Apa Peran Mikrokontroler pada Satelit? Ini Penjelasan Periset BRIN
Bogor, Humas BRIN. - Mikrokontroler merupakan komputer kecil berbentuk chip IC (Integrated Circuit) dan dirancang untuk melakukan tugas atau operasi tertentu. Pada dasarnya, sebuah IC Mikrokontroler terdiri dari satu atau lebih Inti Prosesor (CPU), Memori (RAM dan ROM) serta perangkat INPUT dan OUTPUT yang dapat diprogram.
Periset Pusat Riset Teknologi Satelit Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rommy Hartono, menjelaskan bahwa mikrokontroler biasanya digunakan dalam produk ataupun perangkat yang dikendalikan secara otomatis. “Salah satunya adalah satelit. Mikrokontroler ini sudah diaplikasikan pada ketiga satelit Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yaitu LAPAN-A1, LAPAN-A2 maupun LAPAN-A3. Perangkat ini diprogram langsung oleh para periset,” ujarnya saat menerima kunjungan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Pakuan di BRIN Kawasan Sains Teknologi (KST) Ibnoe Soebroto, Rancabungur, Bogor, Jumat (9/6).
“Pada satelit ada beberapa sistem yang terhubung dengan Mikrokontroler, yaitu Attitude Determination and Control Syste (ADCS) untuk mengendalikan sikap. Lalu ada On-Board Data Handling (OBDH) untuk melayani proses aliran data dari muatan satelit ke transmitter,” lanjut Rommy.
Rommy menjelaskan, sistem lainnya yang terhubung dengan Mikrokontroler adalah Payload Data Handling (PDH) yang berfungsi untuk pemantauan, penyimpanan, pengiriman, dan penerimaan data. Ada pula Communication System untuk mengontrol komunikasi satelit dan Payload System untuk mengontrol muatan satelit.
“Penggunaan Mikrokontroler ini semakin populer karena kemampuannya yang dapat mengurangi ukuran dan biaya riset. Selain itu, Mikrokontroler dapat diprogram berkali-kali sesuai kebutuhan,” tuturnya.
Meski demikian, menurut
Rommy, pengguna Mikrokontroler memiliki beberapa kekurangan. Selain sulit dalam
Progamming, Mikrokontroler sesitif terhadap elektrostatis, kapasitas Power dan
Storage yang terbatas serta hanya dapat menangani satu operasi maupun tugas
pada satu waktu.
Pada
kesempatan yang sama, Dosen Pembimbing, Agustini R Machdi menjelaskan bahwa
kunjungan hari ini bertujuan untuk mendorong
mahasiswa mencintai kegiatan ilmiah. Dengan begitu akan tumbuh rasa cinta dan
memiliki terhadap dunia teknologi.
“Diharapkan para generasi muda ini dapat meningkatkan keterampilan dan memperluas pengetahuan serta pemahaman tentang teknologi satelit. Juga memotivasi mereka untuk kuliah dan bekerja sesuai minat,” pungkasnya.
Selain
mendapat materi tentang teknologi satelit, peserta kunjungan diajak berkeliling
ke beberapa fasilitas Pusat Riset Teknologi Satelit. Pertama mereka diajak ke
Lab Assembly, Integration and Test, tempat menguji dan merakit satelit. Kedua
ke Anechoic Chamber, tempat menguji antena dan komponen satelit. Terakhir ke
Mission Control Center, tempat mengendalikan satelit BRIN. (rcb / edt. akb)