Peringati Hari Kanker Sedunia, DWP ORHL BRIN Gelar Seminar Kesehatan dan Donor Darah
Cibinong-Humas
BRIN. Dalam rangka Hari Kanker Sedunia, Dharma Wanita Persatuan
(DWP) Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN) bekerja sama dengan bidang sosial peribadatan ORHL BRIN
menyelenggarakan Webinar Kesehatan dan Kegiatan Donor Darah bagi Sivitas BRIN dan
khalayak umum, di KST Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, pada
Kamis (29/2).
Kegiatan Webinar
bertemakan “Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Payudara” ini
menghadirkan narasumber dari Pusat Riset Rekayasa Genetika (PRRG) ORHL BRIN dan
Dokter spesialis bedah Onkologi, dari Rumah Sakit Pondok Indah serta Business Development
Manager, Corning Indonesia.
Ketua DWP ORHL BRIN, Aerma
Hastuty Iman Hidayat mengatakan mulanya kegiatan ini direncanakan hanya untuk
menyemarakan kegiatan donor darah yang sudah rutin dilingkungan KST Soekarno
Cibinong. Namun, karena berkenaan dengan hari kanker sedunia maka berkembang menjadi kegiatan webinar kesehatan
dan donor darah.
“Kegiatan
dihadiri oleh 50 peserta donor darah dan lebih dari 100 peserta webinar
kesehatan. Selain itu, kegiatan
ini juga menyediakan pelayanan USG Mamae dan Sadanis oleh Balai
Kesehatan, BRIN yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta,” papar Aerma.
Lebih
lanjut Aerma mengatakan kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang serius
dan membutuhkan perhatian bersama. Ia berharap melalui seminar ini dapat
meningkatkan pemahaman akan pentingnya deteksi dini serta pencegahan kanker
payudara.
“Semoga
informasi yang diperoleh pada acara ini dapat menjadi bekal untuk lebih peduli
terhadap kesehatan diri dan orang-orang disekitar kita,” ucapnya.
Senada
dengan Ketua DWP ORHL BRIN, Tika Mego Pinandito selaku Ketua DWP BRIN
mengatakan bahwa dengan spirit memperingati Hari Kanker Sedunia semoga acara
hari ini dapat meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan tindakan terkait kanker
pada peserta dan keluarga serta lingkungan.
Tika
juga mengatakan dalam peran sebagai DWP di unit kerja, dapat menghimpun potensi-potensi di lingkungan OR
dan lembaga terkait. “Mari kita terus berkiprah untuk memberikan penguatan dan
pencerahan dalam bentuk penyelenggaraan acara, keikutsertaan dalam acara
positif, perhatian dan dukungan pada ketahanan
keluarga dan lingkungan yaitu ketahanan di bidang kesehatan, ekonomi keluarga,
maupun ketahanan di bidang sosial budaya, mengingat betapa besarnya tantangan
yang masuk di era digital saat ini,” tuturnya.
Dalam
kesempatan yang sama, Penasehat DWP BRIN, Laila Laksana Tri Handoko berharap
kolaborasi kegiatan seminar seperti hari ini dapat terus berlanjut dan DWP di masing-masing OR bisa aktif melaksanakan kegiatan berkolaborasi dengan DWP BRIN.
dr. Rachmawati, Sp.B. subsp.Onkologi (K)
menjelaskan, kanker payudara merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal secara
tidak terkontrol pada jaringan payudara yang membelah diri lebih cepat dan di
luar kendali, sehingga jumlahnya berlebihan dan dapat menyebar ke organ tubuh
lainnya seperti ke paru-paru menyebabkan pasien menjadi sesak, hati pasien bisa
menjadi kuning, tulang terutama tulang
belakang, dan otak.
“Kanker payudara adalah penyebab
kematian nomor satu pada perempuan terutama usia 40-49 tahun dan puncaknya di
atas 70 tahun. Dilihat perjalanan hormonal subur pemicunya hormon estrogen akan
memicu resiko kanker. Jadi ini merupakan penyakit keganasan tertinggi”jelasnya.
“Setiap jam terdapat 8 penderita baru
kanker payudara dan setiap jam dua orang meninggal karena kanker payudara.
Lokasi kanker payudara ada 4 kuadran yang paling sering di bagian luar atas
dekat ketiak lokasi kanker yang tersering karena volume payudara banyak
disitu,” tutur Rachmawati.
Dirinya juga menjelaskan kondisi yang
harus dicermati kanker payudara antara lain: pertama, adanya benjolan
keras pada payudara atau daerah sekitar ketiak biasanya tidak menimbulkan
sakit. Kedua, perubahan ukuran atau bentuk payudara seperti pembengkakan munculnya lekukan
pada kulit payudara
Ketiga,
perubahan pada permukaan payudara seperti kulit mengeras, kulit mengelupas,
berwarna kemerahan, atau seperti jeruk. Keempat, perubahan pada puting seperti
puting tertarik ke dalam atau keluar cairan dari puting.
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa faktor
resiko kanker payudara yaitu usia umur 50 tahun, faktor genetik, kontrasepsi
hormon, menstruasi usia dibawah 12 tahun, usia menopause diatas 50 tahun,
adanya riwayat tumor jinak payudara, kehamilan pertama di usia tua,melahirkan
anak pertama di usia 35 tahun, pola hidup yang tidak sehat, obesitas atau
kelebihan berat badan, jarang berolahraga, merokok, konsumsi alkohol, makanan
berlemak secara berlebihan, tidak menyusui.
Ia juga menyampaikan jenis terapi
sistemik kanker payudara yaitu antara lain kemoterapi, radioterapi, terapi
target, terapi hormon. “Pencegahan terhadap kanker payudara dapat dilakukan
dengan mempertahankan berat badan ideal, aktif berolahraga, konsumsi makanan
sehat banyak mengandung biji-biji, mengurangi alkohol, merokok.”Pungkasnya.
Sementara, Aam Suryatman Business Development Manager,
Corning Indonesia memaparkan tentang Corning Life Science, yang berperan
mengembangkan produk ilmu hayati untuk
memenuhi kebutuhan dunia yang terus berubah, dan untuk memastikan bahwa
teknologi dapat mengimbangi penemuan ilmiah.
“Kami memiliki budaya inovasi dan aktif berkontribusi
terhadap perubahan. Melalui peralatan laboratorium PYREX kami membantu
menghasilkan produksi awal dan distribusi obat-obatan yang dapat mengubah dunia
seperti penisilin dan vaksin polio,” jelas Aam.
Aam mengungkapkan, Corning Incorporation merupakan multi perusahaan
yang memiliki 50. 000 karyawan di seluruh dunia, 75 pabrik di berbagai lokasi
di dunia, dan 10 fasilitas R&D. Core technologynya adalah glass science,
ceramic science dan optical physic.
Corning juga memberi perhatian besar tehadap isu-isu
lingkungan. Selama 10 tahun dikenal sebagai energy star partner of the year dan
50% produk Corning mendukung renewable energy secara global. “BRIN merupakan
salah satu cutomer utama bagi Corning, jadi saya senang sekali bisa
berpartisipasi dalam acara-acara yang diselenggarakan BRIN,” pungkas Aam.
Narasumber lainnya, Desriani Periset Ahli Utama PRRG BRIN
memaparkan pemeriksaan biomolekular kanker payudara untuk aplikasi skrining,
dan aplikasi relevan lainnya. (wt,sh,ew/ed.sl)