• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 407 ) Apr 18, 2022

Kepala BRIN : Segera Percepat Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi


Jakarta, Humas BRIN. Pada amanat apel pagi (18/04 ) yang rutin dilaksanakan dan diikuti oleh sivitas BRIN, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyampaikan beberapa hal penting bagi civitas BRIN yang berada di kawasan Puspiptek Serpong, untuk segera dapat menyesuaikan diri dengan pola yang baru. Hal ini dikarenakan kawasan Puspiptek Serpong adalah kawasan riset terbesar dengan jumlah civitas dan laboratoriumnya yang sangat besar. 



“Pada kesempatan ini ingin menyampaikan informasi bahwa proses penataan laboratorium harus segera diintegrasikan, dan untuk proses eksekusinya akan dilakukan oleh tim dari Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi yang memang bertindak sebagai pengelola KSP, termasuk kawasan Puspiptek Serpong,” tegas Handoko.



Lebih lanjut Handoko menyampaikan bahwa jika kita tidak segera melakukan proses integrasi tersebut, maka kita akan selalu berputar-putar pada pemeliharaan dan operasional dari seluruh infrastruktur yang ada tersebut.Terlebih lagi yang paling penting khususnya di komplek BATAN, ini merupakan salah satu yang menjadi prioritas BRIN untuk segera dilakukan revitalisasi seluruh fasilitas ketenaganukliran yang ada didalamnya. “ BRIN akan berusaha menjadikan pusat riset nuklir di level yang jauh lebih tinggi dari pada level yang sekarang ini. Sehingga yang tidak terkait langsung dengan nuklir, misalnya seperti material itu memang seharusnya diintegrasikan ke unit yang karakterisasinya sama. 



Sehingga nantinya bisa diketahui konsolidasi infrastruktur yang sebenarnya dimiliki oleh BRIN dan apa yang belum dimiliki oleh BRIN,” tambahnya. Bagaimana bisa dilakukan revitalisasi secepatnya jika belum tahu pasti mana gedungnya, dimana lokasinya dan sebagainya. Semua itu merupakan hal yang wajar dan perlu dimaklumi, karena tadinya kita ini kan berbeda-beda tetapi sekarang sudah menjadi keluarga besar BRIN dimana hal ini memberikan kesempatan yang harus dimanfaatkan betul agar kita memiliki kapasitas dan kompetensi yang memang seharusnya kita miliki dari sisi infrastruktur, sehingga pada saatnya nanti BRIN dapat memanggil SDM-SDM dengan talenta unggul untuk memperkuat SDM yang sudah ada saat ini, jelas Handoko.


Selain itu juga BRIN akan terus meningkatkan kualifikasi yang saat ini sudah ada tetapi belum mencapai kualifikasi SDM yang seharusnya. “Seperti yang sudah diketahui bersama terkait peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan melalui degree by research, ataupun skema-skema lain yang secara khusus akan segera dilansir khususnya untuk empat bidang prioritas yaitu bidang tertentu, maksudnya bidang dimana BRIN belum memiliki kapasitas disitu akan dimintakan mandatory fellowship LPDP untuk studi di luar negeri,” tegas Handoko. Memang kita masih lemah terkait dengan utilisasi biografi melakukan eksplorasi konservasi, yang kedua khususnya maritim terkait dengan laut lepas, laut dalam. Bidang yang ketiga adalah teknologi nuklir dan yang keempat adalah teknologi antariksa, meskipun antariksa dianggap sesuatu yang jauh tetapi untuk saat ini bukan merupakan hal yang jauh karena saat ini pun kita sudah memerlukan energi tersebut, dan sebenarnya kita sudah mengeluarkan anggaran yang luar biasa besar untuk mendanai berbagai belanja yang terkait dengan teknologi nuklir dan antariksa, lanjutnya.


Menurut Handoko, yang paling mudah terkait dengan antariksa ini adalah belanja citra satelit. “Citra satelit kita itu luar biasa, jika kita mampu mengalihkan untuk pengembangan satelitnya itu sendiri, maka kelak kita akan memiliki kemampuan mengakuisisi data Citra satelit yang kita butuhkan secara mandiri. Hal-hal semacam inilah yang perlu mendapatkan prioritas,”imbuhnya. Sementara ini yang sudah berjalan adalah pembelian kapal riset selain itu juga sudah banyak dilakukan investasi di bidang ini. Untuk yang nuklir ini akan segera dilakukan revitalisasi besar-besaran yang berada di Kawasan Puspiptek Serpong dalam 5 tahun dan antariksa juga akan menjadi perhatian 5 tahun kemudian.


“Hal ini tidak dapat kita lakukan hanya dengan melakukan investasi infrastruktur saja jadi akan dilakukan melalui program yang memang secara spesifik BRIN bisa dikerjasamakan dengan target tujuan yang jelas dalam 5 tahun tersebut. “Sebenarnya waktu 5 tahun itu sudah agak terlambat untuk mendapatkan talenta berkualifikasi minimal itu sudah sangat minim. Makanya sudah tidak ada waktu lagi, jika tidak dimulai dari sekarang tidak akan mungkin. Jika infrastruktur mungkin bisa kita kejar tetapi membentuk SDM itu sama sekali tidak mudah,” tegas Handoko.


Handoko berharap sampai bulan Mei ini semua dapat dilakukan dengan baik sehingga proses perencanaan yang sedang berjalan secara paralel bisa didukung dengan kondisi real yang ada.Setelah proses penataan ulang tersebut selesai maka sivitas BRIN dapat segera memiliki akses peralatan untuk mendukung melakukan riset yang jauh lebih mumpuni yang mampu mendorong output dan kompetensi riset yang lebih baik lagi diberbagai ranah yang sudah dekat dengan industri secara scientific.(rdn/edt.cj)