
BRIN dan Universitas Gunadarma Jajaki Kolaborasi Riset di Bidang Teknologi Reaktor Nuklir
Tangerang Selatan – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus berupaya menjalin kolaborasi riset dengan berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, salah satunya dengan menerima kunjungan dari Program Studi Teknik Mesin - Universitas Gunadhama di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong, Tangerang Selatan pada Selasa (11/2). Kunjungan ini dalam rangka menindaklanjuti rencana kerja sama dalam bidang teknologi reaktor nuklir.
“Kita telah berkoordinasi dengan Universitas Gunadharma karena mereka ingin membuka diri untuk bekerja sama dengan kita, yang nantinya akan tuangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yaitu kerja sama dalam riset terutama di bidang pembangunan simulator dan bisa juga untuk kegiatan- kegiatan yang lain di luar simulator, lebih kearah teknologi reaktor nuklir baik reaktor riset maupun reaktor daya,” ungkap Sigit Santoso, Ketua Kelompok Riset Faktor Manusia, Instrumentasi, dan Kendali Reaktor Nuklir, Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) BRIN.
Pada kunjungan ini, Sigit menyebut para dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Gunadarma akan mengunjungi Lab Simulator Reaktor Nuklir dan Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy (RSG-GAS). “Fasilitas Simulator PLTN yang base-nya adalah komputer, ada beberapa tipe simulator yang akan kita jelaskan dan tunjukkan. Mereka juga akan berkunjung ke RSG-GAS sehingga akan lebih mengetahui secara nyata bahwa bangunan reaktor tadi ada meskipun reaktor riset,” ujarnya.
“Kita bisa mengendalikan dan merawat, mengoperasikan dengan selamat selama hampir 40 tahun sehingga hal itu memberikan kayakinan dan pemahaman bagi mereka bahwa kita sudah banyak pengalaman yang kaitannya dengan persiapan pembangunan reaktor nuklir,” imbuhnya.
Ia berharap dapat merealisasikan kerja sama dengan Universitas Gunadharma di bidang teknologi nuklir. BRIN juga dapat menerima mahasiswa Universitas Gunadharma yang ingin melakukan riset sehingga lebih sinergis antara Lembaga riset dengan Perguruan Tinggi.
Senada dengan Sigit, Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas Gunadarma, Sri Purnomo Sari menyampaikan Universitas Gunadarma telah menusun draft Perjanjian Kerja Sama dengan PRTRN BRIN terkait dengan riset, penerimaan mahasiswa magang, PKL, Tugas Ahkir dan pembangunan simulator PLTN. “Segala sesuatu yang memungkinkan untuk meningkatkan kualitas dari pembelajaran kami tentang energi terbarukan, kami mohon petujuk untuk pembelajaran di Universitas,” tandasnya.
Sri berharap dengan kunjungan ini dapat menambah pengetahuan tentang teknologi nuklir, dimana pembelajaran di universitas masuk ke dalam energi alternatif dan terbarukan serta teknik tenaga listrik. Ia juga berharap setelah kunjungan ini dapat berlanjut ke penandatanganan perjanjian kerja sama.
Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Madya, Kiswanta menjelaskan fasilitas Lab Simulator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan suatu lab yang dibangun dengan komputerisasi untuk mensimulasikan PLTN dengan menggunakan software LabView. “LabView digunakan sebagai software instrumentasi secara umum. LabView yang dibangun untuk simulator ini yaitu mengambil jenis reaktor pendingin gas atau reaktor generasi IV dimana pendingin utamanya adalah gas Helium,” jelasnya.
Dia juga menerangkan dibangunnya simulator ini memudahkan masyarakat umum belajar bagaimana cara mengoperasikan PLTN. Caranya yaitu dengan menekan atau mengatur tombol -tombol yang ada di simulator. “Simulator ini praktis, masyarakat umum dan mahasiswa bisa mengedalikan reaktor secara mudah, karena operasi reaktor ini dibuat sistem otomatis dan manual,” terang Kiswanta.
“Dengan sistem manual, masyarakat dapat mengoperasikan reaktor dari daya nol sampai daya maksimal, 10 MW elektrik atau 10 MW termal, 10 MW termal dapat menghasilkan 3 MW elektrik. Jadi dengan mengendalikan batang kendali di dalam reaktor, masyarakat atau mahasiswa bisa mengoperasikan reaktor dengan simulasi ini sehingga tidak perlu mengoperasikan reaktor sesungguhnya,” lanjutnya.
Kiswanta mengatakan simulator ini juga sudah dilengkapi dengan fitur-fitur keselamatan, fitur reaktor shutdown secara otomatis, scream atau situasi/kondisi untuk kecelakaan reaktor seperti pipa pecah, tekanan naik, temperature melebihi dari desain atau daya reaktor kelebihan.
Dirinya berharap dengan adanya kunjungan dari universitas, instansi maupun masyarakat bisa belajar mengoperasikan PLTN dengan simulator ini dengan mudah dan tidak perlu takut dengan radiasi. (la/ed akb)