Mengenal Berbagai Misi Satelit BRIN
Bogor - Humas BRIN. Pusat Riset Teknologi Satelit (PRTS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kedatangan Sekolah Cendikia Baznas di Kawasan Sains dan Teknologi Ibnoe Subroto, Rabu (11/10). Kedatangan mereka bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang teknologi satelit.
Periset PRTS, Nur Salma Yusuf menjelaskan apa itu satelit. Satelit adalah benda di luar angkasa yang mengorbit atau mengelilingi benda yang lebih besar. Ada dua jenis satelit yaitu satelit alami seperti bulan yang mengorbit Bumi dan satelit buatan seperti satelit BRIN yang mengorbit Bumi.
“Satelit juga ada banyak beragam jenisnya, seperti Satelit Astronomi digunakan untuk mengamati dan meneliti beda-benda dan fenomena angkasa. Satelit Komunikasi digunakan untuk telekomunikasi seperti telepon, internet, transmisi data, televisi, radio, dll. Satelit navigasi digunakan untuk menentukan posisi pesawat, kapal, kendaraan bermotor, dan manusia," terang Salma.
Ia menambahkan, ada pula Satelit Cuaca digunakan untuk memantau dan meneliti cuaca suatu wilayah. Sedangkan Satelit Penginderaan Jauh digunakan untuk memantau Bumi, sumber daya alam, dan lingkungan.
"BRIN melalui Pusat Riset Teknologi Satelit telah membuat dan meluncurkan 3 satelit yaitu LAPAN A1/LAPAN TUBSAT, LAPAN A2/LAPAN ORARI dan LAPAN A3/LAPAN IPB. Kita juga sedang membuat satelit A4 dan Satelit Konstelasi Komunikasi Orbit Rendah," ujarnya.
Salma mengungkapkan, Satelit A1 dan A3 memiliki orbit polar artinya satelit mengorbit bumi dari kutub utara ke selatan, sedangkan Satelit A2 memiliki orbit ekuatorial artinya satelit melintasi bumi di wilayah khatulistiwa. Satelit dengan orbit polar biasanya melintasi wilayah Indonesia sekitar 4 kali, sementara satelit ekuatorial bisa melintas sebanyak 14 kali dalam rentang waktu 15 menit.
“A1 memiliki misi pemantauan bumi, sedangkan A2 memiliki misi pemantauan bumi dan mitigasi bencana melalui misi Voice Repeater (VR) dan Automatic Packet Reporting System (APRS). Adapun A3 misinya pemantauan bumi menggunakan kamera LISA untuk memantau vegetasi tanaman. Ada juga magnetometer untuk pemantauan medan magnet bumi. Baik A2 maupun A3, sama-sama memiliki misi pemantauan kapal dengan menggunakan AIS (Automatic Identification System), " terangnya.
Data-data satelit yang dihasilkan, ungkap Salma diantaranya citra, data medan magnet bumi, data AIS atau data pergerakan kapal digunakan untuk riset. Sementara VR dan APRS digunakan untuk komunikasi radio amatir.
Satelit-satelit ini lanjut Salma, dikendalikan dari Stasiun Bumi. BRIN sendiri memiliki beberapa Stasiun Bumi untuk mengendalikan satelit A1, A2 dan A3 diantaranya Stasiun Bumi Rancabungur di Bogor, Stasiun Bumi Kototabang di Sumatera Barat, Stasiun Bumi Pare-pare di Sulawesi dan Stasiun Bumi Biak di Papua. Dengan keempat Stasiun Bumi ini, operator dapat mengendalikan satelit saat melintasi wilayah Indonesia.
Seusai mendapat pemaparan materi, rombongan diajak untuk mengunjungi beberapa fasilitas BRIN seperti Lab Assembly Integration and Test (AIT), Mission Control Center (MCC), dan Anechoic Chamber.(dv)