• (021) 3169010
  • ppid@brin.go.id
Views ( 20 ) Dec 12, 2024

BRIN Edukasi Ketenaganukliran untuk Energi pada Mahasiswa


Tangerang Selatan – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan mahasiwa Fakultas Sains, Teknik dan Desain - Universitas Trilogi, Jakarta di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie, Serpong, Rabu (11/12). Dekan Fakultas Sains, Teknik dan Desain - Universitas Trilogi, Dina Nurul Fitria mengungkapkan tujuannya adalah untuk mengetahui lebih jauh teknologi nuklir terkait energi berkelanjutan.


“Kami berharap bisa memperoleh informasi yang benar terkait nuklir, dimana saat ini sebagian masyarakat masih menganggap nuklir sebagai sesuatu yang menakutkan. Sesuatu yang jahat, yang bahaya. Konsepsi publik dan dunia pada umumnya, nuklir itu adalah sesuatu yang negatif,” ungkap Dina.


Dina mendukung agar BRIN lebih masif mengkampanyekan nuklir yang positif, serta mendorong para mahasiswa untuk menjadi duta nuklir di Indonesia. 


“Mudah-mudahan mahasiswa kami bisa menjadi duta, atau bisa menjadi influencer tentang nuklir untuk generasi mereka, generasi Z, dan BRIN bisa mempositifkan, mengkampanyekan tentang nuklir kepada masyarakat,” harapnya.


Kepala Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir (PRTABN) BRIN, Abu Khalid Rivai menyampaikan kunjungan ini merupakan kesempatan yang baik bagi BRIN untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa terkait peran teknologi nuklir sebagai modal dasar pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.


“BRIN akan terus memberikan pemahaman terkait teknologi nuklir, sehingga nuklir tidak lagi  dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan. Saya berharap para mahasiswa bisa memahami peran strategis nuklir untuk kesejahteraan, kedamaian, dan kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Abu.


Ia mengungkapkan, Indonesia memiliki Reaktor Serba Guna (RSG) G.A. Siwabessy di KST B.J. Habibie Serpong yang merupakan fasilitas reaktor nuklir terbesar di Asia Tenggara. Ia berharap para mahasiswa, yang merupakan calon pemimpin bangsa, bisa lebih memajukan teknologi nuklir yang telah ada di Indonesia. 


“Saya berharap para mahasiswa bisa bangga dengan bangsa kita. Teknologi nuklir ini telah lebih dari setengah abad berada di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan Presiden RI pertama sudah meletakkan pondasi terkait teknologi nuklir.  Dan ini terus kita kembangkan, kita majukan sampai dengan saat ini,” katanya. 


Pada kesempatan ini, Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Teknologi Bahan Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTBNLR) BRIN, Ratih Langenati memaparkan kegiatan pengolahan bahan bakar nuklir.


“Pusat riset kami menggambarkan pengolahan bahan bakar nuklir dari awal sampai akhir. Diawali dengan geologi uranium dan thorium, kemudian mengolahnya menjadi bahan bakar, dan terakhir pengelolaan limbah bahan bakar nuklir,” papar Ratih.


Ratih mengungkapkan bahwa sejak tahun 1990 an, Indonesia telah mampu memproduksi sendiri bahan bakar nuklir yang digunakan di RSG G.A. Siwabessy.


“Sejak 1990an hingga saat ini, bahan bakar yang digunakan di RSG G.A. Siwabessy merupakan produksi Indonesia, kita sudah bisa membuatnya sendiri. Selain itu BRIN juga mengelola sendiri bahan bakar nuklir bekas yang telah digunakan. BRIN juga menerima pengolahan limbah radioaktif dari pihak luar, seperti dari rumah sakit dan industri,” ujarnya. (msb/ed.my)