Menumbuhkan Gairah Riset Siswa Sejak Menumbuhkan Gairah Riset Siswa Sejak Dini
Bandung – Humas BRIN. “Siapa yang mau menjadi periset?,” pertanyaan ini dilontarkan oleh
Hana Arisesa, periset Pusat Riset Telekomunikasi BRIN pada 26 siswa SMK saat
menjadi narasumber pada kunjungan siswa siswi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
pada Selasa (30/01) di KST Samaun Samadikun Bandung.
Riset adalah sebuah kegiatan yang menarik.
Banyak bidang kehidupan yang bisa dijadikan bahan kajian. “Badan Riset dan
Inovasi Nasional memiliki banyak pusat riset. Di dalamnya terdapat kelompok
riset yang melakukan berbagai kajian baik teknis maupun sosial. Sebagai
generasi muda yang saat ini sedang menimba ilmu, para siswa diharapkan memiliki
ketertarikan dan merasa tertantang untuk terjun dan menekuninya,” jelas Hana.
Hana menyampaikan bahwa BRIN setiap tahun
mengadakan lomba yang dinamakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja (LKIR).
Kategori remaja ini diperuntukkan bagi para siswa mulai SMP sampai SMA dan
sederajat. LKIR bersifat nasional sehingga sangat terbuka bagi banyak sekolah.
Selain itu, ada National Young Inventors
Award (NYIA) yaitu kompetisi bagi remaja dalam kreasi, inovasi, dan invensi
bidang teknologi.
“Jiwa riset bisa dipupuk semenjak dini. Salurkan
melalui berbagai lomba dan kompetisi. Masuki klub karya tulis karena siapa tahu
setiap tahun lomba dan kompetisi tersebut ada. Kehidupan seorang periset bisa
dirasakan oleh siswa sejak masih duduk dibangku sekolah,” ungkap Hana.
Hana menceritakan keseharian seorang periset
yang mana melakukan beberapa kegiatan bereksperimen. “Sebagai manusia biasa
tentu tidak terlepas dari kebiasaan untuk bereksperimen, melakukan simulasi,
dan terus belajar. Menerima kunjungan dan memberikan pengetahuan kepada publik
seperti sekarang juga menjadi bagian periset,” papar Hana.
Selain
itu, kata Hana, periset banyak terlibat dalam pembuatan proposal penelitian.
“Sering mengobrol membahas banyak kajian dan berselancar di dunia maya. Dari
semua hal yang dilakukan dan menjadi keseharian periset tentu banyak keuntungan
yang diperoleh. Setidaknya ada lima hal yang bisa disampaikan,” tuturnya.
Hana menjabarkan apa yang menjadi keuntungan
yang diperoleh ketika menjadi seorang periset. Pertama, berkaitan dengan passion. “Arti passion adalah keinginan untuk melakukan suatu aktivitas tertentu yang
disukai. Jelas, karena riset merupakan sebuah aktivitas yang banyak disukai
orang. Kedua, berkaitan dengan curiosity.
Arti curiosity adalah rasa
ingin tahu yang kuat untuk berkreasi,” terang Hana.
Ketiga, lanjut Hana, berkaitan dengan pride. Arti dari pride adalah perasaan bangga. Bangga ketika inovasi dan invensi
yang dilakukan menghasilkan karya yang bermanfaat. Keempat berkaitan dengan carrier prospect. Arti carrrier prospect adalah peluang
kemajuan dalam berkarier.
“Yang terakhir berkaitan dengan independence. Arti dari independence adalah memiliki kebebasan
dan mandiri. Periset bebas menentukan kajian fenomena apa yang akan diangkat
sesuai dengan kepakarannya dan kebutuhan organisasinya,” tutup Hana (ers, ed. nu)