• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 54 ) Sep 6, 2024

BRIN, KIET, dan Kemenperin RI Kolaborasi Wujudkan Inovasi Bioplastik untuk Ekonomi Sirkular


Bandung – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Korea Institute for Industrial Economics & Trade (KIET) dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) berkolaborasi untuk mengembangkan inovasi bioplastik sebagai upaya mewujudkan ekonomi sirkular. Kolaborasi ini diwujudkan melalui workshop bertajuk “Bioplastic Innovations for Circular Economy: Global Challenges and Opportunities” yang diselenggarakan pada Jumat (6/9) di Hotel Sheraton Bandung.


Workshop ini, yang diadakan secara hybrid, dihadiri oleh pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk industri, akademisi, dan pemerintahan. Kepala Pusat Riset Sistem Produksi dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBPDH) BRIN, Nugroho Adi Sasongko, menekankan pentingnya inovasi bioplastik dalam mencapai ekonomi sirkular yang berkelanjutan. "Workshop ini bertujuan untuk mengeksplorasi tren terbaru teknologi bioplastik global, melihat implikasi dari perjanjian plastik global, serta mendiskusikan pendekatan inovatif terhadap keberlanjutan," ujarnya.


Perwakilan KIET, Yoon Sun Shin, menyatakan bahwa kolaborasi internasional antara Indonesia dan Korea dapat membuka peluang penelitian yang lebih luas dan investasi yang lebih besar dalam industri bioplastik. “Kami telah berupaya keras berbagi pengetahuan mengenai white bio serta menemukan cara bekerjasama antara Indonesia dan Korea. Acara hari ini diharapkan dapat menjadi langkah lanjut dalam memperkuat upaya kerjasama yang telah dilakukan sejauh ini,” ungkapnya.


Workshop ini terbagi dalam dua sesi utama. Sesi pertama berfokus pada “Tren Bioplastik di Indonesia dan Korea: Implikasi Perjanjian Plastik Global dan Keberlanjutan” yang membahas tren dan perkembangan terkini di bidang bioplastik serta tantangan keberlanjutan yang dihadapi kedua negara. Sesi kedua bertema “Peta Jalan Keberlanjutan Bioplastik: Peluang dan Peran Riset” menyoroti strategi desain untuk mitigasi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam ekonomi sirkular serta integrasi keberlanjutan dalam pengembangan produk.


Melalui workshop ini, diharapkan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah dapat diperkuat untuk mendukung inovasi dan pengembangan bioplastik yang berkelanjutan, serta mengidentifikasi peluang penelitian kolaboratif dan investasi di sektor bioplastik guna mempromosikan industri yang lebih hijau dan berkelanjutan di masa depan, khususnya di Indonesia dan Korea. (ar/edt.aj,sj)