• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 536 ) Jun 15, 2022

BRIN - BRGM Jalin Kerjasama Pemanfaatan Teknologi Modifiasi Cuaca Untuk Pembasahan Gambut di 4 Provinsi Prioritas Restorasi Gambut


Humas BRIN, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menjadi salah satu instrument dalam solusi permanen pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Tahun ini, upaya tersebut tetap menjadi salah satu terobosan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di empat wilayah provinsi prioritas restorasi lahan gambut diantaranya adalah wilayah Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Hal ini selalu ditegaskan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan, Siti Nurbaya, dalam setiap arahannya terkait dengan pengendalian kebakaran huran dan lahan di Indonesia. 


Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan tahun 2022 diperkuat dengan terjalinnya kerjasama antara Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang tertuang pada Nota Kesepahaman dengan Nomor : NK.3/BRGM/KPA/05/2022 dan B-4842/II/KS00.00/5/2022 tanggal 19 Mei 2022 tentang Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam rangka Operasi Pembasahan Lahan Gambut pada provinsi prioritas restorasi gambut tahun 2022, dan ditindaklanjuti dengan penandatangan Kontraka Swakelola pada hari Selasa, 14 Juni 2022. 


Dalam paparannya, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manulang menegaskan kembali arahan menteri LHK terkait dengan antisipasi Bencana Hidrometrologi dan Karhutla 2022. “Karhutla merupakan bencana tahunan sehingga kita harus melakukan mitigasi dan upaya pengendalian secara permanen sebelum kebakaran hutan dan lahan terjadi. Salah satu upaya yang sudah kita tempuh beberapa tahun terakhir adalah operasi TMC. Pada tahun ini, operasi TMC mendapat dukungan penuh dari BRGM baik dukungan anggaran pelaksanaan TMC maupun dukungan infrastruktur fisik pembasahan lahan gambut”. 


Basar menambahkan bahwa “Pelaksanaan TMC tahun ini diharapkan dapat berjalan sesuai prosedur yang berlaku, masing masing pihak memahami tahapan dan kontribusinya sehingga pencegahan karhutla melalui TMC dapat berhasil dan menciptakan ekosistem TMC yang kuat untuk mewujudkan visi LANGIT BIRU, BEBAS KABUT DAN ASAP KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN.” 

Tahun ini, operasi TMC direncanakan digelar di empat provinsi dengan potensi kebakaran hutan dan lahan yang tinggi yakni, Provinsi Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. 


Kepala Kelompok Kerja bagian Kerjasama, Hukum dan Humas BRGM, Didik Wuryanto mengungkapkan bahwa “BRGM mulai mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan TMC tahun ini dengan target 4 wilayah provinsi prioritas restorasi gambut diantaranya Provinsi Riau, Sumatera selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Fokus BRGM adalah melakukan operasi pembasahan, oleh sebab itu kami berusaha mendahului melangsungkan TMC untuk menjaga kelembaban lahan gambut”. Jelas Didik dalam acara penandatangan Kontrak Swakelola antara BRGM dan BRIN.


Sebagai penutup, Direktur Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Salim Mustofa, menyampaikan “Dalam 2 tahun terakhir melalui Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2020, kegiatan TMC diarahkan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan. BRIN merupakaan satu-satunya institusi yang mampu melaksanakan operasi TMC. BRIN juga terus mengupayakan berbagai layanan teknologi yang berkelanjutan dan semakin diperkuat dalam konteks integrasi riset dan inovasi secara nasional sehingga dapat terus memberikan kemanfaatan penerapan TMC yang lebih besar bagi Indonesia.” Pungkas Salim. (rp,cj)