• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 633 ) Feb 3, 2024

Menumbuhkan Gairah Riset Siswa Sejak Menumbuhkan Gairah Riset Siswa Sejak Dini


Bandung – Humas BRIN. “Siapa yang mau menjadi periset?,” pertanyaan ini dilontarkan oleh Hana Arisesa, periset Pusat Riset Telekomunikasi BRIN pada 26 siswa SMK saat menjadi narasumber pada kunjungan siswa siswi SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta pada Selasa (30/01) di KST Samaun Samadikun Bandung.

Riset adalah sebuah kegiatan yang menarik. Banyak bidang kehidupan yang bisa dijadikan bahan kajian. “Badan Riset dan Inovasi Nasional memiliki banyak pusat riset. Di dalamnya terdapat kelompok riset yang melakukan berbagai kajian baik teknis maupun sosial. Sebagai generasi muda yang saat ini sedang menimba ilmu, para siswa diharapkan memiliki ketertarikan dan merasa tertantang untuk terjun dan menekuninya,” jelas Hana.

Hana menyampaikan bahwa BRIN setiap tahun mengadakan lomba yang dinamakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Remaja (LKIR). Kategori remaja ini diperuntukkan bagi para siswa mulai SMP sampai SMA dan sederajat. LKIR bersifat nasional sehingga sangat terbuka bagi banyak sekolah. Selain itu, ada National Young Inventors Award (NYIA) yaitu kompetisi bagi remaja dalam kreasi, inovasi, dan invensi bidang teknologi.

“Jiwa riset bisa dipupuk semenjak dini. Salurkan melalui berbagai lomba dan kompetisi. Masuki klub karya tulis karena siapa tahu setiap tahun lomba dan kompetisi tersebut ada. Kehidupan seorang periset bisa dirasakan oleh siswa sejak masih duduk dibangku sekolah,” ungkap Hana.

Hana menceritakan keseharian seorang periset yang mana melakukan beberapa kegiatan bereksperimen. “Sebagai manusia biasa tentu tidak terlepas dari kebiasaan untuk bereksperimen, melakukan simulasi, dan terus belajar. Menerima kunjungan dan memberikan pengetahuan kepada publik seperti sekarang juga menjadi bagian periset,” papar Hana.

Selain itu, kata Hana, periset banyak terlibat dalam pembuatan proposal penelitian. “Sering mengobrol membahas banyak kajian dan berselancar di dunia maya. Dari semua hal yang dilakukan dan menjadi keseharian periset tentu banyak keuntungan yang diperoleh. Setidaknya ada lima hal yang bisa disampaikan,” tuturnya.

Hana menjabarkan apa yang menjadi keuntungan yang diperoleh ketika menjadi seorang periset. Pertama, berkaitan dengan passion. “Arti passion adalah keinginan untuk melakukan suatu aktivitas tertentu yang disukai. Jelas, karena riset merupakan sebuah aktivitas yang banyak disukai orang. Kedua, berkaitan dengan curiosity. Arti curiosity adalah rasa ingin tahu yang kuat untuk berkreasi,” terang Hana.

Ketiga, lanjut Hana, berkaitan dengan pride. Arti dari pride adalah perasaan bangga. Bangga ketika inovasi dan invensi yang dilakukan menghasilkan karya yang bermanfaat. Keempat berkaitan dengan carrier prospect. Arti carrrier prospect adalah peluang kemajuan dalam berkarier.

“Yang terakhir berkaitan dengan independence. Arti dari independence adalah memiliki kebebasan dan mandiri. Periset bebas menentukan kajian fenomena apa yang akan diangkat sesuai dengan kepakarannya dan kebutuhan organisasinya,” tutup Hana (ers, ed. nu)