BRIN dalam mendukung kebutuhan masyarakat melalui penelitian dan inovasi," ujar Hadi.


Proses penentuan awal bulan Ramadhan melibatkan beberapa tahapan observasi. Tim BRIN menggunakan peralatan teleskop Sky Rover, mounting Ioptron Cube Pro untuk mengamati langit pada malam hari, mencari tanda-tanda awal bulan Hijriyah. Observasi dilakukan dengan teliti untuk memastikan keakuratan penentuan.


Menurut analis kebijakan ahli muda Kementerian Agama Provinsi Kalbar, Jemaat, kolaborasi antara lembaga ilmiah dan agama dalam menentukan awal bulan Ramadhan merupakan hal yang positif. "Kami sangat mengapresiasi kerjasama BRIN dalam menyediakan infrastruktur dan keahlian teknis yang mendukung proses penentuan ini, ungkapnya.


Kegiatan Rukyat bersama ini melibatkan para ahli falak, ulama, serta perwakilan dari masyarakat untuk melakukan pengamatan terhadap hilal (bulan sabit). Dalam proses ini, keputusan final akan menunggu pengumuman resmi dari Menteri Agama Republik Indonesia.


"Kami berkomitmen untuk melakukan upaya maksimal dalam menentukan awal bulan Ramadhan dengan tepat. Makanya, melalui kegiatan Rukyat bersama ini, kami berharap dapat memberikan kepastian kepada umat Islam mengenai awal puasa," pungkas Jemaat. (msr)