• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 29 ) Feb 24, 2025

Mengenal Riset dan Teknologi Indonesia, SMA GIS Kunjungi KST B.J. Habibie Serpong


Tangerang Selatan – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong menerima kunjungan dari SMA Global Islamic School (GIS) Jakarta, Kamis (20/2). Kepala Bidang Akademik SMA GIS, Unggul Prakosa dalam sambutannya mewakili sekolah menjelaskan tujuan dari kunjungan SMA GIS ke KST B.J. Habibie Serpong.

“Kami berkunjung ke kawasan sains dan teknologi ini dalam rangka pengembangan akademik dimana anak-anak ingin melihat dan mengentahui teknologi dan kemampuan Indonesia itu sampai mana, apalagi ada kesan kebanyakan teknologi yang kita lihat berasal dari luar negeri, namun ternyata Indonesia sangat jauh lebih dari itu dan banyak hal yang tidak kita sangka-sangka, kemampuan kita mengolah teknologi juga tidak kalah,” jelas Unggul.

Lebih lanjut, Unggul menyampaikan kalau kunjungan tersebut sebagai cara untuk menunjukan kepada anak didiknya mengenai riset dan teknologi Indonesia yang tidak kalah dengan negara luar. “Kami ingin memberikan wawasan untuk anak-anak kalau SDM yang ada di Indonesia itu begitu hebat dan unggul dan pintar, tidak kalah dengan negara lain, ungkapnya.

“Harapan kami tentu agar murid-murid kami terbuka wawasan, kesadaran, dan pengetahuannya serta keinginan untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik,” tambah Unggul diakhir sambutannya.

Ketua Tim Layanan Komunikasi Publik KST Serpong, Arti Juwita menyambut peserta kunjungan di auditorium Pusat Informasi KST Serpong sebelum nantinya peserta melakukan kunjungan ke fasilitas laboratorium. Arti juga menyinggung perlunya meningkatkan minat anak-anak terhadap sains dan teknologi.

“Berdasarkan riset, ketertarikan anak-anak Indonesia usia 15-17 tahun terhadap STEM (science, thechnology, engineering and mathematic) menurun dari tahun ke tahun, kami juga pernah melakukan sampling dimana banyak anak-anak yang kurang begitu mengenal teknologi yang berasal dari Indonesia, termasuk nama-nama penelitinya,” ungkap Arti.

“Oleh sebab itu disini kami coba meningkatkan minat anak-anak dengan memperkenalkan sains dan teknologi sekaligus menyampaikan hasil riset dan inovasi yang dilahirkan oleh para periset,” tambahnya.

Arti juga menyampaikan bahwa telah banyak hasil riset yang dihasilkan oleh periset Indonesia namun belum banyak diketahui oleh masyarakat. “Banyak periset yang sebenernya telah menghasilkan penelitian yang bahkan dikenal diluar, namun mungkin gaungnya kurang terdengar didalam, mungkin salah satu alasannya karena adanya fenomena minat anak-anak terhadap STEM yang berkurang, itulah yang coba kita seimbangkan dengan informasi supaya minat anak meningkat terhadap sains dan teknologi,” jelasnya.

“Anak-anak Indonesia sangat memiliki potensi, tinggal kita arahkan mau melangkah kemana, apalagi sekarang ini fasilitas dan informasi sudah lebih mudah dan terbuka, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya, terutama bagi para gen-z yang usia produktifnya masuk ke masa target Indonesia emas di tahun 2045,” jelas Arti terkait dengan generasi muda sebagai tonggak Indonesia Emas 2025.

Para murid SMA GIS yang berasal dari kelas 10 dan 11 ini melakukan kunjungan ke dua tempat yaitu Laboratorium Konversi dan Konservasi Energi (LKKE) dan Laboratorium Bioteknologi dan Aggroindustri BRIN yang berada di KST B.J. Habibie Serpong.

Perwakilan murid, Rafa Raditya Irawan mengutarakan kesannya setelah mengunjungi fasilitas sains dan teknologi yang ada di KST B.J. Habibie Serpong. “pengalaman yang seru dan bisa melihat banyak sekali teknologi baru yang belum pernah dilihat di rumah, seperti bagaimana pembuatan dan penggunaan baterai listrik dan panel surya yang bisa memenuhi kebutuhan listrik kita,” ujarnya. (yrt)