Kenalkan Kehati, BRIN Terima Kunjungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Cibinong – Humas BRIN. Seiring berjalannya waktu Zoologicum Bogoriense dan Herbarium Bogoriense, Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah (DPKI) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cibinong, menjadi salah satu tujuan para mahasiswa untuk melakukan kegiatan kunjungan ilmiah. Salah satunya Mahasiswa/i Pendidikan Biologi Semester IV Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dalam rangka kegiatan Kuliah Lapangan (KULAP) sebanyak 125 mahasiswa dan Dosen, pada Kamis (13/6).
Dosen Pembimbing Hadiansah mengatakan
bahwa tujuan kunjungan ini ingin memperkenalkan kekayaan keanekaragaman hayati
Indonesia. Karena keanekaragaman hayati ini banyak manfaatnya dan perlu untuk dipelajari.
Mahasiswa tidak cukup hanya belajar di kelas dengan hanya melihat gambar tetapi
mereka juga perlu ke lapangan.
“Karena di UIN Sunan Gunung Djati
Bandung lebih banyak mahasiswi, kalau harus melakukan kegiatan eksplorasi
kelapangan perlu dilakukan persiapan yang lebih matang untuk menghindari risiko
yang tidak diinginkan. Karena itu biasanya kami mengunjungi kebun raya,” terang
Hadiansyah.
“Kami tahun lalu juga mengunjungi BRIN, BRIN
memiliki koleksi spesimen lebih banyak, lebih beragam, dan sudah banyak keanekaragaman
hayati Indonesia yang sudah dikoleksi,” tambahnya.
Hadiansyah berharap setelah berkunjung
ke BRIN, bisa menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa. Tidak hanya berkutat
di sekitar buku saja dan sebagai calon guru mereka memiliki banyak pengalaman
sehingga mereka bisa berbagi pengalaman dengan anak didik mereka kelak.
Lebih lanjut dirinya berharap, “BRIN
dapat terus berinovasi, dan inovasi-inovasi yang baru bisa diperkenalkan kepada
kami sehingga kami juga dapat mencontoh dan mengikuti inovasi-inovasi yang ada
di BRIN.”
Pada kesempatan yang sama, Ketua
rombongan Jurusan Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Miftah
Hasuna, mengatakan ini merupakan pengalaman
yang pertama ke BRIN, sangat senang bisa berkunjung kesini, karena bisa
melihat langsung spesimen-spesimen yang ada disini, bisa langsung melihat proses pembuatan spesimen sampai penyimpanannya.
Yayah Robiah, selaku Koordinator
Botani-Herbarium menyampaikan bahwa dengan kunjungan ini mahasiswa mendapat kesempatan untuk melihat
secara langsung koleksi spesimen tumbuhan yang ada di herbarium, mempelajari
teknik pengawetan dan penyimpanan spesimen, serta memahami proses dokumentasi
yang dilakukan oleh para ahli botani.
Lebih lanjut, ia mengatakan para
mahasiswa juga terlibat dalam diskusi interaktif dengan para staf herbarium
yang berpengalaman, yang menjelaskan pentingnya herbarium sebagai pusat
referensi dan penelitian.
“Dengan adanya kunjungan ini, semoga
kami dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa mengenai
keanekaragaman hayati tumbuhan dan pentingnya upaya konservasi. Selain itu,
melalui kunjungan ini, mahasiswa dapat melihat secara langsung aplikasi teori
yang telah dipelajari di kelas dalam konteks nyata dan praktis,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, secara keseluruhan
dari kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam studi dan karir mereka, serta
meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pelestarian keanekaragaman
hayati.
Sementara
itu di Lab Zoologi, para mahasiswa diajak berkeliling untuk melihat
koleksi-koleksi basah berdasarkan taksa,
antara lain pada Koleksi Basah Coral, Serangga, Molusca, dan Mamalia.
Mereka mendapatkan informasi secara detail dari pemandu dari proses pengambilan
sampel sampai pemeliharaan koleksi yang sudah ada di Gedung Kehati.
Kurator
Koleksi Hayati BRIN Tri Eko Wahjono, menyampaikan antusias para mahasiswa
sangat baik, mereka mendapatkan pengetahuan baru, wawasan dan tanya jawab
seputar koleksi - koleksi yang tersimpan di Gedung Kehati. Banyaknya minat para
mahasiswa untuk mengetahui proses koleksi spesimen menjadikan mereka ingin
melakukan kegiatan penelitian atau magang di BRIN.
“Semoga
dengan adanya kegiatan ini, semakin banyak minat para pengunjung terhadap
koleksi keanekaragaman hayati yang ada, dan semoga dapat terpelihara dan
terjaga kelestariannya untuk pengetahuan dan pembelajaran generasi muda yang
akan datang,” harapnya.
Sopian Sauri pelaksana fungsi koleksi
ikan juga berharap mahasiswa dan mahasiswi akan lebih mengenal akan kekayaan
hayati flora maupun fauna di Indonesia. (ew,wt/ed.sl)