Beri Edukasi Nuklir Aman, BRIN Pamerkan 72 Arsip Sejarah Reaktor Nuklir Kartini
Yogyakarta – Humas BRIN. Tepat pada tanggal 1 Maret
2024 lalu Reaktor Nuklir Kartini genap berusia 45 tahun. Fasilitas reaktor
milik BRIN tersebut telah mengalami perkembangan dari masa ke masa menyesuaikan
dengan kemajuan riset ketenaganukliran. Proses pembangunan hingga kondisi
terkini dipamerkan dalam pameran arsip bertajuk edukasi keamanan nuklir dan
optimasi fungsi pendidikan Reaktor Kartini melalui pengembangan Internet Reactor Laboratory (IRL) di KSE Achmad
Baiquni, Babarsari, Yogyakarta tanggal 4-8 Maret 2024.
Pameran ini
bertujuan menyampaikan arsip dalam bentuk informasi yang mudah diakses oleh
masyarakat maupun sivitas. “Arsip dapat menjadi media informasi dan edukasi
bahwa reaktor nuklir itu aman, sebagai fasilitas pendidikan dan penelitian, serta berbagi
informasi mengenai
proses pembangunan
reaktor,” jelas Ken Fitria Indrawardani, Arsiparis BRIN.
Menurutnya 72 dokumen arsip Reaktor
Nuklir Kartini yang dipamerkan tersebut termasuk kategori arsip vital. “Artinya
arsip vital tidak boleh rusak dan tidak boleh hilang karena terkait dengan
keberadaan Reaktor Nuklir Kartini yang masih beroperasi hingga saat ini. Jika
reaktornya masih berfungsi, maka dokumen yang terkait tidak boleh dimusnahkan,”
tambahnya.
Pengunjung pameran
diajak menyusuri lorong waktu ke masa awal pembangunan Reaktor Nuklir Kartini.
“Penataan arsip yang dipamerkan dirunut berdasarkan momen pembangunan awal di mulai dari
pembentukan tim pembangunan reaktor hingga ke peresmian reaktor, timeline
asal-muasal akan dibangunnya sebuah reaktor nuklir, proses pembangunan, hingga
reaktor mencapai masa kritisnya,” papar Ken.
Pengunjung dapat
melihat sejumlah dokumen penting Reaktor Nuklir Kartini seperti SK
pembentukan tim pembangunan Reaktor Nuklir Kartini, keputusan Direktur Pusat
Penelitian Tenaga Atom Gama tentang Pembentukan Gugus Tugas Pemasangan
Reflektor dan Elemen Bahan Bakar Reaktor, dan lain sebagainya.
Selain dokumen,
pengunjung juga dapat melihat riwayat Reaktor Nuklir Kartini melalui arsip foto
pembangunannya. Foto proses penggalian fondasi teras Reaktor Nuklir Kartini
pada tahun 1974, penampakan proses pembangunan gedung Reaktor Kartini dari sisi
Selatan tahun 1975, pemasangan tangki bejana Reaktor Nuklir Kartini ke struktur
reaktor sekitar tahun 1976, pembuatan beam
pot dan kolom termal Reaktor Nuklir Kartini tahun 1977, pemasangan teras
Reaktor Nuklir Kartini ke dalam tangki sekitar tahun 1977-1978, hingga foto
Presiden Soeharto sedang memberikan sambutan dalam peresmian Reaktor Nuklir
Kartini pada 1 Maret 1979 dapat disaksikan di lokasi pameran.
Koordinator Arsip
BKPUK BRIN, Firnalia mengapresiasi penyelenggaraan pameran arsip Reaktor Nuklir
Kartini. “Harapan kedepannya akan ada pameran kearsipan lainnya yang bisa di
selenggarakan sebagai bentuk upaya arsiparis menyajikan informasi yang bermanfaat
untuk sivitas BRIN maupun masyarakat melalui arsip,” tegasnya.
Pada kesempatan
lain, Zainal Arif, Direktur Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia menyampaikan
rasa terima kasih atas terselenggaranya pameran arsip ini. "Terima kasih
kepada Tim Layanan Arsip yang telah mengemas acara pameran ini dengan baik,
sehingga informasi mengenai proses pembangunan Reaktor Nuklir Kartini dapat
diketahui masyarakat,” ujarnya di sela-sela kunjungan ke pameran.
Di hari pertama dan kedua
pameran, hadir pula Anhar Riza Antariksawan, periset BRIN yang pernah
menjabat sebagai Kepala BATAN periode 2018-2021. “Pameran arsip Reaktor Nuklir Kartini ini sebagai salah
satu sarana publikasi mengenai informasi terkait pembangunan reaktor pada masa
lalu, dan perlu dibanggakan sebagai salah satu prestasi luar biasa dalam
perkembangan teknologi kenukliran di Indonesia yang perlu diketahui oleh generasi
muda,”
pungkasnya. (ek)