BRIN Selenggarakan Konferensi Sains dan Teknologi Berbasis Akselerator Pertama
Jakarta – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mengadakan simposium The First conference dan teknologi yang sedianya akan diselenggarakan di KST BJ Habibie pada bulan Februari nanti.
“Konferensi ini diselenggarakan oleh dua organisasi, yang pertama oleh BRIN dalam hal ini melalui Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) dan yang kedua adalah RIKEN dalam hal ini adalah Riken Nishina Center,” tutur Zulkaida Akbar, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Fisika Kuantum pada Senin (15/01).
Mengusung tema utama pembentukan jejaring antar negara untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dalam bidang material sains dan engineering ini akan diselenggarakan rencananya di Graha Widya Bhakti KST BJ Habibie di Serpong mulai tanggal 19 Februari sampai 22 Februari 2024, lanjut Zulkaida.
Zulkaida menjelaskan RIKEN sendiri adalah sebuah National Research and Development Agency di Jepang yang cukup terkenal untuk research quality. RIKEN berdiri pada tahun 1917, dan terdiri dari 2500 peneliti, 15 pusat riset, 10 kampus, juga termasuk Baton Zone program dan Industrial Co-creation program yang fungsinya adalah untuk transfer scientific achivement ke komersial produk atau industri.
“Jadi karena BRIN dan RIKEN ini adalah sama-sama National Research and Development Agency maka ada benefit yang besar untuk menjalin kolaborasi di antara BRIN dan RIKEN dengan upaya untuk matching sientist diantara pusat riset yang terkait,” lanjut Zulkaida.
Dikatakan Zulkaida background topik utama symposium ini adalah bagaimana memanfaatkan material sains dan engineering untuk berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs) dan sebagai dua leading dan prominent research institution, BRIN di Indonesia dan RIKEN di Jepang bisa menjadi driving force atau motor untuk kolaborasi yang lebih luas diantara dua negara. Selain itu poin berikutnya adalah kita ingin memulai mengolah talent pool sejak dini maka ada juga sekolah atau short school untuk pelajar.
Diungkapkan Zulkaida symposium ini nantinya terdiri dari 4 acara, yang pertama adalah School on Advanced Spectroscopy for Material Sciences (19-21 Februari 2024), Conference and Focus Group Discussion (20-21 Februari 2024), Poster sessions (20-21 Februari 2024), dan Laboratories tour and visit (22 Februari 2024).
“Terkait konference jadi karena tujuan dari konferensi ini adalah matching atau mempertemukan antara periset dari RIKEN dan kolaboratornya serta di Indonesia dari BRIN dan University maka topiknya kita buat yaitu melingkupi mulai dari Advance material karakterissation dari ND, XRD, MuSR dan sebagainya; magnetik dan sumber konduktor; material sampai akselerator science dan teknologi; dan juga nanoteknologi,” jelas Zulkaida.
“Sejauh ini ada 26 speakers dari Lembaga internasional yang sudah confirm untuk partisipasi yaitu dari RIKEN Nishina Center for Accelerator, dari J-PARC atau Japan Proton Accelerator ada juga dari CROSS Neutron Sains dan Technology Center at Japan ada juga dari ISIS neutron and Muon Source dari UK dan berbagai University sebagai user dari akselerator mulai dari university di Jepang, di Malaysia hingga di Thailand,” lanjut Zulkaida.
“Selain itu akan ada pembicara dari Principal investigator level (PI-Level) diantaranya yaitu mulai dari Chief Scientist dari Nuclear Spectroscopy Laboratori, kemudian direktur nuklir Chemistry grup dan sebagainya dimana kehadiran dari PI level atau direktur lab ini sangat menguntungkan kalau untuk membuka obrolan seperti halnya kemungkinan Postdoc, visiting research atau mengirimkan student ke sana,” tutur Zulkaida.
Dari Indonesia sendiri akan ada beberapa pembicara, dari BRIN adalah Dr. Laksana Tri Handoko selaku kepala BRIN, kemudian ada Prof. Ratno Nuryadi selaku kepala ORNM, kemudian ada juga Dr. Muhammad Rifai dan Dr. Maykel T.E. Manawan.
Selain dari BRIN, akan ada juga pembicara dari Universitas di Indonesia yaitu dari Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia dan beberapa pembicara lain yang masih dalam konfirmasi.
“Kemudian event yang kedua dari rangkaian event selama 19 Februari sampai 22 Februari nanti adalah terkait School on Advanced Spectroscopy for Material Sciences, jadi karena kita menyadari bahwa pembentukan talent pool harus dilakukan sejak dini maka kita membuat school ini yang tujuan partisipannya adalah student maupun early research, jadi Bapak Ibu sekalian yang baru dalam bidang ini pun bisa join,” jelas Zulkaida.
“Topik dari school ini sendiri berkisar mulai dari introduction School on Advanced Spectroscopy for Material Sciences, teori, bahkan sampai akselerator besed karakter-karakter jurnal Biologi,” lanjut Zulkaida.
“Nah sebagai tambahan selain topik-topik ini akan ada presentasi tentang berbagai skema beasiswa buat yang ingin melanjutkan S2 atau S3 misalkan dan juga ada guidance about manuskrip submission,” lanjut Zulkaida.
Dijelaskan Zulkaida selain conference dan School on Advanced Spectroscopy for Material Sciences, ada pula program laboratorium visit dan tour dengan tujuan utamanya adalah Siwabessy Nuclear Reactor kemudian neutron laboratory dan beberapa Advance material Life dan karakteristik facilities.
Acara tambahan yang terakhir adalah poster season, di Graha Widya Bhakti KST BJ Habibie nanti ada beberapa spot yang bisa digunakan untuk display poster.
“Jadi ini lahan yang bagus untuk showing hasil research-nya dan sampai hari ini ada 38 orang yang sudah register untuk poster season padahal kapasitas maksimum untuk display itu cuma 34 Tapi kita masih bisa menambahkan, jadi kalau ada yang berminat untuk sharing hasil research-nya melalui poster season bisa register segera,” lanjut Zulkaida.
Kegiatan simposium kali ini tidak menerbitkan proseding jurnal, mudah-mudahan penerbitan proseding jurnal bisa dilakukan pada konferensi yang kedua dan seterusnya.
“Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftarannya bisa dibuka di https://conference.brin.go.id/cast2024/ atau bisa email di cast@brin.go.id,” tutup Zulkaida. (nnp)