
Jelang Ulang Tahun Kedua, PRTH BRIN Gelar Kelas Edukasi Teknologi Hidrodinamika
Surabaya-Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan Kelas Edukasi dengan tema Teknologi Hidrodinamika, Kamis (13/4) di Ruang Auditorium Kawasan Sains Said Djauharsjah Jenie Surabaya. Kelas edukasi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati hari jadi BRIN yang ke-2, bertujuan untuk mengajak pelajar tingkat SMA/ sederajat untuk lebih mengenal apa itu BRIN. Peserta kelas edukasi adalah pelajar dari SMA Pembangunan Jaya 2, Sidoarjo.
Periset Pusat Riset Hidrodinamika BRIN mewakili Kepala BRIN Endang Widjiati, menjelaskan latar belakang berdirinya BRIN sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021, BRIN ditetapkan sebagai satu-satunya badan penelitian nasional oleh Joko Widodo pada 5 Mei 2021. Peraturan tersebut memutuskan bahwa semua badan penelitian nasional Indonesia seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bergabung menjadi BRIN. Posisi BRIN bukan lagi sebagai regulator, karena fungsi regulasi tetap berada di kementerian, BRIN menjadi satu badan tersendiri dengan adanya peleburan BATAN, BPPT, LAPAN dan LIPI serta lembaga riset di kementerian dan lembaga.
BRIN selama 2 tahun ini, telah menghasilkan berbagai macam inovasi baik di bidang riset maupun manajemen inovasinya. BRIN telah bertranformasi untuk terus melakukan perbaikan di berbagai aspek dan lini organisasi melalui penyesuaian tugas dan fungsi. Mulai dari pengembangan sistem IT, peningkatan kualitas SDM, hingga pembangunan infrastrutur riset terbuka dan terintegrasi telah dilakukan BRIN untuk kualitas riset dan inovasi di Indonesia.
Diharapkan setelah menyimak paparan mengenai Pusat Riset Hidrodinamika dan Laboratorium Hidrodinamika, peserta bisa antusias mengikuti Lomba menulis artikel populer di tingkat SMA/ sederajat dengan tema Harapan untuk Riset dan Inovasi di Indonesia. Adanya kegiatan ini, diharapkan juga dapat menggali ide dan minat peserta dalam menulis artikel populer untuk diikutsertakan pada lomba tersebut. “Semoga dapat memberikan banyak manfaat untuk kita semua khususnya meningkatkan pengetahuan tentang dunia riset dan inovasi di bidang teknologi hidrodinamika”, jelas Endang dalam pembukaan acara Kelas Edukasi Hidrodinamika.
Sementara Asri Novita Kristanty, ketua komite SMA Pembangunan Jaya 2 mewakili jajaran sekolah dan pelajar mengucapkan terimakasih atas kesempatan kelas edukasi ini. Asri menyatakan bahwa putra-putri pelajar SMA sangat antusias akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa, mereka dapat mengetahui secara detail terkait kegiatan riset.
Pada sesi paparan materi pertama Fariz Maulana Noor, Periset Pusat Riset Hidrodinamika menyampaikan materi mengenai lingkup Riset Hidrodinamika. “BRIN telah diberi mandat untuk mengatasi massa kritis riset di Indonesia, dengan meningkatkan kapasitas riset khususnya dalam hal infrastruktur dan menarik talenta muda untuk berkontribusi dalam riset seperti halnya dalam kegiatan kelas edukasi pagi ini”, jelas Fariz.
Prioritas riset terbagi menjadi tujuh bidang, yakni membangun digital, blue, dan green economy, riset biodiversitas, riset terhadap covid, antariksa, kolaborasi riset pada lingkungan, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi mitigasi kebencanaan. Fasilitas Riset BRIN tersebar luas dari barat ke timur. Total lebih dari 10.000 sumber daya manusia yang terbagi dalam 12 Organisasi Riset, 7 Kedeputian, 5 Biro Organisasi dan 3 Unit Support, terangnya.
Fariz menambahkan bahwa Pusat Riset Hidrodinamika mendukung International Maritime Organization (IMO) Net Zero Emission & Energi Terbarukan di bidang kemaritiman. Dengan slogan “To make ships cleaner, smarter and safer and contribute to the sustainable use of the seas”. Selain itu diputarkan juga video edukatif terkait Hukum Archimedes dan video edukatif menarik lainnya sehingga menambah antusias peserta.
Sebagai informasi Pusat Riset Hidrodinamika sendiri tergabung dalam Organisasi Riset Energi dan Manufaktur. Terdapat tiga lingkup riset teknologi hidrodinamika, yaitu teknologi galangan kapal, bangunan apung dan offshore, kedua teknologi kepelabuhan dan dinamika pantai, dan terakhir teknologi EBT, Kecerdasan buatan, dan akustik bawah air. Berdasarkan lingkup riset tersebut pusat riset hidrodinamika terbagi menjadi 10 kelompok riset sesuai bidang kepakarannya masing-masing. Adapun rincianya, 4 kelompok riset berlokasi di Surabaya, 4 kelompok riset berlokasi di Yogyakarta, dan 2 kelompok riset di Serpong.
Materi kedua disampaikan oleh Baharuddin Ali, Pelaksana Fungsi Laboratorium Hidrodinamika mempresentasikan sejarah pembangunan, fasilitas dan layanan di Laboratorium Hidrodinamika. Ali menjelaskan bahwa tugas dan fungsi Layanan Laboratorium Teknologi Hidrodinamika adalah Perencanaan & Pelaksanaan Program Pelayanan Teknologi Hidrodinamika, Pengendalian & Pelaporan Kegiatan Pelayanan Teknologi Hidrodinamika, dan Pelaksanaan Pemeliharaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana.
“Ada 3 Laboratorium yakni Towing Tank, Maneuvering and Ocean Engineering Basin dan Cavitation Tunnel”, terang Ali. Setelah materi, Ali membuka diskusi singkat untuk mengetes kemampuan Saintek pada peserta dengan menanyakan terkait gelombang Amplitudo, terang Ali.
Pada sesi diskusi Endang Widjiati menanyakan pengetahuan bidang apa saja yang diperlukan di kehidrodinamikaan ini, selain Perkapalan. “Tidak hanya Ilmu Saintek saja yang dibutuhkan pada riset ini, tetapi tata ruang perkapalan, regulasi hokum, ekonomi dan berbagai ilmu soshum lainnya untuk mendukung fasilitas riset Hidrodinamika’, jawab Nanda siswa kelas XII-IPS.
Kelas edukasi ini ditutup dengan kunjungan langsung ke fasilitas Laboratorium Hidrodinamika. Para peserta diajak untuk melihat secara langsung aktivitas pengujian, baik di fasilitas utama hingga fasilitas pendukung. Termasuk diantaranya berbagai macam model kapal dan bangunan apung lainya yang sudah pernah diuji di Laboratorium Hidrodinamika. (dsf, frw/edt.sj)