Kunjungan Siswa Lazuardi ke PR KKE BRIN, Tingkatkan Semangat Penelitian dan Eksplorasi
Tangerang Selatan - Humas BRIN. Sebanyak 30 orang siswa-siswi Lazuardi Junior High School Depok, berkesempatan mengunjungi Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PR KKE) yang berada di Kawasan Sains dan Teknologi BJ Habibie Serpong, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa (23/01). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk menjelajahi dan memahami potensi energi terbarukan.
Menurut Menurseto Mawaddah, Guru Sains Lazuardi Junior High School Depok, kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat konsep sains dan matematika siswa dalam membuat proyek inovasi energi terbarukan.
“Niat kami kesini untuk belajar, jadi untuk mengeksplore lebih tentang renewable energi atau energi yang terbarukan untuk memperkuat konsep sains dan matematika kami untuk membuat project inovasi energi yang terbarukan”, tutur Menurseto.
Di PR KKE BRIN, para siswa diajak untuk mengunjungi Laboratorium Smart Micro Grid dan Charging Station. Di Laboratorium Smart Micro Grid, para siswa dijelaskan mengenai konsep dasar dan implementasi dari Smart Micro Grid. Arief Kurniawan, periset PR KKE BRIN, menjelaskan bahwa Smart Micro Grid merupakan sistem paling kecil yang menggunakan energi terbarukan dimana salah satu sistemnya disini menggunakan photovoltaic (solar panel).
“Salah satu sistem micro grid yang sudah kita kembangkan ada di Sumba, dimana Sumba memiliki intentitas cahaya matahari yang baik”, papar Arief.
Para siswa berkesempatan juga untuk melihat solar panel yang digunakan untuk pengujian yang terisntal diluar ruangan Laboratorium Micro Grid ini.
Berlanjut ke Charging Station, para siswa dipandu oleh Dio Randa Damara, periset PR KKE BRIN, diajak untuk memahami konsep mobilitas ramah lingkungan dan bagaimana infrastruktur pengisian daya merupakan elemen kunci untuk mendukung adopsi kendaraan listrik.
Dio menjelaskan apa yang dimaksud dengan listrik AC dan DC serta implementasi penggunaan listrik tersebut kepada para siswa. Selain itu, Dio juga memberikan contoh perbandingan biaya yang diperlukan apabila menggunakan kendaraan dengan sumber daya listrik dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar bensin.
“Waktu yang diperlukan untuk charging kendaraan listrik itu bisa berbeda-beda, dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kapasitas daya listrik yang dimiliki oleh charger”, terang Dio.
Selain mengungkapkan potensi energi terbarukan, kunjungan para siswa ke PR KKE BRIN diharapkan juga dapat menanamkan semangat penelitian dan eksplorasi dalam diri siswa dan siswi, serta pengalaman ini menjadi langkah awal menuju generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan inovatif dalam menciptakan solusi-solusi berkelanjutan. (ar,gp/edt.ark/sj)