• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 377 ) Jun 24, 2024

BRIN Manfaatkan Pengetahuan Sivitasnya untuk Kembangkan Kompetensi SDM bagi Stakeholder


Tangerang Selatan – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong sivitasnya, baik periset maupun non periset memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bagi stakeholder. Demikian disampaikan oleh Direktur Pengembangan Kompetensi (DPK) - BRIN, Sasa Sofyan Munawar dalam Sosialisasi Layanan Pengembangan Kompetensi dan Pemetaan Potensi Pelatihan dari Pusat Riset BRIN, Jum’at (21/06).


“Direktorat Pengembangan Kompetensi memiliki tugas pengembangan kompetensi bagi eksternal BRIN dengan resources memanfaatkan pengetahuan dari sivitas BRIN, bukan hanya periset namun juga non periset,” ujar Sasa dalam kegiatan yang dilaksanakan di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong.


“Dengan melakukan riset, maka pengetahuan kita bertambah. Pengetahuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan. Diantaranya dengan menjadi tenaga ahli, pemateri, dan pengajar untuk pihak eksternal BRIN, termasuk salah satunya di dalam kegiatan yang ditangani oleh DPK,” lanjutnya.


Selain itu, Sasa menyampaikan bahwa hasil riset juga bisa ditingkatkan nilainya menjadi kekayaan intelektual, khususnya paten yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder.


“Implikasi dari kebermanfaatan paten, dimana paten dapat dimanfaatkan oleh stakeholder industri melalui proses lisensi,” katanya.

Selanjutnya ia menyampaikan bahwa saat ini DPK memiliki program pengembangan kompetensi SDM dalam penyusunan peta jalan ketenaganukliran bagi para periset di Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) - BRIN.


“Kami sedang menyusun peta jalan ketenaganukliran, dimana terdapat sub pengembangan kompetensi SDM. Kami sudah mulai menyusun HRD Country Plan untuk ketenaganukliran yang bisa digunakan untuk kerja sama pengembangan kompetensi dengan berbagai stakeholder internasional, baik itu dengan IAEA, JAEA atau yang lainnya,” ungkapnya.


Senada dengan Sasa, Koordinator Layanan Fungsi Pengembangan Kompetensi SDM Nasional DPK - BRIN, Indra Riswadinata mengajak para periset BRIN memanfaatkan hasil riset yang dimiliki untuk pengembangan kompetensi SDM eksternal BRIN, baik skala nasional maupun internasional.


“Hasil periset BRIN dari kegiatan riset dan inovasinya bisa dimanfaatkan oleh badan usaha, masyarakat, pemerintah sampai dengan organisasi internasional. Pola pemanfaatannya dapat melalui diseminasi, bimbingan teknis dan lisensi. Selain itu ada naskah kebijakan maupun tenaga ahli sebagai narasumber,” jelas Indra.


Koordinator Layanan Fungsi Pengembangan Learning Management System DPK - BRIN, Alpha Fadila Juliana Rahman menekankan pentingnya pemetaan potensi pelatihan untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik setiap periset.


Dengan pemetaan ini, kami dapat merancang program penyelenggaraan pelatihan yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan stakeholder dalam dunia teknologi dan riset, ujarnya.


Produk pelatihan yang diselenggarakan oleh DPK - BRIN dapat diakses melalui laman BRIN Learning Management System (BRILIANT) dengan alamat di http://briliant.brin.go.id. BRILIANT dirancang untuk memberikan pengalaman belajar dan berlatih yang menarik dan efektif. Didalamnya tersedia ruang untuk mengeksplorasi berbagai materi dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan.


Dalam kesempatan ini, Kepala Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir (PRTABN)BRIN, Abu Khalid Rivai menyampaikan bahwa pengembangan kompetensi SDM di bidang ketenaganukliran, khususnya bagi periset di ORTN – BRIN selama ini telah menggunakan program Nuclear Knowledge Management (NKM) yang diadopsi dari International Atomic Energy Agency (IAEA).


Abu berharap program pengembangan kompetensi yang sudah ada dapat disinergikan dengan program yang dikembangkan oleh DPK agar sesuai dengan kebutuhan dan peta jalan ketenaganukliran.


Sementara itu, Periset dari Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur (PRTIPM) – BRIN, Susalit Setya Wibowo menyampaikan bahwa saat ini PRTIPM sedang mendirikan Teras Inovasi Daerah (TENDA). Di dalamnya terdapat program capacity building serta memberikan pendampingan inovasi kepada daerah.


“Potensinya cukup besar, karena kami memiliki suatu metodologi, mulai dari design thinking, model bisnis seperti canvas dan link start up. Kemudian dukungan kami tidak hanya dari segi teoritik atau soft skills, namun dari sisi hard skill kami juga dorong,” tuturnya. (msb,jh,ar/ed.my)