BRIN Dukung Pengembangan Kompetensi SDM Iptek
Jakarta – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai pusat manajemen talenta riset nasional berupaya untuk meningkatkan pengembangan kompetensi SDM iptek Indonesia. Selain itu BRIN juga turut andil dalam pengembangan kompetensi bagi SDM internasional yang diwujudkan dalam rencana program pengembangan kompetensi SDM internasional bersama-sama dengan lembaga dana kerjasama pembangunan internasional atau LDKPI Kementerian Keuangan.
“Kegiatan pengembangan kompetensi
yang kami lakukan meliputi beberapa hal termasuk di dalamnya ada kegiatan
workshop, kemudian juga pelatihan mandiri yang mana kegiatan-kegiatan ini
berhubungan dan berkontribusi di dalam meningkatkan pelaksanaan kegiatan
manajemen talenta riset dan inovasi,” jelas Sasa Sofyan Munawar Direktur
Pengembangan Kompetensi SDM Iptek BRIN dalam webinar BRIEF ke edisi ke 117
(03/05).
Sofyan menyebut layanan
pengembangan kompetensi SDM ini dapat diakses melalui portal https://briliant.brin.go.id/ . “Kegiatan
yang kami kembangkan ini secara khusus memang berbeda dengan kegiatan-kegiatan
untuk pengembangan kompetensi lainnya, secara khusus kita akan fokus di dalam
mengembangkan kurikulum materi ajar dan penyelenggaraan yang dilakukan secara
daring, loading, dan sebagainya,” lanjutnya.
“Kita ingin mengetahui sampai di
mana level kompetensi dari para peserta yang mengikuti kegiatan, maka di dalam
kegiatan yang kami lakukan ini mempunyai platform kecuali peserta bisa
mengikuti kegiatan kami yang sifatnya dilaksanakan langsung oleh kami, kemudian
juga kegiatan pelatihan yang sudah kami lisensikan kepada lembaga pelatihan
swasta, dan juga kegiatan yang bisa langsung diikuti melalui pelatihan mandiri,”
terang Sofyan.
Pada kesempatan yang sama
narasumber kedua Indragini, Koordinator Pengembangan Kompetensi SDM
Internasional – BRIN mengatakan pengembangan Kompetensi merupakan investasi
kedepannya karena kita akan memiliki SDM dengan kualitas atau kapasitas yang
baik yaitu bisa menjadi penggerak untuk berbagai sektor.
“Kami juga pasti tidak bisa
bekerja sendiri, di sini kami membutuhkan dukungan baik dari internal BRIN
maupun eksternal BRIN, juga pada saat penyelenggaraan dan pemantauan dan juga
terkait dengan pendanaan,” tutur Indragini.
“Sehingga kami harapkan untuk
keluarannya ini bisa menghasilkan SDM nasional maupun internasional yang
ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan dan kerjasama luar negeri maupun
pendanaan dari pemerintah Indonesia,” lanjutnya.
Dikatakannya program pengembangan
kompetensi ini juga akhirnya menjadi tantangan kedepannya bagaimana kita
melakukan pemetaan kebutuhan pengembangan kompetensi aktivitas internal itu
sendiri.
“Bagaimana supaya nanti kita bisa
menjadi bagian dari program yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan kompetensi dari SDM, oleh karena itu kami melakukan berbagai perumusan
strategi terkait dengan pengembangan kompetensi SDM,” tuturnya.
“Terkait pengembangan kapasitas
SDM di internal dan maupun SDM internasional maka kita harus sama-sama berkolaborasi
dalam menyusun program pengembangan atau kapasitas SDM, di sini tentu SDM iptek
maupun SDM manajemen iptek sesuai dengan bidang kompetensi maupun program
pengembangan kapasitas yang dibutuhkan untuk level nasional maupun internasional
untuk internal BRIN maupun eksternal,” lanjutnya.
Indragini juga menjelaskan program
percepatan pengembangan kapasitas SDM nasional dan penguatan ekosistem riset
untuk meningkatkan daya saing di level regional/internasional.
“ini juga sudah pada programnya
dalam tahap penyusunan untuk grand design program percepatan pengembangan
kapasitas SDM nasional karena BRIN memang sudah ditunjuk sebagai koordinator
untuk pengembangan SDM manajemen talenta nasional di bidang riset dan inovasi,”
lanjutnya.
“Selanjutnya ada inisiatif juga
untuk menetapkan prioritas yang karena sangat besar sekali cakupan bidang
kompetensinya, maka di sini harus ditetapkan prioritas dan perancangan program
pengembangan kapasitas SDM internasional untuk meningkatkan peran BRIN di level
regional/internasional,” jelas Indragini.
“Dapat dilakukan dengan menyusun
program pengembangan kapasitas SDM internasional berdasarkan hasil identifikasi
kebutuhan dan potensi pembentukan program pengembangan kapasitas SDM
internasional, Jadi kita juga harus memastikan tidak hanya kebutuhan yang ada kita
juga harus mengukur kira-kira kesanggupan kita untuk berbagi itu seperti apa,”
jelasnya.
“Kedepannya mungkin nanti kami
akan berkunjung ke Organisasi Riset dan Pusat Riset untuk membuka komunikasi, selain
itu juga untuk memastikan informasi terkait dengan kebutuhan pengembangan
kompetensi SDM internasional dari internal BRIN,” lanjutnya. (nnp)