
Jalin Kolaborasi Riset, SLRI Thailand Kunjungi Fasilitas Riset BRIN di KST Soekarno
Cibinong – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDMI) menjalin kerja sama dengan Synchrotron Light Research Institute (SLRI) sebagai organisasi publik Kerajaan Thailand. Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDMI), Edy Giri Rachman Putra dengan Direktur Synchrotron Light Research Institute Kerajaan Thailand, Saroj Rujirawat di Gedung B. J. Habibie, Jakarta pada Senin (10/4).
Tujuan kerja sama ini untuk mendorong kolaborasi riset dan inovasi di dibidang ilmu bahan, hayati (life sciences) maupun kesehatan dengan memanfaatkan radiasi sinkrotron, di samping penguasaan teknologi kunci akselerator sinkrotron itu sendiri.
Salah satu bentuk kerjasama dalam nota kesepahaman yang telah ditandatangani tersebut yaitu pengembangan dan penggunaan bersama fasilitas untuk kegiatan akademik, riset, dan inovasi dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui program pendidikan lanjutan, pelatihan serta pemagangan.
Oleh karena itu setelah penandatangan nota kesepahaman antara kedua belah pihak, dilakukan kunjungan ke Laboratorium Genomik dengan melihat berbagai jenis fasilitas riset yang berada di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong pada Senin (10/4).
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Edy Giri Rachman Putra menyampaikan poin penting dalam kerjasama ini. Pertama untuk peningkatan dan penguatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Iptek di bidang teknologi akselerator khususnya sinkrotron, dan kedua adalah kolaborasi riset diberbagai bidang dengan memanfaatkan radiasi sinkrotron.
Dirinya menambahkan alasan mengapa kolaborasi dengan SLRI Thailand sangat strategis, karena Thailand maupun Indonesia memiliki fasilitas yang merupakan center of excellent research facility di kawasan Asia Tenggara. “SLRI Thailand memiliki fasilitas sinkrotron dan BRIN memiliki fasilitas Cryo-EM yang tercanggih dan terlengkap se-Asia Tenggara. Kondisi ini menjadi sharing modality dengan kelebihan masing-masing pihak,” tutur Edy.
Kita membutuhkan beberapa metode yang advance atau unggul untuk lebih mendalami dan mengeksplorasi karakteristik bahan yang diuji, termasuk bahan-bahan biologi seperti protein, virus dan lainnya. “Dengan metode karakterisasi yang unggul dapat menemukan fenomena-fenomena baru untuk bisa digali, sehingga akan memiliki kebaharuan ilmiah yang tinggi untuk dipublikasikan di jurnal bereputasi tinggi, “imbuh Edy.
Lebih lanjut Edy menjelaskan kerjasama dengan SLRI bukan baru dimulai, karena sudah dilakukan sebelumnya. Namun, saat ini dengan visi dan misi baru yang belum terbangun sebelumnya melalui program-program yang lebih besar seperti capacity building, join research dan mobility untuk SDM Iptek nasional. “Program capacity building dan mobility tidak hanya untuk periset BRIN, tetapi juga dosen dari perguruan tinggi serta mahasiswa sudah dapat diimplementasikan tahun ini,“ tambah Edy.
Pada Kesempatan yang sama Koordinator Kolaborasi Global Cryo-EM BRIN, Yudhi Nugraha menyampaikan fasilitas riset yang dimiliki oleh BRIN yang berada di Laboratorium Genomik khususnya alur kerja dan kelengkapan Cryo-EM untuk riset biologi struktur dan sel.
Sebagai Informasi kunjungan laboratorium oleh delegasi dari SLRI Thailand ini dihadiri juga oleh Direktur Manajemen Talenta Raden Arthur Ario Lelono, Direktur Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset, dan Kawasan Sains dan Teknologi, Tjahjo Pranoto, Kepala Pusat Riset Teknologi Akselerator Muhammad Rifai, Kepala Pusat Riset Rekayasa Genetika, Ratih Asmana Ningrum, Koordinator Pelaksana Fungsi Pengembangan Riset berbasis Cryo-EM, Sandi Sufiandi dan tim. (yl/ ed.sl)