• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 399 ) May 3, 2024

BRIN Dukung Pengembangan Kompetensi SDM Iptek


Jakarta – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai pusat manajemen talenta riset nasional berupaya untuk meningkatkan pengembangan kompetensi SDM iptek Indonesia. Selain itu BRIN juga turut andil dalam pengembangan kompetensi bagi SDM internasional yang diwujudkan dalam rencana program pengembangan kompetensi SDM internasional bersama-sama dengan lembaga dana kerjasama pembangunan internasional atau LDKPI Kementerian Keuangan.


“Kegiatan pengembangan kompetensi yang kami lakukan meliputi beberapa hal termasuk di dalamnya ada kegiatan workshop, kemudian juga pelatihan mandiri yang mana kegiatan-kegiatan ini berhubungan dan berkontribusi di dalam meningkatkan pelaksanaan kegiatan manajemen talenta riset dan inovasi,” jelas Sasa Sofyan Munawar Direktur Pengembangan Kompetensi SDM Iptek BRIN dalam webinar BRIEF ke edisi ke 117 (03/05).


Sofyan menyebut layanan pengembangan kompetensi SDM ini dapat diakses melalui portal https://briliant.brin.go.id/ . “Kegiatan yang kami kembangkan ini secara khusus memang berbeda dengan kegiatan-kegiatan untuk pengembangan kompetensi lainnya, secara khusus kita akan fokus di dalam mengembangkan kurikulum materi ajar dan penyelenggaraan yang dilakukan secara daring, loading, dan sebagainya,” lanjutnya.


“Kita ingin mengetahui sampai di mana level kompetensi dari para peserta yang mengikuti kegiatan, maka di dalam kegiatan yang kami lakukan ini mempunyai platform kecuali peserta bisa mengikuti kegiatan kami yang sifatnya dilaksanakan langsung oleh kami, kemudian juga kegiatan pelatihan yang sudah kami lisensikan kepada lembaga pelatihan swasta, dan juga kegiatan yang bisa langsung diikuti melalui pelatihan mandiri,” terang Sofyan.


Pada kesempatan yang sama narasumber kedua Indragini, Koordinator Pengembangan Kompetensi SDM Internasional – BRIN mengatakan pengembangan Kompetensi merupakan investasi kedepannya karena kita akan memiliki SDM dengan kualitas atau kapasitas yang baik yaitu bisa menjadi penggerak untuk berbagai sektor.


“Kami juga pasti tidak bisa bekerja sendiri, di sini kami membutuhkan dukungan baik dari internal BRIN maupun eksternal BRIN, juga pada saat penyelenggaraan dan pemantauan dan juga terkait dengan pendanaan,” tutur Indragini.


“Sehingga kami harapkan untuk keluarannya ini bisa menghasilkan SDM nasional maupun internasional yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan dan kerjasama luar negeri maupun pendanaan dari pemerintah Indonesia,” lanjutnya.


Dikatakannya program pengembangan kompetensi ini juga akhirnya menjadi tantangan kedepannya bagaimana kita melakukan pemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi aktivitas internal itu sendiri.


“Bagaimana supaya nanti kita bisa menjadi bagian dari program yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kompetensi dari SDM, oleh karena itu kami melakukan berbagai perumusan strategi terkait dengan pengembangan kompetensi SDM,” tuturnya.


“Terkait pengembangan kapasitas SDM di internal dan maupun SDM internasional maka kita harus sama-sama berkolaborasi dalam menyusun program pengembangan atau kapasitas SDM, di sini tentu SDM iptek maupun SDM manajemen iptek sesuai dengan bidang kompetensi maupun program pengembangan kapasitas yang dibutuhkan untuk level nasional maupun internasional untuk internal BRIN maupun eksternal,” lanjutnya.


Indragini juga menjelaskan program percepatan pengembangan kapasitas SDM nasional dan penguatan ekosistem riset untuk meningkatkan daya saing di level regional/internasional.


“ini juga sudah pada programnya dalam tahap penyusunan untuk grand design program percepatan pengembangan kapasitas SDM nasional karena BRIN memang sudah ditunjuk sebagai koordinator untuk pengembangan SDM manajemen talenta nasional di bidang riset dan inovasi,” lanjutnya.


“Selanjutnya ada inisiatif juga untuk menetapkan prioritas yang karena sangat besar sekali cakupan bidang kompetensinya, maka di sini harus ditetapkan prioritas dan perancangan program pengembangan kapasitas SDM internasional untuk meningkatkan peran BRIN di level regional/internasional,” jelas Indragini.


“Dapat dilakukan dengan menyusun program pengembangan kapasitas SDM internasional berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan dan potensi pembentukan program pengembangan kapasitas SDM internasional, Jadi kita juga harus memastikan tidak hanya kebutuhan yang ada kita juga harus mengukur kira-kira kesanggupan kita untuk berbagi itu seperti apa,” jelasnya.


“Kedepannya mungkin nanti kami akan berkunjung ke Organisasi Riset dan Pusat Riset untuk membuka komunikasi, selain itu juga untuk memastikan informasi terkait dengan kebutuhan pengembangan kompetensi SDM internasional dari internal BRIN,” lanjutnya. (nnp)