Berdayakan Kompetensi Dosen, Profesor dari BRIN Latih Pembuatan Proposal Penelitian di IAIN Madura
Pamekasan – Humas
BRIN. Metodologi riset sebagai pendekatan
ilmiah yang terstruktur untuk menganalisis data kualitatif atau kuantitatif
dalam menjawab pertanyaan riset. Lebih lanjut,
metodologi riset menggambarkan beragam pilihan
metodologis, seperti pengumpulan data dan metode analisisnya dan mengapa memilih metode tersebut jelas Endang Turmudi,
Profesor Riset BRIN dalam Workshop Pelatihan Pembuatan Proposal Penelitian di
lingkungan IAIN Madura yang berlangsung tanggal 15 – 17 Februari lalu.
”Jadi ini menggambarkan teknik dan
prosedur untuk mengidentifikasi dan menganalisis informasi atau data dalam
suatu topik,” ungkapnya dalam kegiatan yang dilangsungkan di Kampus Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Madura tersebut. Ia memberikan materi tentang kebijakan hibah
kompetitif penelitian BRIN, Teori dan Metodologi Penelitian Ilmu Sosial
Humaniora di
BRIN.
Sebelumnya ia turut
menjelaskan bahwa kualitas substansi keilmuan proposal penelitian ditentukan oleh penguasaan
bidang ilmu para peneliti. Menurutnya, minat
dan niat meneliti menjadi langkah awal merencanakan penelitian yang dituangkan
dalam bentuk proposal.
Endang mengatakan, pelatihan tersebut sangat perlu karena menurutnya tugas
fungsi perguruan tinggi bukan saja menggerakkan dunia Pendidikan namun juga penelitian,
apalagi untuk dosen-dosen muda. Maka
ia memberikan motivasi, untuk
mendapatkan dana penelitian maka harus bisa membuat
proposal yang baik. Hal itu lantaran para peneliti harus bisa membaca tingkat persaingan proposal yang
ajukan cukup tinggi.
Selanjutnya Endang mengutarakan, mengapa metodologi riset itu penting. Ia membangun kerangka bahwa kegiatan penelitian harus sesuai dengan yang direncanakan.
Metodologi, diterangkannya, adalah kerangka dan sekaligus guide
line bagi peneliti dalam merumuskan pertanyaan riset, hipotesis, dan tujuan riset. Dengan metodologi maka dapat mengidentifikasi riset desain yang
tepat, pengumpulan data, dan metode analisis. Dengan metodologi ini, maka meyakinkan peneliti bahwa temuannya itu
valid / reliable.
Dalam kegiatan workshop tersebut, Endang
juga melakukan review terhadap 29 proposal dari peserta workshop.
”Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, wawasan, dan
pengalaman kepada seluruh Dosen IAIN Madura yang akan melakukan penelitian,”
jelasnya. Sehingga, harapannya, mereka dapat mengamalkan dan memanfaatkan metodologi
dan implementasinya yang diperoleh dari pembelajaran dan praktik melalui
kegiatan tersebut.
Dengan memahaminya, maka juga akan memperkuat dan meningkatkan kompetensi dan produktivitas para dosen. Imbas
baik yang lainnya, yaitu dapat menstimulasi para dosen untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga mitra baik
di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Dalam kesempatan yang sama, Mashur Abadi, Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut
merupakan upaya institusi dalam mendorong para dosen untuk aktif dalam
melakukan penelitian sebagai indikator penilaian prestasi dosen dan juga
institusi. Maka, diharapkan, para dosen untuk melakukan penelitian sesuai
dengan kompetensi dan bermutu tinggi. Lalu mereka berkontribusi pada
pemecahan persoalan-persoalan di tengah masyarakat yang selaras dengan roadmap
penelitian institut dan prodi tentang tema-tema kemaduraan. (suhe/ed:And)