• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 1171 ) Nov 29, 2021

Apel Pagi : Kepala BRIN Sorot Fundamental Riset dan Inovasi BRIN


Jakarta – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memimpin apel pagi yang diikuti oleh para pejabat dan pegawai di lingkungan BRIN. Hadir dalam apel virtual melalui konferensi video tersebut sekitar 900-an peserta dan  live streaming melalui kanal youtube pada Senin (29/11).


Dalam amanatnya Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyampaikan beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian, salah satunya adalah Masalah Fundamental Riset dan Inovasi, masalah fundamental riset Indonesia adalah critical mass yang masih rendah, terkait dengan sumber daya manusia, infrastruktur, maupun anggaran. Maksudnya critical mass itu kalau ditotal banyak, tapi negara kita besar, tersebar di mana-mana, akhirnya kapasitas dan kompetensi untuk berkompetisi dari setiap grup itu jadi turun jauh," ujarnya.


Hal itu karena dia menilai sektor riset merupakan sektor yang membutuhkan biaya tinggi atau high cost dan memiliki risiko tinggi atau high risk."Karena hasilnya belum tentu, riset hasilnya bisa gagal, dan sebagian besar riset pasti gagal," kata dia. Untuk hal-hal yang memerlukan biaya dan risiko tinggi seperti itu, kata dia, pemerintah harus masuk. BRIN, kata dia, diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. "Jadi itu sebabnya dibentuk BRIN, karena kami diminta mengkonsolidasi sumber daya iptek dan sumber daya riset yang dimiliki pemerintah," kata Handoko.


Handoko juga menambahkan bahwa Perbaikan Ekosistem Riset dan Inovasi dinilai sangat penting, untuk mencapai Indonesia Maju 2045 ada tiga rencana yang terkait dengan riset serta inovasi Indonesia.“Tiga arah tersebut, satu mengintegrasikan sumber daya manusia, infrastruktur, dan anggaran untuk meningkatkan kompetensi riset inovasi Indonesia. Arah kedua adalah menciptakan ekosistem riset sesuai standar global yang inklusif dan kolaboratif bagi semua pihak. Khususnya para akademisi, industri, masyarakat dalam negeri dan luar negeri.


Hal ini juga terkait dengan upaya BRIN dalam mewujudkan talenta nasional khususnya di bidang riset dan inovasi. Mengingat BRIN memiliki sumber daya terlengkap, baik SDM maupun infrastruktur dan anggaran,” tambahnya. Lalu, ketiga adalah menjadi fasilitator. Yakni BRIN akan menyediakan dan meningkatkan SDM para periset dan inovasi. BRIN mengundang para diaspora periset handal untuk berkontribusi nyata di laboratorium tanah air.


Pada akhir amanatnya Kepala BRIN juga berpesan kepada seluruh sivitas BRIN mengenai pembatasan aktivitas terutama cuti menjelang libur natal dan tahun baru guna mencegah timbulnya virus covid19 varian baru dan menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah terkait pembatasan perjalanan keluar negeri. 


Sebagai informasi pada sesi  apel pagi tersebut dipaparkan juga mengenai Kebijakan dan Layanan Manajemen Kekayaan Intelektual BRIN oleh Ragil Yoga Edi dan juga disampaikan sosialisasi Surat Keputusan Kepala BRIN No.79/HK/2021 tanggal 1 Nopember 2021 tentang Hari dan Jam Kerja di Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional oleh Kepala Biro Organisasi Sumber Daya dan Manusia. (Rdn/cj)