![](https://miniox.brin.go.id/ppid-brin/images/1714977450.jpeg)
Periset BRIN Berikan Pengetahuan terkait Radiasi
Bandung
– Humas BRIN.
Radiasi merupakan inti atom yang bersifat tidak stabil tetapi dapat memancarkan
energi. Faktanya, radiasi ada di sekitar kita. Matahari adalah salah satu
sumber radiasi alam terbesar yang disebut sebagai radiasi kosmik.
Di dalam perut Bumi terdapat batuan
yang juga mengandung radiasi alam atau disebut radiasi terestrial. Sedangkan
fakta lainnya yang menarik adalah ternyata tubuh manusia bisa memancarkan
radiasi yang disebut radiasi internal.
Periset Pusat Riset Teknologi
Analisis Berkas Nuklir BRIN Haryo Seno menyebutkan, Matahari menjadi sumber
radiasi terbesar bagi kehidupan dimana dalamnya terjadi reaksi fusi.
"Reaksi fusi terjadi karena
dalam inti matahari terdapat banyak muatan. Ada atom yang bermuatan negatif
atau elektron, atom yang bermuatan positif atau proton, dan atom yang bersifat
netral atau neutron," terang Seno saat menerima kunjungan siswa Al Jabr
Islamic School Jakarta Selatan di BRIN Kawasan Kerja Bersama, Tamansari,
Bandung pada Selasa (30/04).
Lebih lanjut ia menjelaskan, atom
terdapat pada semua material yang ada di alam yang menyusun benda padat, cair,
dan gas. Atom memiliki inti atom atau nucleus sebagai bagian terkecil yang
menjadi pusat massa.
"Semua fenomena atau mekanisme
yang terjadi pada inti atom ini disebut nuklir," tegasnya.
Persepsi kebanyakan orang terhadap
nuklir adalah sesuatu yang negatif. Mulai dari ledakan bom hingga radiasi yang
berbahaya. Seno mengatakan, nuklir dan radiasi memang memiliki resiko, tetapi
juga banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Seno menuturkan bahwa efek dari
radiasi jika terkena tubuh adalah bersifat kemungkinan atau probabilitas dan
tergantung pada dosis, jenis radiasi, dan kondisi tubuh manusia. Menurutnya
kemungkinan yang pertama jika tubuh terkena radiasi adalah terjadi perbaikan
sel. Dimana sel mengalami perbaikan secara alami dan kemungkinan sehat kembali.
"Misalnya karena imunitas tubuh
yang baik. Artinya radiasi tidak mengakibatkan kerusakan fungsi tubuh,"
Kata Seno.
Kemungkinan kedua adalah terjadi
kerusakan sel. Hal ini disebabkan radiasi yang terlalu besar. Kerusakan sel
memiliki kemungkinan, yaitu bisa diperbaiki oleh bantuan manusia misalnya
secara sintetik dan kemungkinan bisa sembuh secara alami.
"Tetapi, ketika terjadi
kerusakan sel juga bisa mengalami kemungkinan pada terjadinya gangguan tubuh
semisal kanker. Dan yang paling parah jika terkena radiasi adalah kematian sel.
Sel mengalami nekrosis sehingga harua amputasi bagian tubuh yang selnya telah
rusak tersebut," pungkasnya. (ers, ed.mg)