BRIN Kenalkan Charging Station dan Teknologi Kendaraan Listrik pada Pelajar
Tangerang Selatan – Humas BRIN. Sebanyak 18 siswa dan satu guru pembimbing dari SMA Dharma Jaya mengunjungi Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PRKKE) BRIN untuk sebuah kegiatan edukasi yang bertujuan memberikan wawasan lebih dalam mengenai perkembangan teknologi dan inovasi di Indonesia pada Senin (09/12). Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dunia riset dan teknologi energi.
Patricia Silalahi, Guru Matematika sekaligus Wali Kelas para siswa, menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan untuk membangun pengetahuan siswa melalui pengalaman langsung. “Melalui kunjungan edukasi ini, siswa diharapkan dapat mengobservasi dan mengumpulkan informasi terkait perkembangan inovasi dan teknologi yang ada di Indonesia,” ujar Patricia.
Kedatangan para siswa disambut dengan hangat oleh Arief Kurniawan, Perekayasa Ahli Pertama dari PRKKE BRIN, yang memandu mereka untuk melihat fasilitas Charging Station di pusat riset tersebut. Arief menjelaskan bahwa Charging Station di PR KKE meskipun sudah cukup lama berdiri, namun tetap memiliki kemampuan untuk mengisi daya berbagai jenis kendaraan listrik yang ada.
“Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya kendaraan listrik hingga mencapai 80% di Charging Station ini sekitar satu jam,” ujar Arief. Ia juga menambahkan bahwa waktu pengisian daya kendaraan listrik dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, salah satunya adalah kapasitas daya listrik yang dimiliki oleh charger.
Kegiatan diskusi pun berjalan dengan sangat baik, dengan banyaknya pertanyaan dari para siswa yang antusias ingin mengetahui lebih lanjut tentang mobil listrik. Salah satu isu yang dibahas adalah mitos terkait dengan keberlanjutan mobil listrik. Beberapa siswa mengungkapkan adanya informasi yang menyebutkan bahwa mobil listrik tidak lebih ramah lingkungan karena sumber listriknya berasal dari pembangkit fosil.
Menanggapi hal tersebut, Arief menjelaskan, “Meskipun sebagian besar listrik masih dihasilkan dari bahan bakar fosil di banyak negara, mobil listrik tetap lebih efisien dan menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil. Selain itu, kontribusi energi terbarukan dalam pembangkit listrik terus meningkat, yang berarti dampak lingkungan dari mobil listrik akan semakin kecil di masa depan.”
Arief menambahkan bahwa mobil listrik memiliki sejumlah keunggulan, terutama dalam hal keberlanjutan lingkungan dan efisiensi energi. Ia menjelaskan bahwa transisi menuju mobil listrik merupakan langkah nyata dari riset dan inovasi untuk mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
“Setiap langkah dalam inovasi mobil listrik, dari penelitian awal tentang efisiensi energi hingga pengembangan sistem mobil otonom, menunjukkan hasil nyata dari kolaborasi antara ilmuwan, insinyur, dan pembuat kebijakan. Dengan sinergi riset dan penerapan nyata, mobil listrik bukan hanya menjadi alternatif kendaraan, tetapi juga simbol transformasi menuju masa depan yang lebih baik,” jelas Arief.
Kunjungan ini tidak hanya memberikan pemahaman lebih dalam mengenai teknologi kendaraan listrik, tetapi juga memberikan gambaran tentang bagaimana riset dan inovasi dapat berperan besar dalam menciptakan solusi untuk tantangan lingkungan dan energi di masa depan.
Sebagai penutup, para siswa dan guru pembimbing dari SMA Dharma Jaya mengabadikan momen tersebut dengan foto bersama di area Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi. Kunjungan edukasi ini diharapkan dapat menginspirasi siswa untuk lebih tertarik pada bidang riset dan teknologi, serta memahami pentingnya inovasi dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.(gp/edt.aj)