![](https://miniox.brin.go.id/ppid-brin/images/1715255349.jpg)
BRIN Kenalkan Peran CADI dalam Riset Ionosfer
Pontianak – Humas BRIN.
Sebanyak 8 orang mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Tanjungpura Pontianak melakukan kunjungan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN) Kawasan Pontianak untuk mengenal lebih dekat tentang peralatan
pengamatan Antariksa salah satunya Canadian Advanced Digital Ionosonde
(CADI), Senin (06/05)
Angga Yolanda Putra, Pelaksana
Fungsi Pengelolaan Perangkat BRIN Pontianak, menjelaskan secara ringkas cara
kerja peralatan CADI yang secara khusus difungsikan untuk mengamati lapisan
ionosfer menjadi fokus utama dalam acara kunjungan ini.
“Peralatan CADI adalah
suatu radar aktif (pemancar sekaligus penerima) dengan frekuensi pada pita HF
(High Frequency), yang memancarkan pulsa dengan panjang gelombang sangat pendek
dengan arah tegak lurus ke atas menuju lapisan ionosfer. Pulsa dipancarkan
secara berurutan dari frekuensi rendah (± 2 MHz) sampai ke frekuensi yang lebih
tinggi (± 20 MHz) dan akan dikembalikan ke bumi secara berurutan pula. CADI
merekam perjalanan gelombang mulai saat dipancarkan sampai pulsa tersebut
diterima kembali oleh peralatan. Dari selang waktu perjalanan pulsa ini dapat
dihitung jarak yang telah ditempuh oleh pulsa tersebut. Informasi frekuensi dan
jarak yang diperoleh kemudian diplot oleh peralatan menjadi suatu kurva yang
disebut sebagai ionogram,” terang Angga.
Materi yang disajikan
tidak hanya mencakup prinsip kerja dan fungsi peralatan, tetapi juga aplikasi
praktisnya dalam pemahaman tentang lapisan ionosfer. Diskusi intensif dan sesi
tanya jawab mengenai potensi penelitian yang dapat dilakukan dengan menggunakan
data yang dihasilkan oleh CADI juga menjadi bagian tak terpisahkan dari acara
tersebut.
"Dengan adanya
pengenalan ini, kami berharap mahasiswa dapat memahami lebih dalam tentang
fenomena lapisan ionosfer dan juga terinspirasi untuk melakukan penelitian
lebih lanjut dalam bidang ini," tambah Angga.
Acara pengenalan
peralatan CADI tersebut diakhiri dengan sesi praktikum langsung, di mana
mahasiswa diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan peralatan
tersebut di laboratorium. Langkah-langkah praktis ini diharapkan dapat
memperdalam pemahaman mahasiswa tentang konsep-konsep teoritis yang telah
dipelajari selama sesi pengenalan. (msr)