• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 67 ) May 6, 2024

Periset BRIN Berikan Pengetahuan terkait Radiasi


Bandung – Humas BRIN. Radiasi merupakan inti atom yang bersifat tidak stabil tetapi dapat memancarkan energi. Faktanya, radiasi ada di sekitar kita. Matahari adalah salah satu sumber radiasi alam terbesar yang disebut sebagai radiasi kosmik.

Di dalam perut Bumi terdapat batuan yang juga mengandung radiasi alam atau disebut radiasi terestrial. Sedangkan fakta lainnya yang menarik adalah ternyata tubuh manusia bisa memancarkan radiasi yang disebut radiasi internal.

Periset Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir BRIN Haryo Seno menyebutkan, Matahari menjadi sumber radiasi terbesar bagi kehidupan dimana dalamnya terjadi reaksi fusi.

"Reaksi fusi terjadi karena dalam inti matahari terdapat banyak muatan. Ada atom yang bermuatan negatif atau elektron, atom yang bermuatan positif atau proton, dan atom yang bersifat netral atau neutron," terang Seno saat menerima kunjungan siswa Al Jabr Islamic School Jakarta Selatan di BRIN Kawasan Kerja Bersama, Tamansari, Bandung pada Selasa (30/04).

Lebih lanjut ia menjelaskan, atom terdapat pada semua material yang ada di alam yang menyusun benda padat, cair, dan gas. Atom memiliki inti atom atau nucleus sebagai bagian terkecil yang menjadi pusat massa.

"Semua fenomena atau mekanisme yang terjadi pada inti atom ini disebut nuklir," tegasnya.

Persepsi kebanyakan orang terhadap nuklir adalah sesuatu yang negatif. Mulai dari ledakan bom hingga radiasi yang berbahaya. Seno mengatakan, nuklir dan radiasi memang memiliki resiko, tetapi juga banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia.

Seno menuturkan bahwa efek dari radiasi jika terkena tubuh adalah bersifat kemungkinan atau probabilitas dan tergantung pada dosis, jenis radiasi, dan kondisi tubuh manusia. Menurutnya kemungkinan yang pertama jika tubuh terkena radiasi adalah terjadi perbaikan sel. Dimana sel mengalami perbaikan secara alami dan kemungkinan sehat kembali.

"Misalnya karena imunitas tubuh yang baik. Artinya radiasi tidak mengakibatkan kerusakan fungsi tubuh," Kata Seno.

Kemungkinan kedua adalah terjadi kerusakan sel. Hal ini disebabkan radiasi yang terlalu besar. Kerusakan sel memiliki kemungkinan, yaitu bisa diperbaiki oleh bantuan manusia misalnya secara sintetik dan kemungkinan bisa sembuh secara alami.

"Tetapi, ketika terjadi kerusakan sel juga bisa mengalami kemungkinan pada terjadinya gangguan tubuh semisal kanker. Dan yang paling parah jika terkena radiasi adalah kematian sel. Sel mengalami nekrosis sehingga harua amputasi bagian tubuh yang selnya telah rusak tersebut," pungkasnya. (ers, ed.mg)