BRIN akan Launching Skema Pendanaan dan Fasilitasi Tahun 2024
Jakarta – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan melakukan launching skema pendanaan dan fasilitasi tahun 2024 pada tanggal 06 Februari 2024 nanti. Launching ini nantinya juga akan memberikan sosialisasi berbagai skema pendanaan riset dan inovasi yang diberikan BRIN pada tahun 2024 tutur R. Praditya Priyantono, Pelaksana pada Direktorat Pendanaan Riset dan Inovasi (PRI) pada Senin (29/01).
“Kami juga akan melakukan sharing
dari para penerima skema pendanaan dan fasilitasi dari organisasi, bisnis,
serta dari universitas. Pada kegiatan tersebut kami juga akan mengeluarkan
laporan dari Direktorat pendanaan terkait hal-hal yang sudah kami lakukan selama
tahun 2022 hingga 2023,” lanjutnya.
Praditya menyebut bahwa hingga
saat ini di Direktorat PRI terdapat delapan program dan pada tahun ini juga
akan ditambah program baru yang akan dijalankan pada tahun ini. Delapan program
tersebut diantaranya RIIM kompetisi, RIIM start up, RIIM ekspedisi, dan yang
ini adalah project-nya temanya ini akan Top Down.
“Bagi Kementerian ataupun dari
industri yang nantinya menginginkan mengikuti tema tertentu dapat mencari
informasinya di pendanaan-Risnov.brin.go.id,” ujar Praditya.
Ia lalu lanjut menjelaskan
terkait berbagai skema yang sudah ada. Salah satu program yaitu RIIM kolaborasi
di mana merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai funding agensi yang ada di
dalam negeri maupun di luar negeri. Selanjutnya ada RIIM pengujian produk
inovasi Kesehatan, yang mana ini dapat membiayai dan memfasilitasi bagi periset
yang ingin melakukan uji praklinik serta uji klinik bagi produk-produk inovasi kesehatan
yang dimiliki saat ini. Serta yang terakhir adalah pusat kolaborasi riset yang
mana ini adalah untuk membentuk kolaborasi riset di antara perguruan tinggi, industri.
“Jadi di tahun 2022 sampai 2023 lalu,
kami membuka call proposal dengan batas waktu yang biasanya satu atau
dua bulan. Namun di tahun 2024 nanti kami akan buka sepanjang tahun dan dapat
dilakukan kapanpun,” terang Praditya.
Mekanisme pendaftaran sendiri nantinya
akan seperti submit jurnal, dimana periset mengirim kepada tim Direktorat
Pendanaan lalu akan diseleksi secara administratif, substansi dan lain
sebagainya sampai keluarnya surat keputusan penerima pendanaan atau fasilitasi.
“Sebelumnya di tahun 2023 kami
juga melakukan monitoring dan evaluasi kepada tim peneliti atau pengusul
proposal langsung, namun tahun 2024 kami akan melakukan monitoring dan evaluasi
kepada kepala lembaga atau instansi pengusul dalam hal ini berarti kepala OR
atau nanti kepala pusatnya langsung,” jelas Praditya.
Praditya mengatakan ada program
baru juga yang akan dilakukan, yaitu coaching clinic atau sarana
bertanya secara reguler dimana tahun sebelumnya hanya melalui PPID BRIN saja. Di
tahun 2024 ini akan dilakukan secara regular dua kali dalam satu bulan dibuka
untuk coaching clinik serta sarana bertanya yang nantinya akan dilakukan secara
daring melalui Zoom dan para periset bisa bertanya secara langsung kepada tim
dari Direktorat pendanaan.
“Launching ini rencananya akan dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal 6 Februari 2024, kami akan melakukan secara hybrid. Untuk
offline-nya dilakukan di auditorium BJ Habibie, Jakarta, serta live melalui
Zoom dan YouTube,” tutur Praditya.
“Namun kami harapkan Bapak Ibu
dapat hadir apabila di Jabodetabek dan wilayah Bandung misalnya dapat hadir
secara offline di auditorium BJ Habibie karena memang banyak sekali nanti yang
bisa didapatkan selain bisa bertemu langsung dengan koordinator-koordinator pemegang
skema dan program pendanaan dan fasilitas,” lanjutnya.
Dirinya juga mengatakan secara
garis besar rangkaian kegiatan pada tanggal 06 Februari 2024 adalah launching
dan sosialisasi pendanaan Risnov, serta dilanjutkan dengan sharing session
penerima skema dari OR BRIN dan Universitas. Di akhir acara para peserta bisa
langsung melakukan coaching clinic proposal kepada para koordinator
penanggung jawab skema dan program pendanaan riset dan inovasi.
“Dalam kegiatan ini, kami
mengundang seluruh pegiat riset di Indonesia. Kami buka secara umum mulai dari LPDP,
perguruan tinggi negeri dan swasta, organisasi riset BRIN dan organisasi riset
Masyarakat, NGO, para periset BRIN, dosen dan mahasiswa, industri dan startup, matching
fund serta media,” ujar Praditya.
Praditya mengatakan, bagi yang
berminat untuk turut serta dalam kegiatan di tanggal 6 Februari 2024 mendatang,
bisa langsung membuka tautan di bit.ly/launchingpendanaan untuk mendaftar.
“Untuk coaching clinic
sebagaimana tadi sudah saya sebutkan juga, kami akan melakukan coaching
clinic secara langsung live melalui Zoom setiap hari Selasa pada minggu
pertama dan minggu ketiga setiap bulan. Jadi Bapak Ibu bisa bertanya apapun
kepada tim di Direktorat pendanaan namun tentunya ini adalah yang berkaitan
dengan program-program,” jelas Praditya.
“Nah, yang menarik Bapak Ibu pada
tahun 2024 ini kami bekerja sama dengan LPDP akan ada satu program yaitu RIIM Awards.
Kegiatan ini adalag berbentuk penghargaan bagi penerima pendanaan dan fasilitasi
riset dan inovasi bagi organisasi riset perguruan tinggi dan lembaga riset
lainnya yang memiliki impact terbaik kepada masyarakat serta meraih pendanaan
dan fasilitasi riset yang juga terbaik di organisasi riset perguruan tinggi
maupun lembaga riset lainnya,” lanjut Praditya. (nnp)