• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 28 ) Feb 11, 2025

ORKM BRIN dan Strathclyde University Perkuat Kerja Sama Riset Kelautan


Tangerang Selatan - Humas BRIN. Indonesia saat ini masih perlu meningkatkan pengetahuan tentang eksplorasi dan pemanfataan sumber daya kelautan, sehingga perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satunya dengan kerja sama riset dan program beasiswa. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim (ORKM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Ocky Karna Radjasa dalam kegiatan diskusi Kerja Sama Riset dan Program Beasiswa LPDP-BRIN Targeted Deep Sea dengan Strathclyde University, yang berlangsung di Gd. TMC Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong, Senin (10/2). 

“Kita masih minim pengetahuan dalam mengeksplorasi dan menggali lebih dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati kita. Hal ini tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang taksonomi, keanekaragaman hayati, tetapi juga teknologi guna memanfaatkan sumber daya kita,” ungkap Ocky. 

“Pertemuan ini sebagai salah satu upaya untuk mencoba mencetak generasi penerus, khususnya mereka yang memiliki keahlian di bidang ilmu kelautan,” tambahnya.

Ocky memaparkan mengenai program beasiswa yang saat ini ditawarkan oleh BRIN. “BRIN saat ini memiliki program khusus beasiswa BRIN-LPDP Targeted, dalam empat bidang berbeda. Salah satunya adalah pemanfaatan keanekaragaman hayati tingkat lanjut. Kita butuh teknologi yang lebih maju, bagaimana memanfaatkan keanekaragaman hayati, termasuk keanekaragaman hayati laut kita,” jelas Ocky.

Ocky juga menambahkan bidang lainnya yang berhubungan dengan ORKM. “Kemudian ada juga bidang laut dalam. Dalam arti yang sangat luas, saya sendiri adalah seorang deep sea microbiologist dan kami berkesempatan untuk terjun ke laut dalam melalui ekspedisi menggunakan beberapa kapal riset. Sekarang BRIN sedang membangun kapal riset baru dan dijadwalkan siap pada tahun 2027,” ungkapnya. 

Melalui diskusi ini, Ocky menginginkan agar kerja sama yang sudah ada dapat ditingkatkan ke arah yang lebih besar. “Jadi, saya kira melalui diskusi kita hari ini, saya ingin melihat lebih banyak lagi kesempatan untuk bekerja sama dengan rekan-rekan dari Strathclyde University sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya,” harapnya.

Julian Taylor dari Strathclyde University mengatakan, “kami telah bekerja sama dengan institusi Indonesia lebih dari 20 tahun dan memiliki sekitar 10 mahasiswa Indonesia di departemen kami, sehingga memiliki komunitas Indonesia di universitas.”


Selanjutnya Prof. Gerasimos Theotokatos mengatakan bahwa Strathclyde University dapat menghubungkan BRIN terutama dalam riset-rist multidisiplin. “Jadi kapan pun BRIN memiliki kebutuhan, kami dapat mengidentifikasi para ahli terbaik di bidang tersebut, lalu mengusulkan supervisi bersama untuk program PhD.” ujarnya. 


Salah satu supervisi program PhD yang sudah terbangun yaitu dengan Dr. Chaitanya Patil dari Strathclyde University yang saat ingin tengah menjadi pembimbing bagi penerima beasiswa LPDP-BRIN Targeted Deep Sea. Beliau secara khusus menyampaikan potensi teknologi kelautan bagi sektor ekonomi biru.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Laut Dalam, Dr. Intan Suci Nurhati, menyambut hal tersebut dengan menyampaikan bahwa BRIN tahun ini memulai Rumah Program baru terkait ekonomi biru, dimana salah satu aspeknya adalah teknologi kelautan. “Program ini mendukung sektor kelautan sebagai katalis pertumbuhan, karena Indonesia sedang mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) menuju 8%, sehingga perlu mengeksplorasi bagaimana ekonomi maritim dapat berkontribusi” ujarnya. 


Di tahun 2025 terdapat lima kegiatan riset, dimana dua diantaranya berkaitan dengan pemanfaatan energi terbarukan dari laut, yang merupakan kolaborasi antara periset oseanografi fisika dan teknik, sehingga mentransformasi ilmu dasar menjadi sesuatu yang lebih konkrit bagi kebutuhan masyarakat melalui kebutuhan energi. Kegiatan riset lainnya terkait kapal dengan memanfaatkan energi angin, serta penggunaan AI untuk mendeteksi anomali pergerakan kapal. 

Strathclyde University dapat menjadi mitra yang solid untuk riset ekonomi biru dalam aspek teknologi” ujarnya (jh, yrt/ed akb)