Pelajari Dunia Riset, Mahasiswa Universitas Pelita Harapan Kunjungi Laboratorium Genomik dan iLaB BRIN
Cibinong – Humas BRIN. Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno Cibinong, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Pelita Harapan. Kunjungan tersebut dilakukan untuk mempelajari dunia riset dan prospek karirnya dalam bentuk presentasi dan building tour di Laboratorium Genomik dan iLaB (Integrated Laboratory of Bioproduct) pada Jumat (9/6). Kegiatan ini diikuti oleh 73 orang mahasiswa/i dan dua orang asisten dosen sebagai pendamping.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bening Farawan dan Else Mei Wike Andreas tim pengelola Laboratorium Genomik. Pada kesempat ini Bening menjelaskan,” Laboratorium Genomik memiliki skema open facility sehingga bisa digunakan oleh siapa saja. Baik oleh periset BRIN maupun oleh masyarakat termasuk mahasiswa atau akademisi. BRIN siap menerima mahasiswa yang ingin magang atau mengerjakan tugas akhirnya di BRIN. Untuk lebih lengkap informasinya bisa diperoleh dari elsa.brin.go.id.”
Else Mei Wike Andreas turut menambahkan penjelasan singkat mengenai kegiatan penelitian yang ada di Laboratorium Genomik dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki Laboratorium Genomik
Sedangkan saat di iLaB BRIN, Maya Ismayati sebagai manajer iLab mengatakan, “Sama seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya disampaikan, iLaB merupakan open facility. Sehingga harapannya alat-alat yang ada di kami bisa tersampaikan kepada masyarakat dengan baik. Baik melalui media sosial, kolaborasi riset, ataupun berupa kunjungan. Melalui kunjungan kita bisa menjelaskan, layanan yang ada atau potensi-potensi penelitian yang ada di kami”.
Maya menambahkan, setelah menerima kunjungan dirinya berharap akan ada kunjungan ulang atau kolaborasi, misalnya pengiriman mahasiswa. Sehingga nantinya bisa ada sinergi kolaborasi antara peneliti dan akademisi. “Harapan kami lainnya setelah kunjungan ini terbangunnya atmosfer penelitian. Jadi tidak hanya peneliti internal BRIN, tetapi juga akademisi bisa memanfaatkan iLab. Selain itu juga produk-produk yang dihasilkan bisa menjadi problem solving masyarakat atau jika di kampus ada masalah tertentu mungkin bisa dijawab oleh peneliti BRIN dan menumbuhkan rasa keingintahuan untuk memanfaatkan potensi yang ada di daerahnya,” sambung Maya.
Informasi dari Maya, saat ini di iLaB ada beberapa orang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir, baik dari universitas negeri maupun universitas swasta seluruh Indonesia. Selain itu juga ada riset asisten dan post-doktoral.
Pada kesempatan yang sama Suawa Natania Abigail Christy sebagai pembimbing kunjungan mengatakan,“Kami rindu untuk memperkenalkan tentang bagaimana dunia riset, dan kunjungan menjadi salah satu bagian dari program yang secara rutin diadakan oleh Biologi. Harapannya ketika anak-anak datang mereka bisa melihat bagaimana dunia kerja, khususnya untuk mereka yang tertarik riset. Seperti apa kondisinya, supaya mereka mulai terbiasa.”
“Ketika mereka datang ke sini mereka juga dapat melihat alat-alat, dan melihat periset yang sedang mengerjakan proyek penelitian. Sehingga bagi mereka yang ingin menjadi peneliti akan termotivasi, mereka bisa punya wadah-wadah yang menaungi mereka ketika mereka lulus. Bahkan ketika mereka berpikiran untuk melanjutkan kuliah sebelum akhirnya terjun ke dunia riset,” ujar Abigail.
“Setelah berjalan mengelilingi tempat ini kami merasakan BRIN telah banyak melakukan perubahan, saya sendiri sebelum ini pernah magang di LIPI. Saya melihat banyak perubahan-perubahan menjadi jauh lebih tersistem, lebih rapi, lebih jelas pembukuannya. Ada aturan-aturan yang harus dilakukan, harus ditaati dan sangat penting. Karena peneliti juga harus melakukan pengaturan-pengaturan seperti ini supaya kita dapat bekerja lebih baik dan tersistematis dan memiliki tanggung jawab bersama-sama menjaga barang-barang yang ada supaya terus dipelihara dan bertahan dalam waktu yang lama,” tuturnya.
“Pesan untuk BRIN supaya mempertahankan kualitas bahkan meningkatkan kualitasnya dan saya punya harapan besar. Karena ada banyak anak-anak Indonesia yang bisa diberdayakan di sini. Karena ada banyak sekali orang-orang yang justru mungkin karena kurang mendapatkan kesempatan akhirnya memilih untuk tidak bergabung di dunia riset atau bahkan pergi ke negara lain. Selain itu harapannya di BRIN bisa memberdayakan orang-orang yang mempunyai kualitas, yang mempunyai kemampuan agar bisa berkarya untuk Indonesia. Indonesia bisa lebih maju lagi karena ada anak-anak yang berjuang,” pungkas Abigail. (ew)