• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 736 ) Jan 25, 2023

Faktor Manusia dalam Transportasi


Serpong – HUMAS BRIN. Semakin majunya perkembangan teknologi, semakin sedikit pula peran manusia dalam penggunaan teknologi, hal ini dapat mengurangi prosentase terjadinya kesalahan manusia dalam pemanfaatan teknologi. Salah satu dampak dari pengembangan teknologi untuk mengurangi faktor kesalahan manusia adalah di bidang transportasi.


Peneliti Pusat Riset Teknologi Transportasi BRIN, Ludfi Pratiwi Bowo menyebut dampak perkembangan teknologi bagi kehidupan manusia sangat baik, karena manusia jadi lebih mudah dalam bekerja.  “Contoh kereta tanpa awak, dampak human factor-nya lebih rendah tetapi jangan lengah terhadap kemajuan teknologi yang ada,” tambahnya dalam BRIEF atau BRIN Insight Every Friday pada Jum’at (20/01) pekan lalu.


Lebih jauh Ludfi menyebut pemerintah juga berperan untuk memberikan dukungan kebijakan dalam mengembangkan tranportasi. Menurutnya, negara yang mengembangkan dan melaksanakan safety culture sejak dini, masyarakatnya cenderung berdisiplin tinggi, terpelajar, dan jumlah kecelakaannya lebih rendah.


BRIN melalui Kelompok Riset Keselamatan di PR Teknologi Transportasi, melakukan penelitian untuk mengurangi terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh manusia, sarana dan prasarana atau lingkungan, serta manajemen dan organisasinya. Berdasarkan data oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, terlihat jumlah kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia sejak Januari hingga 13 September 2022 mencapai 94.617 kasus. Jumlah itu disebut melonjak 34.6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 70 ribu kasus. Besarnya jumlah tersebut menunjukkan diperlukaannya peningkatan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan.


“Secara spesifik, saat ini kami sedang melakukan riset dengan topik Desain Eksperimental Keterlihatan Sepeda Motor Terhadap Proyeksi Sududl Pandangn Pengemudi Truk untuk Meningkatkan Keselamatan Transpsortasi Jalan dan Optimasi Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) Untuk Menurunkan Angka Kecelakaan Transportasi Jalan,” terang Ludfi. 


Ludfi menyebutkan bahwa teknologi akan terus berkembang seiring kebutuhan manusia. Meski teknologi Kecerdasan Buatan semakin canggih, tidak bisa semerta-merta mengabaikan adanya factor manusia dalam pengoperasian kecerdasan buatan tersebut, tutupnya. (AW-Chi Serpong3/edt. akb)