• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 962 ) May 20, 2022

Perubahan Management BRIN Menuju Organisasi yang POP (Profesional, Optimis dan Produktif)


Jakarta – Humas BRIN, BRIN Insight Every Friday (BRIEF) edisi Jumat (20/05) mengangkat tema tentang Perubahan Management BRIN Menuju Organisasi yang POP (Profesional, Optimis dan Produktif), Perubahan adalah satu fenomena dalam kehidupan yang tidak dapat kita hindari, baik sebagai individu, keluarga, komunitas, negara dan juga perubahan terhadap suatu organisasi.

Organisasi perlu menghadapi dan melakukan perubahan agar terjadi pertumbuhan dan berkembang menuju suatu kondisi baru yang diharapkan. Di dalam suatu organisasi tentunya ada sumber daya baik manusia, infrastruktur dan finansial yang perlu dikelola dengan baik agar dapat saling mendukung dalam pencapaian target.

Dalam hal ini, BRIN juga mengadopsi nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yaitu BerAKHLAK yang merupakan merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dan dilengkapi dengan motto Profesional Optimis dan Produktif atau disingkat POP sudah menyiapkan budaya baru bagi organisasinya.

Plt. Setama BRIN, Nur Tri Aries Suestiningtyas dalam sambutannya menyatakan jika sudah 1 tahun BRIN mengalami perubahan terkait manajemen perubahan.  Proses yang dialami memang tidak mudah, Ia berharap, jika kehadiran Sekretaris Dewan Pengarah BRIN sebagai praktisi dapat menjadi mesin yang mempercepat larinya kolaborasi di BRIN.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional sekaligus Chairman Garudafood Group dan DAW Group, Dr. (H.C) Drs. Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, S.H., mengatakan, Perubahan  selalu menimbulkan ketidaknyamanan bahkan rasa sakit, dan tidak ada perubahan yang mudah, karena Perubahan itu sendiri tujuannya adalah kebaikan dan menjadi lebih baik, jadi menjadi lebih baik untuk apa kita harus melewati masa-masa sulit tersebut. Terang Sudhamek.

Namun perubahan adalah sebuah keniscayaan tidak ada yang bisa menghentikannya. Istilah 'manajemen perubahan' sebenarnya adalah kerja keras, campuran mediasi, pembinaan, konseling, pelatihan, komunikasi, dan navigasi penerimaan selama periode waktu yang sering kali signifikan, tambahnya.

Intinya, perubahan tidak hanya soal teknis (project manajement) tapi utamanya adalah demensi manusiannya (CM Organization) jelas Sudhamek. (bels,nnt/edt.cj)